Inggris akan Luncukan Misi Penerbangan Manusia ke Luar Angkasa

Misi penelitian ilmiah dua minggu di orbit

Jakarta, IDN Times - Badan Antariksa Inggris (UKSA) menandatangai perjanjian dengan perusahaan Axiom Space untuk misi penerbangan astronaut ke luar angkasa. Kedua agensi tersebut juga menetapkan rencana untuk saling bekerja sama.

Misi yang ditandatangani pada Rabu (25/10/2023), akan melibatkan astronaut Inggris yang bakal menghabiskan waktu hingga dua minggu di orbit untuk penelitian ilmiah. Selain itu, misi tersebut juga akan mendemonstrasikan teknologi baru serta berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan.

1. Penelitian ilmiah di orbit

Inggris akan Luncukan Misi Penerbangan Manusia ke Luar AngkasaStasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS (Unsplash.com/NASA)

Axiom Space merupakan badan antariksa komersial yang berbasis di Houston, Amerika Serikat (AS). Perusahaan tersebut kini menjalin kemitraan dengan UKSA dalam misi peluncuran manusia ke luar angkasa.

Dilansir Independent, utusan Axiom, Tejpaul Bhatia, dan kepala eksekutif UKSA, Paule Bate, telah menandatangani perjanjian mengenai rencana misi tersebut.

"Perjanjian ini membuka jalan bagi astronot Inggris untuk melakukan penelitian ilmiah di orbit, dan menginspirasi jutaan orang di Bumi," kata Paul Bate.

Axiom Space sudah memiliki pengalaman menerbangkan astronaut ke luar angkasa. Salah satunya adalah membawa Rayyanah Barnawi, astronaut perempuan pertama Arab Saudi.

Baca Juga: Selangkah Lagi Swedia Jadi Anggota NATO!

2. Misi yang didasarkan pada Strategi Luar Angkasa Nasional

Misi astronaut Inggris akan berada di orbit selama periode dua minggu. Bate telah meminta universitas, lembaga penelitian, dan industri di Inggris untuk berbagi ide eksperimen dan demonstrasi teknologi yang dapat dilakukan selama periode tersebut.

Dilansir dari laman resmi pemerintah Inggris, misi ini didasarkan pada Strategi Luar Angkasa Nasional serta Kerangka Sains dan Teknolgi Inggris. Ini khususnya merujuk pada lima teknologi penting yakni kecerdasan buatan, teknik biologi, telekomuinikasi masa depan, semikonduktor, dan teknologi kuantum.

"Ada banyak hal yang harus dilakukan, dan perjanjian ini merupakan batu loncatan bagi Badan Antariksa Inggris, Axiom Space, dan para sponsor misi untuk menilai cara terbaik untuk mendorong batas-batas pengetahuan dan inovasi, serta menunjukkan kekuatan luar angkasa untuk meningkatkan kehidupan di Bumi," jelas Bate.

3. Perdalam pengetahuan eksplorasi luar angkasa di dan untuk Eropa

Inggris akan Luncukan Misi Penerbangan Manusia ke Luar Angkasailustrasi (Unsplash.com/Bill Jelen)

Untuk melancarkan misi peluncuran manusia ke luar angkasa, Inggris juga akan mendapatkan dukungan penuh dari Badan Antariksa Eropa (ESA).

"Penerbangan unik ini akan memungkinkan ESA untuk meningkatkan tindakannya dengan skema kemitraan baru dan menerapkan serangkaian eksperimen penelitian bersama dengan Inggris, yang akan semakin memperdalam pengetahuan tentang eksplorasi di dan untuk Eropa," kata Daniel Neuenschwander, Direktur Eksplorasi Manusia dan Robot di ESA.

Presiden UKSA, Alice Bunn, menjelaskan bahwa luar angkasa sudah bukan lagi dimiliki oleh segelintir orang yang memiliki hak istimewa.

Dilansir dari PA Media, Bunn mengatakan bahwa sejak astronaut pertama mendarat di bulan lebih dari 50 tahun yang lalu, penerbangan luar angkasa manusia telah menarik imajinasi miliaran orang.

"Kita telah menyaksikan pertumbuhan luar biasa dalam penerapan teknologi ruang angkasa dan data dalam kehidupan sehari-hari, dan kita menyadari betapa besar dan spesifiknya nilai manusia dalam mampu mendobrak batas-batas ilmu pengetahuan dan teknologi yang beroperasi dalam kondisi ruang angkasa yang unik," jelas Bunn.

Baca Juga: AS-Korsel-Jepang Latihan Militer Bareng Hadapi Ancaman Nuklir Korut

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya