Lelet Tanggapi COVID-19, China Hukum Puluhan Pejabat

Varian Delta mulai terdeteksi di Wuhan 

Beijing, IDN Times - Lebih dari 204 juta penduduk dunia diketahui telah terinfeksi virus corona, virus yang awalnya diketahui muncul di Wuhan, China. China sendiri dengan cepat menanggapi infeksi tersebut sehingga dengan cepat pula dapat mengendalikannya.

Namun sejak varian Delta virus corona menyebar dan memasuki China, negara tersebut telah mengalami kenaikan infeksi virus baru setelah beberapa bulan mendapatkan ketenangan karena mampu mengendalikan pandemik.

Lebih dari 30 pejabat di empat provinsi China, mendapatkan hukuman dari pemerintah. Mereka dipecat atau diberikan hukuman lain karena lelet dan lamban serta tidak efektif dalam menghadapi virus corona varian Delta yang memiliki daya menular lebih cepat dari pada sebelumnya.

1. Lebih dari 30 pejabat dihukum karena dianggap gagal

Varian Delta virus corona telah membuat gelombang baru virus menjadi semakin menakutkan. China mulai mendeteksi varian tersebut pada bulan Mei tahun ini di kota Nanjing.

Infeksi juga menyebar di Guangzhou bahkan juga di Wuhan. Meski tingkat infeksi pada awalnya rendah, tapi pemerintah Beijing menganggapnya sangat serius.

Varian Delta yang sangat menular awalnya menyebar di antara pekerja bandara dan sejak itu menyebar dari provinsi tropis Hainan di selatan hingga Mongolia Dalam di ujung utara.

Kebijakan pembatasan masyarakat (lockdown) mulai diberlakukan di beberapa kota dan uji massal juga dilakukan untuk melacak sebaran infeksi.

Melansir laman Associated Press, akibat dari cepatnya varian Delta yang menyebar itu, beberapa pejabat disalahkan karena kebijakan pencegahan dianggap gagal atau buruk.

Kabarnya, lebih dari 30 pejabat China dipecat atau menerima hukuman lainnya. Di antaranya mereka yang dipecat adalah wakil wali kota, kepala distrik kota, komisi kesehatan juga staf manajemen rumah sakit, bandara dan juga departemen pariwisata.

2. Mantan Menteri Kesehatan menekankan pentingnya menutup celah dalam menangkal infeksi impor

Baca Juga: China Tarik Dubes di Lithuania Soal Konflik Taiwan

Infeksi varian Delta telah menimbulkan banyak kekhawatiran bagi banyak negara. Varian yang jauh lebih menular itu juga telah memasuki China, yang diduga berasal dari turis Rusia yang datang dengan pesawat dari Moskow.

Melansir laman Global Times, berbekal rasa percaya diri dapat mengendalikan virus corona sejak gelombang awal tahun 2020, Gao Qiang, Mantan Menteri Kesehatan China, menekankan pentingnya menutup celah dalam menangkal infeksi impor. Dia mengatakan bahwa negara tersebut mampu menghilangkan virus dengan cara yang sama, seperti China dengan cepat mengatasi wabah pada tahun 2020.

Karena itu semua celah diupayakan untuk ditutup sehingga pertempuran anti-wabah tidak mengandung kesalahan atau kelalaian dari mereka yang bertanggung jawab atas pekerjaan masing-masing.

Varian Delta yang mulai terdeteksi di Nanjing itu, membuat setidaknya 15 pejabat menerima hukuman pada hari Sabtu (7/8). Mereka termasuk Hu Wanjin, wakil wali kota Nanjing, Fang Zhongyou, ketua Partai Komisi Kesehatan Nanjing dan Wang Chao, komandan dari pekerjaan pengendalian anti-epidemi di Bandara Internasional Nanjing Lukou.

Ada puluhan pejabat lain yang dihukum di kota Zhangjiajie dan kota Zhengzhou. Fu Guirong, sekretaris kelompok Partai Komunis Komisi Kesehatan Zhengzhou, dicopot dari jabatannya. Ketua Partai Rumah Sakit Rakyat Zhengzhou, juga dicopot dari jabatannya.

3. Varian Delta mulai terdeteksi di Wuhan

Lelet Tanggapi COVID-19, China Hukum Puluhan PejabatIlustrasi virus corona (pexels.com/CDC)

Saat ini sebagian besar penduduk yang terinfeksi berada di pusat kota Zhengzhou dan Yangzhou. Pada hari Minggu (8/8), ada kenaikan infeksi sebanyak 125 kasus yang dikonfirmasi, termasuk di antarnaya 94 kasus ditularkan secara lokal. Sisanya adalah infeksi virus impor.

Belasan kota China saat ini memperketat pembatasan masyarakat dan telah meluncurkan serangkaian uji massal terhadap penduduknya untuk melakukan pelacakan virus.

Melansir kantor berita Reuters, Wuhan, kota yang pertama kali diketahui terdeteksi virus corona pada akhir tahun 2019 lalu, juga memiliki kasus baru varian delta. Ada dua infeksi Delta lokal pada hari Minggu.

Kota tersebut juga sudah mulai melakukan uji untuk seluruh penduduknya mulai pekan lalu. Sementara hasilnya diketahui menunjukkan tidak ada penyebaran skala besar dari kluster terbaru.

Baca Juga: Banjir di Sichuan, China Evakuasi Puluhan Ribu Penduduk

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya