Lindungi Kapal Tanker dari Ancaman Iran, AS Kirim F-16 ke Teluk

AS juga khawatir meningkatnya aliansi Iran-Rusia-Suriah

Jakarta, IDN Times - Selat Hormuz yang strategis di Teluk kerap jadi sumber ketegangan Iran dan Barat. Pada Jumat (14/7/2023), pejabat pertahanan senior Amerika Serikat (AS) mengatakan mengirim jet tempur F-16 ke wilayah itu untuk melindungi kapal-kapal dari ancaman penyitaan Iran.

Berbicara tanpa menyebut nama, pejabat itu menjelaskan F-16 akan memberi perlindungan udara bagi kapal-kapal yang melaju. Dalam sebuah kasus yang disampaikan oleh Angkatan Laut AS, keberadaan kapal perusak USS McFaul membuat kapal angkatan laut Iran mundur saat mencoba melakukan penyitaan.

AS juga khawatir dengan meningkatnya aktivitas Rusia di Suriah. Hubungan Moskow-Teheran-Damaskus yang semakin erat, telah mencoba menekan AS agar keluar dari Suriah. Ratusan pasukan AS saat ini masih berada di Suriah untuk memburu para pemimpin ISIS/ISIL.

Baca Juga: Tegang dengan Iran, AS Kirim Kapal Selam Tenaga Nuklir ke Timur Tengah

1. Cegah Iran menyita kapal tanker minyak

Lindungi Kapal Tanker dari Ancaman Iran, AS Kirim F-16 ke Telukilustrasi (Unsplash.com/Chandler Cruttenden)

Beberapa kasus yang membuat hubungan tegang antara Iran dengan AS adalah penyitaan kapal-kapal yang melintasi Selat Hormuz. Pekan lalu, Iran mencoba menyita dua kapal tanker minyak di dekat selat itu tapi pesawat serang A-10 yang berpatroli melepaskan tembakan ke salah satunya sebagai peringatan.

Untuk meningkatkan pengamanan, dilansir ABC News, AS akan mengirim jet tempur F-16 ke wilayah Teluk akhir pekan ini. Itu untuk membantu pesawat serang A-10 yang telah ditugaskan sebelumnya dan telah berpatroli setidaknya selama satu minggu.

Keberadaan F-16 akan dapat memberikan perlindungan udara tambahan bagi kapal yang berlayar, serta meningkatkan visibilitas militer di kawasan itu sebagai faktor pencegah tindakan Iran.

Baca Juga: Iran-Kuba Sepakat Hadapi Kebijakan Agresif AS

2. AS cari opsi militer untuk tanggapi peningkatan aktivitas Rusia di Suriah

AS juga dikabarkan semakin khawatir dengan meningkatnya hubungan yang berkembang antara Iran, Rusia dan Suriah di seluruh Timur Tengah. Washington DC sedang mempertimbangkan sejumlah opsi militer untuk mengatasi agresi Rusia yang meningkat, khususnya di atas langit Suriah.

Dilansir VOA News, langkah Rusia disebut telah memperumit upaya untuk menyerang pemimpin kelompok ISIL. Akhir pekan lalu, jet tempur Rusia disebut mengganggu drone AS yang sedang memburu tokoh ISIS dengan cara menembakkan suar.

Pejabat pertahanan AS itu tidak merinci opsi apa yang akan dilakukan AS. Tapi dia mengatakan Washington DC tidak akan menyerahkan wilayah apa pun dan akan terus terbang di bagian barat negara itu guna misi anti-ISIL.

3. Aliansi Iran-Rusia-Suriah tekan AS untuk pergi

Lindungi Kapal Tanker dari Ancaman Iran, AS Kirim F-16 ke TelukPesawat nirawak milik AS (Twitter.com/U.S. Air Force)

Rusia melakukan intervensi dalam konflik Suriah untuk membantu Presiden Bashar al-Assad melawan kelompok pejuang pro-demokrasi. Sampai saat ini, pasukan Rusia masih berada di negara itu.

Aktivitas militer Rusia dikabarkan meningkat sejak Maret. Dilansir Al Jazeera, itu terjadi karena meningkatnya kerjasama dan koordinasi antara Moskow, Teheran dan Damaskus untuk menekan agar AS meninggalkan Suriah.

Insiden terbaru yakni pada Jumat pagi (14/7/2023). Sebuah pesawat Rusia dilaporkan terbang berulang kali di atas garnisun al-Tanf di Suriah timur. Itu merupakan tempat AS melatih pejuang Suriah yang berperang melawan ISIL.

Ada sekitar 900 pasukan AS di Suriah. Pasukan lainnya keluar masuk wilayah tersebut untuk melakukan misi yang menargetkan ISIL.

Baca Juga: Iran dan Suriah Kutuk Serangan AS di Wilayah Deir Az-Zor

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya