Kisruh Aukus Meningkat, Macron Telepon Narendra Modi

UE mendukung Prancis dalam sengketa kapal selam

Jakarta, IDN Times - Di tengah ketegangan pakta Aukus yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS)-Australia-Inggris, Prancis menoleh ke Asia Selatan. Presiden Emmanuel Macron melakukan panggilan telepon kepada Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi.

Mereka berdua dikabarkan akan meningkatkan relasi bilateral kawasan Indo-Pasifik dan meningkatkan stabilitas serta keamanan. Macron dan Modi juga dilaporkan membicarakan hal-hal penting lain seperti krisis di Afghanistan.

1. India-Prancis akan meningkatkan kolaborasi erat di kawasan Indo-Pasifik

Media The Hindu mengabarkan bahwa pada hari Selasa, Perdana Menteri Narendra Modi telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Emmanuel Macron.

Dalam pembicaraan jarak jauh tersebut, Modi mengunggah hasil pembicaraan secara singkat di media sosial bahwa "berbicara dengan teman saya Presiden @EmmanuelMacron tentang situasi di Afghanistan. Kami juga membahas kolaborasi yang lebih erat di Indo-Pasifik."

Prancis marah terhadap Australia karena pembatalan kesepakatan pembelian kapal selam konvensional senilai 40 miliar dolar Rp569,3 triliun dan Canberra lebih memilih untuk mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir dari AS. Paris menyebut tindakan Canberra menusuk dari belakang.

Sebelum melakukan panggilan telepon yang dijadwalkan dengan Presiden AS Joe Biden karena ketegangan itu, Macron lebih dulu menghubungi salah satu pemimpin kekuatan Asia, yakni India.

2. Prancis memberi komitmen dukungan berkelanjutan memperkuat otonomi strategis India

Baca Juga: Digambar Mirip Hitler, Presiden Prancis Tak Terima

India, menurut Global Fire Power, memiliki kekuatan militer urutan ke-4 dari 140 negara di dunia. Negara Hindustan itu salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, PM Narendra Modi telah melakukan modernisasi alutsista dan memperbaharui teknologi militer lama yang sudah berkarat.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh Modi adalah menggandeng kemitraan dengan Prancis. Sejak tahun 2015, India telah memborong lebih dari 30 pesawat jet tempur Rafale buatan Dassault, Prancis.

Oleh karena itu, jika ketegangan dari aliansi trilateral pakta Aukus yang dibuat AS telah membuat Prancis marah, bukan tanpa sebab jika Macron menoleh ke India untuk mempererat hubungannya.

Dalam panggilan telepon pada hari Selasa, menurut Al Jazeera, Macron meyakinkan Pemimpin India tentang "komitmen berkelanjutan Prancis untuk memperkuat otonomi strategis India, termasuk basis industri dan teknologinya, sebagai bagian dari hubungan erat berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati."

Kantor Presiden Macron menyatakan bahwa langkah tersebut adalah pendekatan bersama Prancis dan India untuk mempromosikan "stabilitas regional dan supremasi hukum, sambil mengesampingkan segala bentuk hegemoni."

3. Uni Eropa dukung Prancis dalam ketegangan kesepakatan kapal selam

Sebagai negara yang memiliki rekam jejak sebagai aktor kolonial, Prancis sebenarnya memiliki wilayah di kawasan Pasifik yang bernama Kaledonia Baru. 

Wilayah Prancis itu, menurut penasihat politik Prancis Stephane Sejourne, telah membuat Paris hadir di kawasan tersebut untuk menenangkan ketegangan, katanya dikutip France24. Tetapi "Amerika Serikat lebih banyak berkonfrontasi dengan China," katanya.

Dalam rencana panggilan telepon Macron dengan Biden, akan ada upaya menuntut klarifikasi dari Paris atas kesepakatan aliansi trilateral AS-Australia-Inggris. Tapi menurut Sejourne, itu tidak akan menjadi semacam "pembicaraan rekonsiliasi."

Di sisi lain, Uni Eropa (UE) telah menyatakan dukungan untuk Prancis terkait sengketa kapal selam dengan Australia. Dilansir dari Reuters, Charles Michel, Presiden Dewan Eropa  mengatakan bahwa dia merasa sulit untuk memahami langkah Australia, Inggris, dan AS.

Menurut Charles, jika China adalah fokus utama AS, maka keputusan Washington untuk bekerja sama dengan Canberra dan London "sangat aneh," dan dinilai langkah itu keputusan yang melemahkan aliansi trans-atlantik.

Baca Juga: Hubungan Memanas, Prancis Tarik Duta Besarnya untuk AS dan Australia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya