Perangi Polusi, Belanda Akan Kurangi Penerbangan di Bandara Amsterdam

Upaya menekan polusi, emisi karbon, dan kebisingan

Jakarta, IDN Times - Belanda berencana memangkas penerbangan di bandara Schiphol Amsterdam, yang sebelumnya melayani sekitar 500 ribu penerbangan menjadi 452.500 penerbangan per tahun. 

Rencana yang digaungkan pada Jumat (1/9/2023) itu akan berlaku mulai tahun depan. Tujuan utamanya adalah mengurangi polusi udara dan emisi CO2. Rencana masih memerlukan persetujuan dari Komisi Eropa.

Namun, wacana itu menimbulkan penolakan keras dari sejumlah maskapai penerbangan. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) telah meminta pemerintah Belanda untuk tidak memaksakan usulan pengurangan jumlah penerbangan.

1. Mengurangi gangguan polusi dan kebisingan

Perangi Polusi, Belanda Akan Kurangi Penerbangan di Bandara Amsterdamilustrasi (Unsplash.com/Cristopher Ong)

Pemangkasan penerbangan telah menjadi rencana yang kontroversial. Ini karena bandara tersebut merupakan salah satu pusat udara tersibuk di Eropa.

Pemerintah Belanda menginginkan pengurangan, sehingga dapat meminimalisir gangguan polusi dan kebisingan.

"Lebih sedikit pergerakan transportasi udara per tahun, lebih sedikit penerbangan dan lebih sedikit kebisingan pesawat di malam hari, dan penggunaan landasan pacu yang sebisa mungkin menimbulkan gangguan bagi daerah sekitarnya," kata pemerintah, dikutip dari Barron's.

"Ini adalah langkah-langkah yang diinginkan kabinet untuk mengurangi gangguan kebisingan di sekitar Schiphol mulai tahun depan," tambahnya.

Belanda memiliki target pemangkasan hingga 20 persen. Rencana saat ini yang diajukan baru 15 persen dan langkah lain akan diambil untuk lima persen sisanya.

Baca Juga: Susul Belanda-Denmark, Norwegia Akan Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina

2. Membutuhkan persetujuan Uni Eropa

Rencana Amsterdam masih membutuhkan persetujuan dari Komisi Eropa. Dialog antara kedua pihak masih terjadi sebelum keputusan akhir dibuat.

Mark Harbers, Menteri Infrastruktur Belanda, tetap fokus pada pengurangan kapasitas bandara.

"Penerbangan dapat memberikan banyak manfaat bagi Belanda, selama kita memperhatikan dampak negatifnya bagi masyarakat yang tinggal di dekat bandara," kata Harbers dikutip dari Deutsche Welle.

Departemen Transportasi Amerika Serikat (AS) sebelumnya pernah mengirim surat kepada Perdana Menteri Mark Rutte. Mereka menyampaikan kekhawatiran tentang rencana pemangkasan penerbangan tersebut.

3. Protes keras dari maskapai penerbangan

Perangi Polusi, Belanda Akan Kurangi Penerbangan di Bandara Amsterdamilustrasi (Unsplash.com/CardMapr.nl)

Rencana Belanda telah mendapat penolakan dari maskapai penerbangan. Kelompok penerbangan internasional, termasuk IATA bersama Airlines for America, European Business Aviation Association, dan European Regions Airlines Association meminta Belanda membatalkan rencananya.

Dilansir Airport Technology, empat kelompok bisnis itu sudah membawa rencana keputusan Belanda ke pengadilan. Mereka meminta langkah itu tidak diterapkan pemerintah, yang mungkin akan habis masa jabatannya dalam waktu beberapa bulan ke depan.

"Dalam waktu beberapa bulan, pemerintah ini tidak akan bertanggung jawab atas konsekuensi parah yang mungkin timbul dari keputusan Schiphol, terutama yang berkaitan dengan hubungan dengan mitra dagang Belanda, dan hilangnya pekerjaan serta kesejahteraan di dalam negeri," kata IATA.

KLM Royal Dutch Airlines, yang basis operasinya di Schipol, juga keberatan dengan rencana pemerintah. Bahkan, maskapai itu telah memimpin gugatan hukum yang didasarkan atas kurangnya konsultasi dari pemerintah.

Tapi pengadilan banding memihak pemerintah. Kini KLM bersama rekan maskapai lain membawa masalah tersebut ke Mahkamah Agung setempat.

Baca Juga: Mahfud Akan ke Ceko dan Belanda, Temui Eksil Korban Pelanggaran HAM

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya