Kasus Dugaan Pencurian Artefak, Direktur British Museum Mundur

Museum diduga lakukan penyimpangan prosedur

Jakarta, IDN Times - Kepala British Museum Hartwig Fischer memutuskan untuk mengundurkan diri pada Jumat (25/8/2023). Hal itu menyusul pengabaian dugaan pencurian ribuan artefak pada 2021. Pekan lalu, banyak koleksi museum yang ditemukan hilang, dicuri atau rusak yang itu mendorong polisi melakukan penyelidikan.

Fischer mengatakan bahwa British Museum tidak memberi tanggapan komprehensif yang seharusnya dalam menanggapi peringatan dan masalah yang kini muncul. Oleh karena itu, ada kegagalan yang menurutnya, harus ditanggung di tangan direktur. Dia akhirnya memilih untuk mengundurkan diri.

 

1. Penyimpangan prosedur museum membuat barang koleksi dicuri

Kasus Dugaan Pencurian Artefak, Direktur British Museum Mundurilustrasi British Museum (Pexels.com/sl wong)

Dua tahun lalu, banyak barang koleksi British Museum yang dicuri. Ini termasuk permata dan perhiasan yang berasal dari berabad-abad lalu.

Fischer kemudian mengatakan bahwa pencurian itu terjadi karena ada penyimpangan dalam prosedur museum. Padahal, ihwal itu telah diperingatkan oleh penulis, akademisi dan pedagang barang antik Ittai Gradel.

"Selama beberapa hari terakhir saya telah meninjau secara rinci kejadian seputar pencurian dari British Museum dan penyelidikan terhadapnya. Jelas bahwa British Museum tidak merespons peringatan pada tahun 2021 secara komprehensif sebagaimana mestinya, dan terhadap masalah yang kini telah muncul sepenuhnya," kata Fischer dikutip dari Deutsche Welle.

Kesalahan prosedur yang dimaksud adalah barang koleksi itu tidak diregistrasi selama lebih dari 200 tahun dan tergeletak begitu saja di museum. Jika barang-barang itu tidak diidentifikasi dan kemudian dicuri, tentu tidak dapat diketahui barang apa saja yang telah hilang.

Baca Juga: Inggris Gelontorkan Dana Bantuan ke Ukraina Bidang Energi Nuklir

2. Mengabaikan peringatan akademisi

Menurut Gradel, dia memperkirakan hingga 2.000 item museum mungkin telah dicuri. Ini termasuk hampir seluruh koleksi permata yang tidak terdaftar sebab tidak adanya pencatatan yang tepat.

Dilansir The Guardian, Gradel pernah memperingatkan British Museum tentang potensi kesalahan itu dua tahun lalu, karena ia membeli sekitar 70 itemnya di eBay.

Namun peringatan itu sepertinya diabaikan. Gradel menuduh museum memperlakukannya seperti orang bodoh dan menyambut baik pengunduran diri Fischer.

Sebelumnya, Fischer telah membela cara museum menanggapi informasi dari Gradel tapi kemudian minta maaf. Dia juga menyesali pernyataannya bahwa telah salah menilai akademisi itu.

"Fischer telah melakukan hal yang benar dan terhormat. Dia pantas mendapat pujian, setidaknya untuk itu, dan saya menerima permintaan maafnya tanpa syarat. Sejauh yang kuketahui, pernyataan buruknya tentangku sudah dilupakan," kata Gradel.

3. Direktur non-Inggris pertama selama hampir dua abad

Usia British Museum lebih dari 250 tahun. Itu merupakan objek wisata utama London dan menarik pengunjung dari seluruh dunia. Koleksinya beragam, dari barang Mesir kuno hingga gulungan puisi China abad ke-12.

Museum itu salah satu galeri paling terkenal karena mengoleksi beberapa artefak berharga dari seluruh dunia. Dilansir Associated Press, namun dalam beberapa tahun terakhir, ada tekanan agar artefak bersejarah itu dikembalikan karena banyak di antaranya diambil saat era kolonial Kerajaan Inggris.

Hartwig Fischer merupakan seorang sejarawan dari Jerman. Dia merupakan kepala British Museum non-Inggris pertama dalam lebih dari dua abad.

Sejauh ini belum ada penangkapan terkait dugaan pencurian barang koleksi museum. Tapi sudah ada satu staf yang dipecat dan dia dikabarkan akan diproses secara hukum.

Baca Juga: Inggris: Serangan Drone Ukraina di Rusia Hancurkan Pesawat TU-22M3  

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya