Swiss Tolak Permintaan Jerman untuk Izin Ekspor Amunisi ke Ukraina

Dua kali Swiss menolak permintaan Jerman

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, telah mengirim permintaan kepada Swiss bulan lalu. Isinya meminta izin agar Bern memperbolehkan Jerman memasok lebih dari 10 ribu butir amunisi ke Ukraina.

Namun pada Kamis (3/11/2022), pemerintah Swiss menolak permintaan dari Jerman tersebut. Ekspor amunisi ke Ukraina untuk membantu perang mempertahankan diri melawan Ukraina, disebut melanggar netralitas Swiss.

Swiss telah berulang kali diminta untuk membantu blok Uni Eropa (UE) mengirim kendaraan lapis baja, senjata, atau amunisi ke Ukraina. Namun negara yang terkenal netral tersebut, juga telah berulang kali menolak permintaan tersebut.

1. Jerman minta izin Swiss agar boleh mengekspor 12.400 butir amunisi

Swiss Tolak Permintaan Jerman untuk Izin Ekspor Amunisi ke Ukrainailustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Armed Forces)

Selain Amerika Serikat (AS), Jerman adalah salah satu negara Barat yang memiliki komitmen untuk terus membantu Ukraina dengan mengirim senjata. Baru-baru ini, Jerman meminta izin dari Swiss agar diizinkan mengekspor amunisi buatan negara netral itu ke Ukraina.

Reuters melansir,amunisi yang ingin dikirim Jerman adalah amunisi yang dibeli dari Swiss. Berlin butuh izin untuk bisa mengekspornya ke negara lain. Jumlah amunisi tersebut 12.400 butir.

Amunisi yang dimaksud merupakan amunisi untuk tank anti-pesawat yang bernama Gepard. Jerman telah memasok tank anti-pesawat tersebut sebanyak 30 unit ke Ukraina untuk membantu negara itu mempertahankan diri dari invasi negara tetangganya, Rusia.

Baca Juga: Inggris Batal Pindahkan Kedutaan Besarnya ke Yerusalem 

2. Swiss tidak memberikan izin kepada Jerman

Surat permintaan dari Jerman kepada Swiss telah dikirim bulan Oktober lalu. Saat ini, Kementerian Ekonomi Swiss mengatakan akan mendiskusikan permintaan dari Jerman.

Awal bulan ini, tepatnya pada Kamis (3/11/2022), Menteri Ekonomi Swiss Guy Parmelin memberikan tanggapannya kepada Berlin.

"Berdasarkan prinsip perlakuan yang sama dalam hukum netralitas, Swiss tidak dapat menyetujui permintaan transfer peralatan perang asal Swiss ke Ukraina selama Ukraina terlibat dalam konflik bersenjata internasional," kata Menteri Ekonomi Swiss Guy Parmelin dikutip Swiss Info.

Pihak Ukraina telah mengatakan bahwa mereka membutuhkan amunisi dan tank. Itu akan digunakan untuk menembak jatuh rudal jelajah dan drone kamikaze yang ditembakkan pasukan Rusia ke kota-kota di negaranya.

3. Swiss telah menolak dua kali permintaan Jerman

Swiss Tolak Permintaan Jerman untuk Izin Ekspor Amunisi ke UkrainaChristine Lambrecht, Menteri Pertahanan Jerman (Twitter.com/Bundeswehr)

Swiss sejauh ini diketahui sebagai negara yang netral. Namun Swiss juga tetap memproduksi senjata seperti amunisi. Meski begitu, semua negara yang membeli peralatan militer mematikan dari perusahaan Swiss, harus mendapatkan izin jika ingin menjual atau mentransfer senjata itu ke negara lain.

Melansir US News, amunisi yang ingin ditransfer Jerman ke Ukraina adalah amunisi kaliber 35mm. Pada bulan April lalu, Jerman telah meminta izin kepada Swiss agar diizinkan mentransfer amunisi itu ke Ukraina. Namun pada bulan Juni, pemerintah Swiss dengan tegas menolaknya.

Pemerintah Swiss kembali lagi menolak permintaan ulang Jerman agar mengizinkan transfer amunisi 35mm ke Ukraina. Mereka mengatakan bahwa situasi hukum tidak berubah sehingga keputusan itu juga masih tetap sama.

Baca Juga: Sempat Ditangguhkan, Rusia Lanjutkan Ekspor Gandum 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya