Korea Utara Tolak Tuduhan AS tentang Jual Amunisi ke Rusia

Tuduhan AS hanya rumor tak berdasar 

Jakarta, IDN Times - Pada Senin (7/11/2022), Korea Utara (Korut) secara resmi menolak tuduhan telah mentranser sejumlah peluru artileri kepada Rusia. Amerika Serikat (AS) adalah pihak yang sebelumnya melontarkan tuduhan itu.

AS menyebut Korut mencoba mengaburkan peluru artileri dengan mengirim ke negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. Tidak dijelaskan secara spesifik negara mana yang jadi transit.

Wakil direktur Urusan Luar Negeri Militer Kementerian Pertahanan Korut, menilai bahwa tuduhan AS itu memiliki tujuan untuk mencoreng citra Pyongyang di dunia internasional. Dia menegaskan negaranya tidak bertransaksi senjata dengan Rusia.

Baca Juga: Jelang Latihan Militer AS-Korea Selatan, Korea Utara Tembakan Rudal 

1. Tuduhan AS hanya rumor

Sebelum Korut, AS telah menuduh Iran memasok senjata berupa drone kamikaze kepada Rusia. Drone itu digunakan untuk menyerang Ukraina. AS kemudian menuduh Korut mentransfer amunisi artileri kepada Rusia untuk perang di Ukraina.

Melansir KCNA, wakil direktur Urusan Luar Negeri Militer Kementerian Pertahanan Nasional Korut, menilai bahwa apa yang dilontarkan AS adalah rumor yang tidak berdasar. Dia mengecam rumor transaksi senjata tersebut.

Selain itu, Pyongyang juga menganggap langkah AS itu sebagai bagian dari permusuhan untuk menodai citra Korut di arena internasional. AS juga telah berupaya mengajukan resolusi sanksi secara ilegal di Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: AS Ribut dengan Rusia-China di Dewan Keamanan PBB Gegara Korut

2. Amunisi Korut tidak akan mengubah jalannya perang Rusia di Ukraina

Kabar transfer senjata Korut ke Rusia itu disampaikan oleh John Kirby, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih pada pekan lalu. Dia mengklaim Washington punya informasi yang mengindikasikan Pyongyang memasok sejumlah peluru artileri ke Rusia.

Melansir Reuters, Kirby menilai Korut mencoba mengaburkan pengiriman amunisi dengan menyalurkannya melalui negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. Washington sedang melakukan pemantauan apakah kiriman itu telah diterima Moskow.

Kirby telah menyarankan akan tetap mengawasi pengiriman itu namun tidak akan mencegatnya. Hal itu karena dia percaya, amunisi artileri Korut tidak akan berdampak signifikan pada perang Rusia di Ukraina.

Baca Juga: AS Tuding Korut Pasok Artileri ke Rusia 

3. Korut buka jalur kereta api ke Rusia dan mulai pengiriman usai ditutup saat COVID-19

Korea Utara Tolak Tuduhan AS tentang Jual Amunisi ke Rusiailustrasi (Unsplash.com/Balazs Busznyak)

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Korut dengan Rusia semakin mesra. Korut adalah negara yang mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina yang memberontak dan didukung Moskow.

Selain itu, melansir Assocaited Press, Pyongyang telah siap mengirim tenaga kerja untuk membantu membangun wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia. Mereka juga mengakui kemerdekaan wilayah Ukraina yang memberontak, yang bergabung dengan Rusia.

Pekan lalu, Korut telah membuka perbatasannya dengan Rusia dan menghidupkan kembali jalur kereta api usai tutup selama dua setengah tahun karena wabah COVID-19. Gerbong kereta pertama dari Pyongyang menuju Rusia, berisi 30 kuda ras asli Orlov trotters yang sangat dihargai di Rusia. Pada 2 November, juru bicara kereta api Timur Jauh Rusia mengatakan kereta berikutnya tiba dengan membawa obat-obatan.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya