Denmark Cari Legitimasi Hukum untuk Larang Pembakaran Al-Qur'an

Swedia melakukan proses serupa

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, mengatakan bahwa pemerintah berusaha menemukan legalitas hukum untuk melarang aksi pembakaran Al-Qur'an. Hal itu dilakukan di tengah maraknya aksi pembakaran Al-Qur'an yang terjadi di Swedia dan Denmark.

Menurutnya, pembakaran kitab suci merupakan tindakan ofensif dan sembrono. Beberapa individu yang melakukan hal itu dinilai tidak mewakili nilai-nilai yang dibangun masyarakat Denmark.

1. Campur tangan mencegah penghinaan terhadap agama dan budaya bangsa lain

Denmark Cari Legitimasi Hukum untuk Larang Pembakaran Al-Qur'anMenlu Denmark Lars Lokke Rasmussen (Twitter.com/Lars Løkke Rasmussen)

Kasus pembakaran Al-Qur'an kerap terjadi di Denmark, yang dilakukan di depan kedutaan besar negara Islam. Beberapa minggu terakhir, hal itu juga meningkat di Swedia.

Dilansir RTHK, pemerintah Denmark pada Minggu berusaha mencari alat hukum untuk memungkinkan mencegah pembakaran Al-Qur'an. Pihak berwenang berupaya campur tangan dalam situasi khusus, untuk mencegah penghinaan atas budaya dan agama. 

"Oleh karena itu, pemerintah Denmark akan menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi khusus di mana, misalnya, negara, budaya, dan agama lain dihina, dan di mana hal ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang signifikan bagi Denmark, paling tidak berkaitan dengan keamanan," kata Rasmussen pada Minggu (30/7/2023). 

Baca Juga: PM Swedia: Pengajuan Izin untuk Bakar Al-Qur'an Semakin Banyak

2. Denmark akui protes anti-Islam berdampak buruk

Swedia dan Denmark jadi sorotan internasional dalam beberapa pekan terakhir karena meningkatnya protes anti-Islam. Pemerintah kedua negara menyesalkan tindakan pembakaran Al-Qur'an tapi tetap ingin melindungi kebebasan berekspresi.

Dilansir BBC, pemerintah Denmark menganggap kebebasan berbicara dan berekspresi merupakan nilai fundamental. Setiap perubahan upaya pencegahan penghinaan budaya atau agama lain akan dilakukan dalam kerangka kebebasan berekspresi yang dilindungi konstitusi.

Kementerian Luar Negeri secara khusus mengakui dampak buruk protes anti-Islam tersebut terhadap reputasi negaranya. Bahkan karena meningkatnya protes anti-Islam itu, Denmark telah dipandang sebagai negara yang mefasilitasi penghinaan dan pencemaran agama serta tradisi negara lain.

3. Swedia berupaya mencari pencegahan pembakaran kitab suci

Denmark Cari Legitimasi Hukum untuk Larang Pembakaran Al-Qur'anPerdana Menteri Swedia Ulf Kristersson (Twitter.com/SwedishPM)

Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson mengatakan bahwa di negaranya, proses serupa di Denmark sedang diupayakan sebagai aksi pencegahan. Dia mengaku telah melakukan kontak dengan PM Denmark Mette Frederiksen.

"Kami juga sudah mulai menganalisis situasi hukum untuk mempertimbangkan langkah-langkah memperkuat keamanan nasional kami dan keamanan Swedia di Swedia dan di seluruh dunia," kata Kristersson dikutip dari Al Jazeera.

Pembakaran Al-Qur'an di Swedia dan Denmark memicu kemarahan di negara-negara muslim seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, Iran, Maroko, Qatar dan Yaman. Mereka mengajukan protes sebagai tanggapan.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB awal bulan ini menyetujui resolusi tentang kefanatikan agama, menyusul insiden pembakaran Al-Qur'an. Amerika Serikat dan Uni Eropa menentang dengan alasan mengganggu kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Rusia Dituduh Pakai Isu Bakar Al-Qur'an Halangi Swedia Gabung NATO

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya