Mau Redakan Ketegangan, Pemimpin Kosovo dan Serbia Bertemu

UE siap sponsori normalisasi hubungan

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri (PM) Kosovo Albin Kurti melakukan pertemuan di Brussel, Belgia pada Kamis (14/9/2023). Ditengahi oleh Uni Eropa (UE), mereka melakukan dialog sebagai upaya meredakan ketegangan hubungan dua negara.

Pertemuan itu diawasi oleh kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell. Borrell mengatakan bahwa saat ini sudah waktunya bagi Serbia dan Kosovo untuk melakukan normalisasi hubungan secara sungguh-sungguh.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008 dari Serbia. Namun, Beograd masih mengakui wilayah itu sebagai provinsinya. Sekitar 100 negara di dunia telah mengakui Kosovo sebagai negara, tapi Rusia, China dan lima negara UE masih berpihak kepada Serbia.

Baca Juga: Kosovo Akan Kurangi Polisi di Area Dominan Etnis Serbia

1. Beda penafsiran pemimpin Serbia-Kosovo

Mau Redakan Ketegangan, Pemimpin Kosovo dan Serbia Bertemuilustrasi bendera Kosovo (Unsplash.com/aboodi vesakaran)

Ketegangan yang terjadi antara Serbia dan Kosovo telah terjadi selama beberapa dekade. Pada Mei lalu, bentrokan di Kosovo utara dalam pemilu lokal, semakin meningkatkan ketegangan hubungan tersebut. Kosovo didiami sebagian besar etnis Albania sedangkan bagian Kosovo utara didominasi oleh etnis Serbia.

Dilansir Al Jazeera, pertemuan Presiden Vucic dan PM Kurti di Brussel adalah pertemuan pertama sejak bentrokan pecah pada Mei. Pembicaraan itu ditengahi oleh UE dan diawasi kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell.

Vucic dan Kurti menolak bertemu langsung dalam pembicaraan bulan Juni. Borrell secara terpisah melakukan pembicaraan dengan kedua pemimpin tersebut. Saat itu dia mengakui bahwa keduanya memiliki penafsiran berbeda mengenai penyebab, fakta, konsekuensi dan solusi dari ketegangan yang terjadi.

Baca Juga: Kosovo Tetapkan 2 Organisasi Etnis Serbia sebagai Teroris

2. UE sponsori normalisasi hubungan kedua negara

Josep Borrell melalui akun media sosialnya, mengatakan bahwa mereka akan melihat apakah dua pemimpin yang negaranya telah bersitegang lama itu siap untuk mengambil tanggung jawab meredakan hubungan. Keduanya akhirnya bertatap muka di Brussel pada Kamis.

Vucic dan Kurti juga bertemu secara trilateral dengan utusan UE untuk dialog Beograd-Pristina, Miroslav Lajcak.

Dilansir RFE/RL, kedua pemimpin itu beserta UE juga akan membahas implementasi rencana yang disponsori blok tersebut untuk melakukan normalisasi hubungan. Tapi Vucic sebelum pertemuan itu terjadi, telah menyebut bahwa pembicaraan akan berlangsung sulit.

Di perbatasan Serbia-Kosovo, pasukan penjaga perdamaian KFOR pimpinan NATO masih berada di tempat itu untuk berjaga. Pekan lalu, Angelo Michele Ristuccia yang memimpin pasukan, mengatakan ketegangan Beograd dan Pristina begitu tinggi. Peristiwa paling kecil sekalipun dapat menciptakan situasi yang memanas, kata Ristuccia.

3. Para perunding dinilai kurang adil dalam pembicaraan Serbia-Kosovo

Mau Redakan Ketegangan, Pemimpin Kosovo dan Serbia Bertemuilustrasi bendera Serbia (Unsplash.com/Stefan Kostic)

Memanasnya hubungan Serbia-Kosovo saat ini karena pemilu lokal di Kosovo utara pada Mei yang penduduknya didominasi etnis Serbia. Pemilu itu menciptakan perselisihan dan dipertanyakan keabsahannya karena yang menang dalam kontestasi untuk wali kota adalah etnis Albania.

Bentrokan terjadi dan menyebabkan setidaknya 93 tentara penjaga perdamaian terluka.

Pada Agustus lalu, menurut Associated Press, anggota palemen senior Amerika Serikat (AS) ikut terlibat dalam proses perundingan. Dia memperingatkan bahwa para perunding tidak cukup memberi tekanan pada Presiden Vucic. Selain itu, para perunding juga kurang adil.

Vucic sendiri ingin negaranya bergabung ke dalam blok UE. Tapi dia berhubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan enggan menjatuhkan sanksi kepada Moskow atas perang terhadap Ukraina.

Sementara PM Kurti adalah seorang aktivis kemerdekaan Kosovo yang telah lama hidup di dalam penjara. Dia terbukti sulit diajak kerja sama para perunding yang itu membuat frustrasi negara-negara Eropa.

Baca Juga: Tolak Komunitas Serbia Berdiri, PM Kosovo Enggan Republika Srpska Baru

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya