Irlandia Sindir Standar Ganda Uni Eropa di Konflik Gaza dan Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Irlandia, Leo Varadkar, mendesak para pemimpin Uni Eropa (UE) untuk menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Dia juga membenarkan tuduhan bahwa UE menerapkan standar ganda terhadap konflik tersebut.
Desakan itu disampaikan dalam pidato pertemuan tingkat tinggi UE yang dimulai sejak Selasa (12/12/2023). Dia mendesak agar rekan-rekannya mengambil sikap lebih tegas.
Sebelumnya, sudah ada empat negara UE yang meminta Presiden Dewan Eropa Charles Michel untuk melakukan debat serius mengenai konflik Hamas-Israel. Diskusi tersebut dianggap penting karena skala kerusakan yang terjadi di Gaza sangat memprihatinkan.
1. UE kehilangan kredibilitas
Pertemuan UE tersebut sebagian besar fokus pada masalah Ukraina. Mereka mendiskusikan kesempatan aksesi Kiev masuk sebagai anggota ke dalam blok tersebut.
Tapi, Varadkar menyampaikan hal berbeda, yakni konflik di Gaza. Bencana kemanusiaan telah meluas dan sekitar 18 ribu warga Gaza dibunuh oleh Israel. Varadkar menyebut UE telah kehilangan kredibilitas karena kurangnya posisi yang jelas dalam konflik tersebut.
"Kita telah kehilangan kredibilitas di negara-negara Selatan, yang sebenarnya mencakup sebagian besar negara di dunia, karena apa yang dianggap sebagai standar ganda. Dan sejujurnya, hal itu ada benarnya," katanya dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga: Israel Akan Lanjutkan Perang di Gaza Meski Tanpa Dukungan Global
2. Dukungan dari rekan Eropa lain
Irlandia menilai gencatan senjata dapat mengarah pada proses perdamaian baru. Pembentukan negara Palestina juga menjadi satu-satunya cara untuk menjamin keadilan dan keamanan bagi semua orang di wilayah tersebut.
Editor’s picks
Dilansir Associated Press, pemimpin Spanyol Pedro Sanchez juga mendukung Varadkar. Dia mengatakan Eropa harus bersuara lebih jelas, kuat, dan tegas.
Josep Borrell, diplomat utama UE, mengulangi perlunya pembahasan solusi dua negara.
"Negara-negara Arab telah menyatakan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam pembangunan kembali Gaza, kecuali ada komitmen kuat dari komunitas internasional untuk membangun solusi dua negara," katanya.
"Kita harus fokus pada solusi politik terhadap masalah ini untuk selamanya," tambahnya.
3. Pentingnya membahas konflik Gaza
Sebelum pertemuan petinggi UE digelar, PM Spanyol, Belgia, Irlandia dan Malta telah meminta Charles Michel untuk melakukan debat serius mengenai konflik di Gaza.
Keempat pemimpin UE itu mengatakan, sudah waktunya bagi UE untuk bertindak.
Dilansir Politico, hal itu didasarkan pada skala kehancuran di Gaza, sehingga dirasa penting untuk mengadakan perdebatan serius mengenai konflik dalam pertemuan puncak tersebut.
"Kami menyerukan kepemimpinan Anda untuk mengarahkan diskusi semacam itu, yang bertujuan menyepakati posisi UE yang jelas dan tegas," kata keempat pemimpin kepada Michel dalam sebuah surat.
UE adalah donatur terbesar untuk Palestina. Tapi, blok tersebut hanya memiliki pengaruh kecil terhadap Israel, tidak seperti Amerika Serikat yang merupakan sekutu Tel Aviv.
Baca Juga: Majelis Umum PBB Sepakati Gencatan Senjata di Gaza
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.