Buronan India Hardeep Nijjar Tewas Ditembak di Kanada

Pemimpin kelompok separatis yang diburu New Delhi

Jakarta, IDN Times - Hardeep Singh Nijjar, pemimpin Khalistan Tiger Force yang jadi buronan India, ditemukan tewas di dalam mobil di kuil Guru Nanak Sikh Gurdwara, di British Columbia, Kanada, pada Minggu (18/6/2023). Dia diduga ditembak ketika mobilnya masih di tempat parkir.

Nijjar dianggap sebagai pemipin pasukan separatis di India. Dia dituduh telah melatih dan mendanai kelompok separatis dan dinyatakan sebagai teroris. Dia juga dituduh terlibat dalam pembunuhan seorang pendeta Hindu pada 2021 di Punjab, India.

1. Dibunuh dua penembak tak dikenal

https://www.youtube.com/embed/gz9FduMa0b8

Tim penyelidik Royal Canadian Mounted Police (RCMP) bagian Surrey telah dipanggil untuk bekerja sama dengan tim investigasi. Mereka sedang menyelidiki pemimpin Sikh yang tewas ditembak itu.

Dilansir Global News, kelompok komunitas Sikh di British Columbia mengatakan, Nijjar tewas saat duduk di dalam kendaraan yang akan keluar dari tempat parkir kuil Gurdwara. Dua orang bersenjata diklaim telah menembaknya.

RCMP Surrey sejauh ini belum mengonfirmasi tuduhan tersebut. Upaya mencari kejelasan dan rincian informasi sedang dilakukan pihak berwenang.

Insiden telah menarik ratusan anggota kelompok itu. Mereka berkumpul di luar Gurdwara untuk mengumandangkan doa dan dukungan untuk Nijjar.

Baca Juga: Gelombang Panas di India Tewaskan 98 Orang

2. Diburu pemerintah India

Selain memberi dukungan, pendukung Nijjar juga mengibarkan spanduk pro-Khalistan dan memblokade jalan di depan Gurdwara. Gerakan pro-Khalistan itu merupakan gerakan Sikh yang dianggap separatis oleh India, menyerukan tanah air bagi komunitas tersebut di negara bagian Punjab.

Dilansir Independent, Badan Investigasi India telah mengajukan permintaan informasi dan pengumuman hadiah untuk Nijjar serta aktivitas kelompoknya. Uang yang ditawarkan untuk informasi itu sebesar 1 juta rupee atau sekitar Rp183 juta.

Hadiah itu diumumkan Juli tahun lalu. Bersama dengan Nijjar, pemerintah New Delhi juga memburu tiga orang lainnya sehubungan dengan serangan pendeta Hindu di Punjab.

Saat Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan kunjungan ke Kanada pada 2018, dia mengajukan daftar pencarian orang, termasuk di antaranya adalah Nijjar.

3. Hari apa pun bisa jadi hari terakhirku

Buronan India Hardeep Nijjar Tewas Ditembak di KanadaIlustrasi polisi (unsplash.com/Erik McLean)

Dilansir Indian Express, Nijjar juga dikaitkan dengan kelompok Sikh for Justice yang dianggap separatis oleh New Delhi. Dia memiliki peran utama mengatur referendum Khalistan di Brampton, Kanada.

Awal tahun ini, Nijjar juga melakukan perjalanan ke Australia, melakukan kampanye untuk referendum tersebut.

Pemimpin Sikh itu bermigrasi ke Kanada pada 1997 dan bekerja sebagai tukang ledeng. Pemerintah Punjab pada 2020 telah melakukan penyitaan terhadap beberapa bidang tanah miliknya, khususnya di distrik Jalandhar.

Penyelidikan India dalam insiden pembunuhan pendeta Hindu pada 2021 menemukan bahwa Nijjar terlibat dalam penghasutan serta pemberontakan. Nijjar juga dituduh menciptakan ketidakharmonisan di berbagai komunitas di India.

Sebelum tewas, Nijjar kerap menyampaikan pidato yang menyebutkan bahwa hari apa pun bisa jadi hari terakhirnya.

Baca Juga: Eks Bos Twitter: India Pernah Ancam Akan Menutup Twitter

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya