Mesir Kembali Temukan Lebih dari 50 Sarkofagus

Identitas Ratu berusia 4.000 tahun diungkap 

Kairo, IDN Times – Mesir adalah surga para arkeolog. Situs kompleks piramida yang berada di negara tersebut telah banyak mengungkap berbagai rahasia peradaban manusia kuno. Kini, para ilmuwan kembali berhasil menemukan lebih dari 50 sarkofagus kayu yang dikatakan akan membuat “sejarah ditulis ulang” dan masih dalam kondisi bagus.

Penemuan itu terjadi di situs pemakaman Saqqara yang luasnya mencapai 32 kilometer persegi pada Sabtu (16/1). Situs Saqqara berada sekitar 24 kilometer selatan ibukota Kairo. Dalam penemuan yang terbaru, sarkofagus ditemukan di 52 lubang kuburan dengan kedalaman antara 10 hingga 12 meter.

Banyak harta karun yang berhasil ditemukan dalam penggalian terbaru, termasuk diantaranya adalah “Kitab Orang Mati” yang berasal dari kertas papirus sepanjang 4 meter. Selain itu, temuan kuil penguburan juga berhasil mengungkap sejarah baru peradaban Mesir.

1. Penjelasan baru sejarah Saqqara

Mesir Kembali Temukan Lebih dari 50 SarkofagusBanyak artefak berharga yang akan membuat sejarah Mesir Kuno ditulis ulang. Ilustrasi (pexels.com/Miguel A. Padrinan)

Wilayah Saqqara adalah sebuah wilayah warisan dunia yang sudah secara resmi diakui oleh UNESCO. Wilayah ini menyimpan banyak rahasia peradaban manusia, khususnya masyarakat Mesir kuno. Selain itu, di Saqqara, ada lebih dari selusin piramida, biara kuno, situs pemakaman hewan, dan tempat pemakaman besar ibu kota Mesir Kuno, Memphis.

Zahi Zawass, pimpinan tim arkeolog dan sekaligus seorang ahli Mesir Kuno menjelaskan bahwa penggalian terbaru itu, selain menemukan lebih dari 50 sarkofagus kayu, para ahli juga menemukan harta karun lain yakni kuil penguburan istri dari Raja Teti yang misterius.

Melansir dari laman The Guardian, temuan itu “bisa memberi tahu penjelasan baru tentang sejarah Saqqara selama periode Kerajaan Baru.” Penemuan terjadi di dekat piramida tempat Raja Teti dimakamkan, firaun pertama dari dinasti Kerajaan Lama. Diperkirakan, temuan baru itu berasal dari antara abad 16 SM hingga 11 SM.

2. Harta Karun berupa papirus “Kitab Orang Mati”

Ada banyak harta karun yang ditemukan dalam penggalian. Salah satunya adalah sebuah kertas papirus sepanjang empat meter yang disebut sebagai bagian dari “Kitab Orang Mati”. Teks yang tertulis di kertas papirus itu dimaksudkan sebagai panduan orang yang baru dikuburkan untuk dapat melalui “dunia bawah” setelah kematian.

Melansir dari laman Deutsche Welle, penemuan berasal dari Dinasti Keenam yang memerintah Mesir antara tahun 2.323 SM hingga 2.150 SM. Lebih dari 52 sarkofagus kayu yang ditemukan berusia antara 1570 SM hingga 1069 SM.

Kertas papirus “Kitab Orang Mati” ditemukan di sebuah permukaan sarkofagus. Dan sarkofagus-sarkofagus itu diperkirakan usianya mencapai sekitar 3.000 tahun. “Ini adalah pertama kalinya sarkofagus berusia 3.000 tahun ditemukan di wilayah Saqqara,” kata Hawass.

Baca Juga: Mesir Kembali Temukan Sarkofagus, Jumlah Terbanyak Sepanjang 2020

3. Identitas Ratu berusia 4.200 tahun

Selama beberapa dekade terakhir, para arkeolog telah menemukan ribuan artefak di Saqqara. Temuan terbaru menambah jumlah artefak disertai dengan kejutan-kejutan lain seperti kemungkinan penulisan ulang sejarah masa lalu Saqqara.

Kementrian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada hari Minggu (17/1) kemudian menyampaikan beberapa rinci temuan yang telah dilakukan oleh para arkeolog. Harta karun atau barang-barang berharga lain yang ditemukan adalah patung, mainan, perahu kayu, dan topeng penguburan.

Salah satu penemuan yang dianggap sebagai hadiah terbesar adalah diketahuinya identitas seorang ratu yang meninggal 4.200 tahun yang lalu. Pada tahun 2010, sebuah piramida di sebelah piramida Raja Teti telah ditemukan namun tidak tertulis nama di dalamnya sehingga tidak diketahui siapa yang dikuburkan.

Sekitar sebulan yang lalu, sebuah kuil penguburan ditemukan dan para arkeolog saat ini akhirnya mengungkap identitasnya. Namanya ditemukan diukir didinding kuil dan juga tertulis di obelisk yang jatuh di pintu masuk makamnya. Nama Ratu tersebut adalah Ratu Neit, istri Raja Teti.

“Saya belum pernah mendengar tentang ratu ini sebelumnya. Oleh karena itu, kami menambahkan bagian penting pada sejarah Mesir, tentang ratu ini” kata Hawass kepada laman CBS. Ada juga temuan mainan yang masih tertulis jelas atas nama pemiliknya. Menurut pemahaman saat itu, mainan akan digunakan untuk menyibukkan diri di kehidupan alam baka.

Baca Juga: Mesir Kembali Temukan Sarkofagus, Jumlah Terbanyak Sepanjang 2020

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya