Iran dan Argentina Ajukan Permohonan Gabung BRICS

China dan Rusia adalah dua negara pentolan BRICS

Jakarta, IDN Times - BRICS adalah Kelompok negara-negara berkembang. Sejauh ini, ada lima anggotanya, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Iran dan Argentina dikabarkan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan kelompok itu.

Pejabat di Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, keanggotaan negaranya di kelompok itu akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, juga menyambut keinginan bergabungnya Iran.

1. Keuntungan keanggotaan Iran di BRICS

Iran bergerak untuk bergabung dengan kelompok BRICS, kelompok negara-negara berkembang yang dimotori oleh China dan Rusia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengumumkan hal itu pada Senin (27/6/2022).

Dilansir dari media Iran, Tasnim News, Khatibzadeh mengatakan serangkaian konsultasi telah diadakan dan mengklaim bahwa keanggotaan negaranya di BRICS akan menghasilkan nilai tambah bagi kedua belah pihak.

BRICS adalah gabungan negara yang menghasilkan 30 persen PDB global dengan 40 persen populasi dunia. Khatibzadeh juga menjelaskan BRICS bukan kesepakatan internasional, tapi kerja sama didasarkan pada mekanisme yang kreatif dalam aspek yang luas.

Baca Juga: Muda-mudi Berkumpul tanpa Jilbab, Pemerintah Iran Tangkap 10 Orang

2. Sebelum Iran, Argentina sudah bergerak lebih dulu

Iran dan Argentina Ajukan Permohonan Gabung BRICSilustrasi (Unsplash.com/Angelica Reyes)

Pengajuan keanggotaan Iran untuk bergabung dengan BRICS juga disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. Dia mengatakan bahwa sebelum Iran, Argentina telah mengajukan permohonan untuk bergabung.

Dalam penyampaiannya, Zakharova juga menyinggung Amerika Serikat (AS) yang kerap mendikte.

"Sementara Gedung Putih sedang memikirkan apa yang harus diputuskan, dilarang, Argentina dan Iran telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS," katanya, dikutip dari Tass.

Presiden Argentina, Alberto Fernandez, pekan lalu telah ikut dalam pertemuan BRICS+. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa negaranya ingin jadi anggota penuh dari kelompok tersebut.

3. Fakta singkat BRICS dan perannya dalam ekonomi global

Iran dan Argentina Ajukan Permohonan Gabung BRICSPara pemimpin negara anggota BRICS (Wikipedia.org/Alan Santos/PR)

Brasil, Rusia, India, dan China pada  2001 membentuk BRIC. Afrika Selatan kemudian diundang dan bergabung pada 2010, sehingga namanya berubah menjadi BRICS.

Global Sherpa, yang mendedikasikan kerja untuk promosi ide-ide pembangunan internasional, menjelaskan populasi dan demografi telah menjadi beberapa faktor yang secara langsung memengaruhi potensi ekonomi BRICS.

Pada 2003, Goldman Sachs memperkirakan, China dan India bakal jadi kekuatan ekonomi terbesar pertama dan ketiga pada 2050. Sedangkan Brasil dan Rusia berada di posisi kelima dan keenam.

Dengan populasi sekitar 2,8 miliar penduduk, BRICS mengambil 40 porsi populasi global. BRICS juga menyumbang lebih dari 25 persen PDB global.

Dari 2000 hingga 2008, output ekonomi BRICS terus mengalami peningkatan mencapai 30 persen dari peningkatan output global. China adalah negara yang melaju paling cepat dibanding anggota lain di dalam kelompok tersebut.

BRICS juga diperkirakan akan memperluas keanggotaan. Goldman Sachs memperkirakan, ada 11 negara berkembang lain yang kemungkinan bisa menjadi bagiannya.

Adapun 11 negara tersebut adalah Bangladesh, Mesir, Iran, Korea, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Filipina, Turki, Vietnam dan Indonesia. Kekuatan ekonomi Indonesia pada 2050 diperkirakan menempati posisi ketujuh secara global.

Baca Juga: Hubungan Memburuk, Swedia Larang Warganya Bepergian ke Iran

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya