Eks Presiden Afghanistan Sebut Joe Biden Lakukan Kekejaman

Biden cairkan dana cadangan milik Afghanistan yang dibekukan

Jakarta, IDN Times - Hamid Karzai, mantan Presiden Afghanistan, menyebut bahwa perintah Presiden Joe Biden mencairkan dana cadangan negaranya yang dibekukan di Amerika Serikat adalah kekejaman terhadap rakyat Afghanistan.

Dana yang dibekukan itu sekitar 7 miliar dolar (Rp100 triliun) dan hanya separuhnya saja yang akan diberikan kepada rakyat Afghanistan. Sisanya, akan digunakan untuk membayar tuntutan keluarga dan kerabat korban serangan 11 September 2001.

Sejak Afghanistan dikuasai Taliban, semua dana dari luar negeri ke negara tersebut langsung berhenti. Dana cadangan Afghanistan yang ada di luar negeri juga dibekukan. Pekan lalu, Presiden Biden memerintahkan pencairan dana Afghanistan yang dibekukan di Federal Reserve Bank di New York.

1. Joe Biden membagi dana cadangan milik Afghanistan

Eks Presiden Afghanistan Sebut Joe Biden Lakukan KekejamanPresiden AS, Joe Biden (Twitter.com/President Biden)

Sejak pasukan AS dan Sekutu secara resmi mengakhiri operasi militer di Afghanistan pada 2021, pasukan Taliban dengan cepat menguasai negara tersebut. Afghanistan segera diperintah oleh Taliban.

Tapi sampai saat ini belum ada satu negara pun yang mengakui pemerintahan itu. Dan Taliban yang berkuasa saat ini, dalam keadaan limbung karena ekonomi terus merosot dan ancaman kelaparan di depan mata. Banyak rakyat Afghanistan jatuh miskin.

Berdasarkan peringatan aktivis tentang ancaman bencana kemanusiaan di Afghanistan, Presiden Biden akhirnya menandatangani perintah pencairan dana milik Afghanistan sekitar 7 miliar dolar (Rp100 triliun).

Tapi dari dana yang dicairkan, hanya separuh yang akan digunakan untuk membantu masalah rakyat Afghanistan. Dilansir CNN, 3,5 miliar dolar (Rp50 triliun) sisanya akan digunakan untuk korban terorisme yang berjuang di pengadilan untuk mendapatkan kompensasi.

AS dan Sekutunya melancarkan operasi militer di Afghanistan setelah serangan 11 September 2001. Mereka memburu pemimpin al-Qaeda yang bersembunyi di Afghanistan dan disebut dilindungi oleh Taliban.

2. Hamid Karzai sebut langkah Joe Biden merupakan kekejaman pada rakyat Afghanistan

Baca Juga: Joe Biden Lepaskan Dana Afghanistan yang Dibekukan

Langkah Presiden Biden mencairkan dan membagi dana cadangan Afghanistan tersebut segera mendapatkan respon. Di Afghanistan, banyak orang yang melakukan protes atas keputusan Biden.

Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai juga angkat bicara tentang masalah tersebut. Dilansir Gandhara, Karzai tidak sepakat dengan cara Presiden Biden membagi dana cadangan milik Afghanistan itu.

"Kami bersimpati dengan mereka (korban 9/11) tapi orang Afghanistan adalah (juga) korban, banyak keluarga yang kehilangan nyawa mereka. Menahan uang atau menyita uang dari orang-orang Afghanistan atas nama mereka adalah tidak adil dan merupakan kekejaman terhadap orang-orang Afghanistan," jelas Karzai.

Dalam konferensi persnya, Hamid Karzai meminta bantuan orang-orang Amerika untuk menekan Joe Biden agar membatalkan perintah yang telah ditandatanganinya.

3. Taliban mencoba mencari bantuan kemanusiaan dari luar negeri

Eks Presiden Afghanistan Sebut Joe Biden Lakukan Kekejamanilustrasi Qatar (Pexels.com/Abdullah Ghatasheh)

Sejak Taliban menguasai Afghanistan, semua bantuan luar negeri untuk negara itu langsung berhenti. Sebelumnya, hampir 80 persen dana yang didapatkan pemerintah Afghanistan adalah bantuan luar negeri, yang sebagian besar digunakan untuk menjalankan negara.

Ketika semua aliran bantuan berhenti, secara otomatis pemerintahan Taliban tercekik. Dana yang mereka miliki tidak cukup untuk membiayai pegawai pemerintah, rumah sakit, atau layanan pendidikan.

Taliban telah berusaha mengakses dana cadangan yang dibekukan, tapi tidak berhasil. Kini, mereka berusaha untuk meyakinkan pemerintah luar negeri memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Afghanistan.

Dilansir Al Jazeera, delegasi Taliban yang dipimpin Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi telah sampai di Qatar untuk bertemu delegasi Uni Eropa, para diplomat dan pejabat negara-negara Teluk.

Taliban yang mencari bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan, akan menghadapi tuntutan meningkatkan standar hak asasi manusia dan perempuan. Itu bakal jadi syarat Taliban bisa mengakses dana bantuan tersebut.

Baca Juga: Joe Biden Sahkah UU Pertahanan Senilai Rp10,9 Kuadriliun

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya