Bertemu Presiden China, Ini yang Dibicarakan Kanselir Jerman

Isu krisis iklim, konflik Ukraina dan kerja sama ekonomi

Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz melakukan kunjungan ke China dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada Jumat (4/11/2022). Kunjungan itu menimbulkan banyak kritik karena Barat dan China sedang dalam ketegangan yang meningkat.

Meski begitu, Scholz berpendapat perlunya melakukan diplomasi dengan China terkait berbagai masalah secara jujur. Ini termasuk ketegangan global yang diakibatkan oleh invasi Rusia ke Ukraina. Selain itu, Scholz juga memiliki kepentingan nasional untuk kerja sama ekonomi.

Baca Juga: Kepala Intelijen Jerman Beberkan Ancaman Bermitra dengan China

1. Jerman ingin bahas isu krisis iklim, hak asasi manusia, konflik Ukraina dan kerjasama ekonomi

Bertemu Presiden China, Ini yang Dibicarakan Kanselir JermanKanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/ Bundeskanzler Olaf Scholz)

Kanselir Scholz dan delegasi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Aula Besar Rakyat di kota Beijing. Acara itu berlangsung secara tertutup. Informasi yang disampaikan oleh wartawan delegasi, berhasil memberikan penjelasan beberapa hal.

Melansir Reuters, Scholz disebut mengatakan kepada Xi, ada baiknya melakukan pertemuan tatap muka selama masa-masa tegang invasi Rusia ke Ukraina. Scholz juga mengatakan akan membahas isu terkait hubungan Eropa-China.

Beberapa isu yang didiskusikan adalah perang melawan perubahan iklim, kelaparan global dan bagaimana mengembangkan ekonomi China-Jerman.

Kanselir Jerman diperkirakan bakal bertemu Perdana Menteri (PM) Li Keqiang dan keduanya bakal mengangkat isu seperti hak asasi manusia, Taiwan dan kesulitan perusahaan Jerman mengakses pasar China.

Baca Juga: Swiss Tolak Permintaan Jerman untuk Izin Ekspor Amunisi ke Ukraina

2. Tanggapan Xi Jinping kepada Olaf Scholz

China adalah raksasa ekonomi di dunia dan hubungannya saat ini dengan Barat sedang dalam titik ketegangan. Ini karena China lebih condong mendukung Rusia dalam konflik Ukraina.

Dalam menerima salah satu pemimpin Barat, Kanselir Olaf Scholz, Xi Jinping menyambut kedatangan tersebut. Media China juga menyambut dan menantikan keberhasilan pertemuan itu.

Melansir Deutsche Welle, Xi disebut sepakat dengan Scholz tentang situasi internasional yang kompleks dan dapat berubah saat ini. Dia tidak secara langsung merujuk pada perang Rusia di Ukraina.

"Sebagai kekuatan berpengaruh, China dan Jerman harus bekerja sama di masa perubahan dan kekacauan untuk memberikan lebih banyak kontribusi bagi perdamaian dan pembangunan dunia," kata Presiden Xi kepada Kanselir Scholz.

Presiden China juga menilai bahwa kunjungan Kanselir Jerman akan meningkatkan saling pengertian dan saling percaya, memperdalam kerja sama praktis di berbagai sektor dan menciptakan rencana pengembangan hubungan China-Jerman.

Baca Juga: Xi Jinping: China-AS Harus Temukan Cara Supaya Bisa Akur

3. Kritik pada niat Scholz yang berkunjung ke China

Pertemuan Scholz dan Xi Jinping adalah pertemuan pertama kali sejak Kanselir Jerman mendapatkan jabatannya usai menggantikan Agela Merkel. Namun sebelum kunjungan ke China itu, Scholz telah mendapatkan banyak kritik atas niatnya yang dinilai kontroversial.

Norbert Roettgen, politikus oposisi Jerman mengatakan bahwa pendekatan Scholz ke China tampaknya menganggap gagasan bahwa Berlin ingin terus berbisnis dengan Beijing. Scholz dinilai tidak peduli apa arti ketergantungan ekonomi dan kemampuannya untuk bertindak, kutip Al Jazeera.

"Kanselir sedang mengejar kebijakan luar negeri yang akan menyebabkan hilangnya kepercayaan di Jerman di antara mitra terdekat kami," kata Roettgen.

Menjelang kunjungan Kanselir Jerman ke Beijing, beberapa kelompok pembangkang China dan Kongres Uyghur Dunia telah meminta Scholz untuk membatalkan perjalanannya.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya