Diduga Korupsi, Bolsonaro Pecat Pejabat Kesehatan

Dugaan korupsi terkait kesepakatan pembelian vaksin COVID-19

Brasilia, IDN Times - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dikabarkan telah memecat salah satu pejabatnya pada Rabu (30/6). Pejabat tersebut diduga terlibat dalam korupsi pengadaan vaksin virus corona.

Brasil telah berusaha menjalin kerjasama pembelian vaksin virus corona dari Bharat Biotech, India. Namun dalam proses pembelian vaksin itu, salah satu pejabat di Kementrian Kesehatan diduga terlibat korupsi dengan cara meminta bayaran tiap dosis yang dibeli oleh Brasil.

1. Pejabat yang dipecat adalah Kepala Logistik Kementrian Kesehatan Brasil

Brasil telah menjadi salah satu negara dengan tingkat infeksi virus corona tertinggi di dunia. Menurut Worldometers, total infeksi virus corona di Brasil mencapai 18.559.164 kasus. Total korban yang meninggal dunia adalah 518.246 orang.

Dengan tingkat kematian yang telah lebih dari setengah juta orang itu, banyak warga Brasil yang berusaha untuk bisa mendapatkan vaksin virus. Mereka marah kepada pemerintahan Jair Bolsonaro, presiden yang disebut-sebut meremehkan virus corona, mencerca penguncian, mendorong pengobatan yang belum terbukti dan menabur keraguan vaksin.

Melansir laman Reuters, Brasil telah berusaha mempercepat untuk mendapatkan vaksin virus corona dari India lewat kerjasama dengan Bharat Biotech. Namun dalam upaya tersebut, kepala logistik Kementrian Kesehatan yang bernama Roberto Ferreira Dias diduga meminta suap dari tiap dosis yang akan dibeli.

Pada hari Rabu (30/6), Dias kemudian secara resmi dipecat dari jabatannya oleh Presiden Bolsonaro. Bolsonaro yang melakukan perjalanan ke kota Ponta Pora di perbatasan Paraguay tidak mengomentari pemecatan tersebut tetapi berkomentar tentang upaya pemakzulan dirinya.

2. Kesepakatan pembelian vaksin virus corona ditangguhkan

Diduga Korupsi, Bolsonaro Pecat Pejabat KesehatanBrasil tunda kesepakatan pembelian virus Covaxin produksi Bharat Biotech, India. (Twitter.com/Shubham gupta)

Upaya Brasil untuk bisa mendapatkan pasokan vaksin virus corona lewat kerjasama dengan Bharat Biotech, India, telah membuat Jair Bolsonaro pusing. Upaya kesepakatan pembelian vaksin itu diduga penuh dengan penyimpangan.

Melansir laman Al Jazeera, kesepakatan itu adalah Brasil ingin membeli 20 juta dosis suntikan vaksin dengan merek Covaxin buatan Bharat Biotech. Namun karena terdengar kabar skandal penyimpangan yang terjadi, kesepakatan pembelian tersebut terpaksa harus ditunda.

Publik Brasil kembali harus bersabar untuk bisa mendapatkan vaksin virus corona yang mereka inginkan.

Menteri Kesehatan Brasil Marcelo Queiroga mengatakan pada konferensi pers bahwa timnya akan menyelidiki tuduhan selama penangguhan tersebut. "Menurut analisis awal CGU (pengawas keuangan federal), tidak ada kejanggalan dalam kontrak tetapi, untuk kepatuhan, Kementerian Kesehatan memilih untuk menangguhkan kontrak."

Jaksa federal Brasil telah membuka penyelidikan atas kesepakatan itu, mengutip harga yang relatif tinggi, pembicaraan yang dipercepat dan persetujuan peraturan yang tertunda sebagai tanda bahaya.

Pada akhirnya, kepala logistik Kementrian Kesehatan yang bernama Roberto Ferreira Dias dipecat karena diduga meminta suap atas transaksi. Dikabarkan, ia meminta satu dolar tiap satu dosis vaksin yang dibeli dalam kesepakatan terpisah yang rencananya jumlah vaksin itu sebanyak 400 juta dosis.

Melansir laman Associated Press, Bharat Biotech membantah tuduhan melakukan kesalahan sehubungan dengan pasokan vaksin. Bolsonaro juga membantah melakukan kesalahan atau mengetahui korupsi, dan mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak tahu apa yang terjadi di dalam kementeriannya.

Baca Juga: Senator Oposisi di Brazil Ajukan Tuntutan Pidana pada Bolsonaro

3. Seruan pemakzulan terhadap Jair Bolsonaro meningkat

Presiden Jair Bolsonaro telah dituduh telalu menyepelekan bahaya virus corona. Karena hal itu, kini tingkat kematian akibat virus di Brasil telah mencapai lebih dari setengah juta orang. Ketidakpuasan atas penanganan pandemik virus corona mulai membesar di Brasil. Mereka marah atas penanganan yang lamban dari pemerintah.

Melansir laman France24, pada hari Rabu (30/6), anggota parlemen oposisi di Brasil meluncurkan upaya untuk memakzulkan Presiden Jair Bolsonaro karena semakin banyak tuduhan korupsi dalam memperoleh vaksin virus corona untuk mengatasi pandemik.

Lusinan partai politik sayap kiri, serikat pekerja dan organisasi sipil, serta beberapa mantan sekutu menandatangani dokumen yang berisi tuduhan terhadap kelalaian Bolsonaro dan meminta agar presiden dicopot dari jabatannya.

Selama dua bulan, komisi senat melakukan penyelidikan atas penanganan pandemik oleh pemerintah. Para saksi dihadirkan untuk mencari informasi bagaimana pemerintah Brasil secara terang-terangan melanggar saran para ahli.

Baca Juga: Demonstrasi, Warga Brasil Tuntut Bolsonaro Dimakzulkan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya