Babak Kedua Perang Ukraina: Rusia Fokus Gempur Donbass

Rusia membabat kota-kota di Donbass, Ukraina bagian timur

Jakarta, IDN Times - Rusia telah meluncurkan pertempuran Donbass, serangan yang telah direncanakan sebelumnya. Kepala Staf Presiden Volodymyr Zelenskyy, Andriy Yermak, mengatakan serangan tersebut adalah "fase kedua perang."

Hampir seluruh garis perbatasan Ukraina dengan wilayah Donbass--yang dikuasai pemberontak, mengalami serangan dari pihak Rusia. Serangan juga terjadi di Kharkiv, sebelah utara Donbass, kota terbesar kedua di Ukraina.

Rusia melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari. Mulai akhir bulan Maret, pasukan angkatan bersenjata Rusia yang mengepung ibu kota Kiev mulai mundur. Kementrian Pertahanan Rusia saat itu mengatakan akan mengalihkan serangannya ke Donbass, dan kini serangan itu telah dimulai.

Baca Juga: Dubes Ukraina: Terlalu Banyak Korban Jiwa dari Invasi Rusia

1. Hampir seluruh garis pertahanan Ukraina mendapat serangan

Babak Kedua Perang Ukraina: Rusia Fokus Gempur Donbassilustrasi pasukan Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Rusia telah melakukan pengaturan ulang serangan ke Ukraina setelah mundur dari sekitar ibu kota Kiev. Pada Selasa, pasukan angkatan bersenjata Rusia dikabarkan mulai melakukan serangan secara serentak untuk menerobos pertahanan pasukan Ukraina.

Serangan pasukan Rusia itu terjadi di hampir seluruh garis depan pasukan Ukraina di Donbass. Dikutip dari Reuters, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan sebagian besar dari seluruh tentara Rusia sekarang fokus pada serangan ini.

"Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang mereka kirim ke sana, kami akan bertarung. Kami akan membela diri."

Beberapa ledakan kuat akibat serangan juga terdengar di wilayah Donetsk seperti di kota Marinka, Sloviansk dan Kramatorsk.  Selain itu, ledakan juga terdengar di Kharkiv, sebelah utara Donbass. Lalu di Mykolaiv di Ukraina bagian selatan dan Zaporizhzhia yang dekat kota Mariupol, juga mengalami serangan. Sirene peringatan serangan udara terdengar meraung.

Oleksiy Danilov, seorang pejabat tinggi keamanan Ukraina, mengatakan pasukan Rusia berusaha menerobos pertahanan Ukraina di hampir seluruh garis depan wilayah Donetsk, Luhansk dan Kharkiv.

Baca Juga: Rusia Bombardir Luhansk dan Donetsk, Duduki Kota Kreminna

2. Pasukan Rusia meraih beberapa kemajuan

Invasi Rusia sejak 24 Februari, belum berhasil menguasai satu pun kota besar di Ukraina. Rusia telah mengepung ibu kota Kiev, tapi gagal menaklukkannya. Kini Rusia meluncurkan operasi yang mereka klaim untuk membebaskan dua wilayah Donbass, yakni Donetsk dan Luhansk.

Serangan pasukan Rusia pada hari Selasa telah diawali dengan serangan udara pada hari Minggu. Rusia meluncurkan rudal jarak jauh, menargetkan puluhan fasilitas infrastruktur militer di sekitar Kiev, kota Lviv, dan kota-kota Ukraina lainnya.

Kini, serangan darat secara besar-besaran dilakukan angkatan bersenjata Rusia. Dilansir Associated Press, serangan itu mulai meningkat pada Senin di sepanjang lebih dari 480 kilometer garis depan pertempuran. Pasukan Rusia mencoba maju di beberapa bagian, termasuk di wilayah Kharkiv.

Pertempuran jalanan mulai terjadi di kota Kreminna di regional Luhansk. Serhiy Haidai, administrator militer regional Luhansk, mengatakan pasukan Ukraina yang mundur membuat Rusia berhasil melakukan terobosan.

"Rusia baru saja mulai meratakan segalanya ke tanah." 

Pasukan Rusia saat ini berada dekat kota Slovyansk, sebuah kota yang jadi rebutan antara pasukan pemberontak dengan pasukan pemerintah Ukraina pada 2014 lalu. Kini kota itu masih berada di bawah kekuasaan Ukraina.

Rusia juga disebut telah menguasai kota Izyum yang berada di sepanjang jalan raya utara menuju Slovyansk. Kota ini berada di utara Kramatorsk, salah satu kota penting yang baru-baru ini mendapatkan serangan rudal Rusia dan menewaskan lebih dari 50 warga sipil.

Baca Juga: Rusia Fokus Serangan Darat di Ukraina Timur, di Barat Rudal Jarak Jauh

3. Rusia tetap akan serang wilayah lain

Babak Kedua Perang Ukraina: Rusia Fokus Gempur Donbassilustrasi (Twitter.com/Минобороны России)

Penarikan pasukan Rusia dari sekitar ibu kota Kiev dan beralih fokus ke serangan di Donbass, bukan berarti tidak akan terjadi serangan di wilayah lain di Ukraina. Tapi sebagian besar pasukan Rusia kini masih berada di Donbass untuk meluncurkan serangan baru. 

"(Vladimir) Putin belum menghapus tujuan untuk menghancurkan kami sebagai negara dan kepemimpinan politik kami," kata Oleksiy Danilov, sekretaris dewan keamanan nasional Ukraina dikutip BBC.

Menurut pejabat senior pertahanan AS yang berbicara dengan syarat anonim, Rusia diperkirakan memiliki 76 unit tempur kelompok taktis batalion. Dengan perkiraan satu batalion terdiri dari 700 hingga 800 tentara, maka jumlah pasukan Rusia sekitar 50 ribu hingga 60 ribu prajurit.

Meski Rusia mendapatkan beberapa kemajuan, Danilov mengatakan sebagian besar garis pertahanan belum rusak. Senada, staf kepresidenan juga menegaskan bahwa Ukraina akan mempertahankan wilayahnya habis-habisan dalam pertempuran yang disebut sebagai fase kedua perang Rusia tersebut.

"Percayalah pada tentara kami, itu sangat kuat," tegas Andriy Yermak, kepala staf Zelenskyy. 

Pihak Ukraina sendiri telah menghadapi pertarungan yang berkepanjangan di Donbass. Mereka terus terlibat pertempuran sejak 2014 lalu, melawan para pemberontak pro Moskow yang ingin memisahkan diri.

Ukraina diyakini memiliki antara 40-50 ribu tentara di Donbass, dan sebagian besar telah memiliki banyak pengalaman karena terus bertempur melawan pasukan separatis yang didukung Rusia.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya