Kunjungi Ukraina, Menhan Prancis Janjikan Senjata Senilai Rp3,3 T

Prancis janji kirim sistem pertahanan udara dan howitzer

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Prancis, Sebastien Lecornu, melakukan kunjungan ke Ukraina pada Rabu (28/12/2022). Itu merupakan kunjungan pertamanya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.

Lecornu disebut akan memberikan dukungan berkelanjutan negaranya kepada Ukraina. Ini termasuk bantuan senjata yang telah dijanjikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Senjata yang mungkin dikirim adalah sistem pertahanan udara dan howitzer Caesar.

1. Prancis gelontorkan Rp3,3 triliun untuk Ukraina

Prancis dianggap kurang vokal menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, tidak seperti Inggris atau Amerika Serikat (AS). Meski begitu, Prancis terus menggelontorkan bantuan kepada Ukraina, termasuk bantuan militer dan kemanusiaan.

Dilansir Euro News, dalam kunjungan Menhan Lecornu, Paris bersikeras akan terus melanjutkan dukungannya ke Ukraina, mencakup peralatan militer dan uang senilai 200 juta euro atau sekitar Rp3,3 triliun agar Kiev bisa membeli senjata.

Bulan ini, Prancis jadi tuan rumah konferensi bantuan untuk Ukraina. Tapi, banyak warga Ukraina mengkritisi posisi Prancis, karena terus mempertahankan kontak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bernegosiasi.

Baca Juga: Belarus Protes Rudal Ukraina Masuki Wilayahnya, Provokasi Rusia?

2. Sistem pertahanan udara untuk Ukraina

Setelah Rusia mengalami serangkaian kemunduran di Ukraina, Moskow menghujani negara itu dengan rudal balistik dan drone yang menargetkan fasilitas energi.

Baru-baru ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, serangan Rusia membuat hampir 9 juta warganya tidak mendapat aliran listrik, gas, dan air.

Ukraina telah menyerukan agar negara-negara Barat memberikan bantuan rudal pertahanan udara, untuk menghadang serangan udara Rusia.

Lecornu, yang berkunjung ke Ukraina, mengatakan pihaknya berjanji memberi bantuan sistem pertahanan udara untuk Kiev, yakni sistem anti-rudal MAMBA yang dikembangkan bersama Italia, kutip Associated Press.

Sistem rudal itu disebut setara dengan sistem rudal Patriot buatan AS yang dikirim ke Ukraina. Paris juga akan melatih tentara Ukraina dahulu sebelum pengiriman dilakukan agar dapat dengan lancar menggunakannya.

3. Rencana bantuan tambahan howitzer Caesar

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, mengatakan prioritas utama negaranya adalah bantuan pertahanan udara, bantuan anti-rudal, dan pertahanan anti-drone. Sistem pertahanan udara Prancis sebelumnya yang telah dikirim, yakni Crotale, sudah bertugas dalam pertempuran, kata Reznikov.

Dilansir Le Monde, Prancis telah memasok Ukraina meriam howitzer Caesar, rudal anti-tank, baterai rudal pertahanan udara Crotale, dan peluncur roket. Paris juga diketahui telah melatih sekitar 2 ribu tentara Ukraina.

Pekan lalu, Presiden Macron berjanji akan memberi suntikan bantuan baru untuk Kiev untuk 2023. Rencananya, sebanyak enam sampai 12 meriam howitzer Caesar tambahan akan dikirim ke Ukraina, kutip RFI.

Baca Juga: Rusia Gratiskan Pembekuan Sperma untuk Tentara yang Perang di Ukraina

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya