Kasus Kematian Pria dalam Kerusuhan, 5 Polisi Prancis Ditangkap

Korban tewas diduga akibat tembakan polisi

Jakarta, IDN Times - Lima polisi Prancis yang termasuk anggota pasukan elite Raid ditangkap pada Selasa (8/7/2023). Mereka diduga terkait kematian pria dalam kerusuhan di kota Marseille, Prancis selatan, pada 1 Juli.

Kelima polisi tersebut, termasuk dari 20 anggota lain yang telah dimintai keterangan sebelumnya. Korban tewas bernama Mohamed Bendriss. Dia melintasi kota dengan skuter saat kerusuhan terjadi. Dalam pemeriksaan postmortem, terdapat bekas luka di dada yang diyakini disebabkan senjata polisi.

Baca Juga: WNA Prancis Tewas Mengapung di Perairan Gili Trawangan Lombok

1. Serangan jantung akibat proyektil senjata polisi

Kasus Kematian Pria dalam Kerusuhan, 5 Polisi Prancis Ditangkapilustrasi (Unsplash.com/ev)

Penuntut umum menilai kematian Bendriss kemungkinan terjadi setelah kejutan hebat pada dada yang disebabkan proyektil jenis flash-ball. Ini merupakan peluru karet besar dari senjata polisi Prancis yang kontroversial dan disebut sebagai LBD (lanceur de balle de défense).

Akibat terkena proyektil itu, dilansir The Guardian, Bendriss diperkirakan mengalami serangan jantung dan kemudian meninggal.

Penyelidikan telah dibuka atas tuduhan penggunaan atau ancaman senjata. Jaksa menyatakan bahwa sejumlah petugas dan warga sipil telah memberikan bukti.

Saat protes terjadi di Marseille, kerusuhan dan penjarahan terjadi. Jaksa mengatakan tidak mungkin menentukan korban ikut protes atau sedang berkendara. Tapi ibu Bendriss menyatakan, anaknya tidak ikut dalam kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Pendukung Kudeta Niger Serang Kedutaan Prancis-Kibarkan Bendera Rusia

2. Istri korban yang sedang mengandung kini jadi janda

Protes berujung kerusuhan dan penjarahan di Marseille terjadi pada akhir Juni hingga awal Juli. Protes dipicu oleh kematian Nahel. M, yang tewas ditembak polisi di Nanterre. Akibat kematian Nahel, Prancis diguncang protes besar dan kerusuhan hebat.

Dilansir Le Monde, Bendriss yang meninggal merupakan ayah satu anak. Istrinya saat ini menjadi janda dan sedang mengandung anak kedua. Sepupu Bendriss yang bernama Abdelkarim Y juga terluka karena terkena LBD.

Arie Alimi, pengacara keluarga korban, mengatakan kerusuhan dan penjarahan di Marseille tidak dapat membenarkan luka Bendriss dan sepupunya.

"Tidak dapat disangkal hari ini bahwa baik Abdelkarim maupun Mohamed tidak melakukan kerusakan atau kekerasan apa pun," kata Alimi.

3. Tiga investigasi yang menargetkan polisi Marseille

Kasus Kematian Pria dalam Kerusuhan, 5 Polisi Prancis Ditangkapilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)

Terkait protes yang berujung kerusuhan dan penjarahan di Marseille, telah dilakukan setidaknya tiga investigasi yang menargetkan polisi. Investigasi pertama melibatkan korban bernama Hedi yang kehilangan sebagian tengkoraknya.

Dilansir France24, Hedi disebut dipukuli dan ditembak dengan LBD pada 21 Juli oleh sekelompok pria yang diduga polisi. Empat petugas telah didakwa, tiga di antaranya dibebaskan dengan syarat di bawah pengawasan pengadilan. Petugas keempat masih berada dalam penahanan.

Investigasi kedua terkait tewasnya Mohamed Bendriss masih terus berkembang dan diselidiki.

Insiden ketiga melibatkan sepupu Bendriss bernama Abdelkarim Y. Dia kehilangan satu mata. Penyebabnya adalah dia terkena LBD pada malam tanggal 30 Juni.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya