Mendagri Inggris: Demonstrasi Pro-Palestina adalah Pawai Kebencian

PM Sunak didesak depak Mendagri dari kabinet

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak, didesak untuk memecat Menteri Dalam Negeri Suella Braverman. Seruan itu datang dari Partai Konservatif yang marah atas komentar Braverman terkait demonstrasi pro-Palestina.

Beberapa waktu lalu, Braverman menyebut demonstrasi pro-Palestina sebagai pawai kebencian. Dia juga menyebut polisi bertindak bias karena mengambil sikap lunak terhadap para demonstran yang mendukung Jalur Gaza.

1. Penyelidikan atas tulisan Suella Braverman

Mendagri Inggris: Demonstrasi Pro-Palestina adalah Pawai KebencianMenteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman bersama komunitas Yahudi (Twitter.com/Suella Braverman MP)

Komentar yang diterbitkan Braverman telah membuat anggota parlemen Partai Konservatif marah. 

Dilansir Independent, sejauh ini Downing Street masih melakukan penyelidikan mengenai tulisan Braverman. Tulisan itu juga memuat perbandingan kelompok pro-Palestina dengan demonstran di Irlandia Utara.

Tulisan Braverman telah diserahkan ke Downing Street dan diminta melakukan perubahan signifikan dalam isinya. Namun entah mengapa, karya tulis itu masih tetap diterbitkan, dengan sejumlah klaim dan tuduhan sepihak yang dilancarkan oleh Menteri Dalam Negeri.

Ada dua hal yang membuat anggota parlemen Konservatif marah dengan tulisan tersebut. Pertama, terkait Braverman yang menyebut demonstrasi pro-Palestina sebagai pawai kebencian, kedua adalah kritik atas sikap polisi yang mengamankannya.

Baca Juga: Inggris Larang Gas Tertawa untuk Cegah Perilaku Anti-Sosial

2. PM Sunak dinilai lemah

Juru bicara PM Sunak, Max Blain, mengatakan bahwa opini Bravmerman tidak sesuai dengan sikap pemerintah. Namun, dia menyampaikan bahwa PM Sunak saat ini masih memiliki kepercayaan penuh pada Braverman.

Menurut Al Jazeera, Braverman saat ini dipandang sebagai calon pemimpin masa depan Partai Konservatif. Dia secara konsisten mengusung posisi sayap kanan dalam isu seperti multikuluralisme dan imigrasi.

Partai Buruh, yang berposisi sebagi oposisi utama, saat ini memanfaatkan insiden Braverman untuk menggambarkan pemerintahan Inggris dalam kondisi lemah dan terpecah.

Menteri Dalam Negeri bayangan, Yvette Cooper, menyebut Braverman telah di luar kendali. Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer menyebut PM Sunak terlalu lemah untuk menantang Braverman.

"Dia harus menyadari bahwa peran pemerintah yang bertanggung jawab adalah mengurangi ketegangan dan mendukung polisi dalam mengambil keputusan sulit," kata Starmer.

3. Kemarahan dari banyak partai politik

Mendagri Inggris: Demonstrasi Pro-Palestina adalah Pawai Kebencianilustrasi polisi Inggris (Twitter.com/ Metropolitan Police Events)

Koordinador kampanye nasional Partai Buruh Pat McFadden menulis surat terbuka kepada PM Sunak. Salah satu isinya mencatat, tidak ada Menteri Dalam Negeri sebelumnya yang pernah melancarkan serangan seperti itu terhadap polisi.

Dilansir The Guardian, seruan untuk memecat Braverman tidak hanya muncul dari Partai Konservatif dan Partai Buruh. Namun, seruan juga muncul dari Partai Nasionalis Skotlandia, Partai Aliansi, dan Partai Demokrat Liberal.

Politikus partai Konservatif Nickie Aiken menilai komentar Braverman berbahaya. Seorang anggota senior parlemen juga mengatakan, PM Sunak harus memecat Braverman. Sebab menteri itu telah diminta untuk mengubah tulisan tapi tidak melakukannya.

Mantan perwira tinggi kontra-terorisme Inggris, Neil Basu, mengatakan Braverman kehilangan kepercayaan dari polisi. Dia menilai Braverman pantas untuk segera dipecat.

Baca Juga: Kenya Blokir Penyebaran Berita Pelanggaran HAM Inggris di Masa Lalu

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya