AS Tuding Korut Pasok Artileri ke Rusia 

Penyaluran artileri ini lewat Timur Tengah dan Afrika Utara

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menyampaikan sebuah informasi yang mengindikasikan Korea Utara (Korut) diam-diam memasok peluru artileri ke Rusia.

“Peluru artileri ini digunakan Rusia untuk membombardir Ukraina,” kata juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (3/11/2022).

Baca Juga: Rusia-Korut Ucapkan Selamat untuk Periode Ketiga Presiden Xi Jinping 

1. Pengiriman lewat Timur Tengah dan Afrika Utara

AS Tuding Korut Pasok Artileri ke Rusia John Kirby, Penasihat Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (br.usembassy.gov)

Kirby mengatakan, Korut berusaha membuat kamuflase pengiriman artileri tersebut dengan menyalurkannya melalui negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.

“Ada indikasi bahwa Korut memang memasok artileri ke Rusia dan kami akan memantau bagaimana proses pengiriman tersebut,” ucap Kirby lagi.

Washington juga akan berkonsultasi dengan PBB mengenai dugaan pengiriman artileri Korut ke Rusia ini.

Baca Juga: Korut Tembak Rudal Lagi, Lewati Batas Laut Korsel 

2. Korut harus dijatuhi sanksi

AS Tuding Korut Pasok Artileri ke Rusia Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price. (Twitter.com/StateDeptSpox)

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price menyarankan bahwa sanksi adalah langkah yang paling tepat untuk Korut. Sama seperti kasus penyediaan senjata dari Iran ke Rusia.

“Ada sanksi yang harus dijatuhkan, seperti sumbangan senjata Iran ke Rusia,” ucap Price.

Baca Juga: AS Sebut Rusia Impor Alat Militer dan Artileri dari Korut 

3. Rusia mulai kekurangan amunisi

AS Tuding Korut Pasok Artileri ke Rusia Presiden Rusia Vladimir Putin memasukkan kertas suaranya di sebuah tempat pemungutan suara dalam pemilihan parlemen kota Moskow di Moskow, Rusia, pada 8 September 2019. ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

Kirby melanjutkan bahwa adanya pengiriman artileri dari Korut ke Rusia membuktikan dukungan negara tersebut terhadap invasi Rusia.

“Tak hanya itu, berarti Rusia sudah mulai kekurangan amunisi yang disebabkan oleh sanksi dan kontrol ekspor yang dipimpin AS,” ungkap Kirby lago.

Namun, pada September kemarin, Korut membantah keras rumor ini. Korut menegaskan tak pernah mengirim senjata atau artileri ke Korut.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya