Nigeria: Geng Bandit Bebaskan 15 Siswa yang Diculik

Bandit menuntut tebusan Rp35 juta untuk tiap siswa 

Abuja, IDN Times - Sejak Desember 2020, lebih dari 1.000 siswa sekolah di Nigeria di beberapa negara bagian, telah diculik oleh gerombolan geng bandit bersenjata. Mereka menyergap asrama sekolah dan membawa puluhan sampai ratusan siswa.

Taktik yang mereka gunakan tersebut meniru apa yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram. Bedanya, kelompok geng kriminal bandit meminta uang tebusan untuk siswa yang diculik, sedangkan Boko Haram mencari generasi muda yang dipengaruhi untuk bergabung dalam kelompoknya.

Geng bandit di negara bagian Kaduna dikabarkan telah membebaskan 15 siswa yang telah mereka culik bulan lalu pada hari Sabtu malam (21/8). Orang tua siswa mengumpulkan uang untuk membayar tebusan agar anak-anaknya dapat bebas dari cengkeraman penculik.

1. Sebanyak 56 siswa sudah dibebaskan dari 140 siswa yang diculik

Awal bulan lalu, tepatnya pada 5 Juli, kelompok geng bandit bersenjata telah menyergap sebuah sekolah di negara bagian Kaduna. Sekolah tersebut adalah Bethel Baptist School dan jumlah siswa yang diculik sebanyak 140 orang.

Geng bandit bersenjata itu mengendarai sepeda motor, mendobrak pagar sekolah, "mengalahkan penjaga keamanan sekolah dan masuk ke asrama siswa di mana mereka menculik sejumlah siswa yang tidak ditentukan ke dalam hutan," jelas polisi saat itu, seperti dikutip dari BBC.

Dari mereka yang diculik tersebut, pada hari Sabtu malam, kabarnya 15 siswa telah dibebaskan. Dilansir Al Jazeera, ketua Christian Association of Nigeria yang bernama Pendeta John Hayab mengatakan "para siswa sudah dibebaskan dan akan diserahkan kepada orang tua mereka kapan saja dari sekarang," jelasnya.

Dalam keterangan lebih lanjut, geng bandit diperkirakan masih menahan 65 siswa dan pihak sekolah telah bekerja untuk mencari cara agar mereka dibebaskan. Sejauh ini, dari mereka yang diculik, sebanyak 56 siswa Betel telah dibebaskan atau berhasil melarikan diri.

2. Bandit menuntut tebusan Rp35 juta untuk tiap siswa

Baca Juga: Polisi Paraguay Tangkap Pria atas Kasus Penculikan Palsu

Kaduna terletak lebih dari 200 kilometer sebelah utara ibukota Abuja. Penculikan siswa Bethel Baptist School itu adalah penculikan massal ke-10 terhitung sejak bulan Desember tahun lalu.

Pihak berwenang sudah melancarkan operasi penyelamatan untuk membebaskan siswa korban yang diculik. Namun saat itu hanya 56 siswa yang mampu terlepas dari jerat gerombolan bersenjata. Sisanya masih berada di tangan penculik.

Kepada Reuters, Pendeta Hayab mengatakan bahwa para penculik "meminta satu juta Naira untuk masing-masing dari 80 siswa yang tersisa bersama mereka." Satu juta Naira setara dengan Rp35 juta. Itu berarti total uang tebusan yang diminta sekitar Rp2,8 miliar.

Samuel Aruwan yang menjabat sebagai Komisioner Keamanan Dalam Negeri Kaduna, membenarkan pembebasan para siswa tapi tidak memberikan komentar mengenai pembayaran uang tebusan.

Pada bulan Februari lalu, Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, telah meminta pemerintah negara bagian untuk tidak membayar tebusan para bandit dan Nasir El-Rufai yang menjabat Gubernur Kaduna secara terbuka menolak untuk membayar tebusan.

Meski begitu, para orang tua siswa yang khawatir keselamatan anak-anaknya, mengumpulkan uang tebusan tersebut untuk diberikan kepada gerombolan bandit bersenjata.

3. Penculikan biasanya terjadi di daerah terpencil yang kurang pengamanan

Wilayah Nigeria bagian utara dan barat laut adalah wilayah daerah operasi para bandit bersenjata. Mereka biasanya menyergap dalam gerombolan besar, mengendarai sepeda motor dan jumlahnya bisa lebih dari 100 orang.

Menurut Associated Press, gerombolan bandit itu adalah mantan penggembala ternak yang berkembang menjadi kelompok bersenjata terorganisir dengan baik dalam mencari uang tebusan dengan aksi kriminal penculikan.

Aksi penculikan para siswa sulit dicegah karena "sekolah-sekolah terutama di daerah terpencil tidak terlindungi dengan baik sehingga mudah bagi orang-orang bersenjata untuk masuk dan membawa sebanyak mungkin anak sekolah," kata dosen senior Universitas Abuja yang bernama Ernest Ereke.

Sebelum pembebasan 15 siswa yang diculik di Kaduna, geng bandit geng bandit lain di negara bagian Katsina pada 19 Agustus, melakukan penculikan terhadap sembilan siswa sebuah sekolah Islam di daerah tersebut.

Dilansir ABC News, penculikan itu terjadi pada hari yang sama ketika Aminu Bello Masari, Gubernur Katsina, mendesak penduduk untuk membeli senjata dan membela diri dari serangan kriminal yang kerap terjadi.

Katsina adalah sebuah daerah di mana tempat Presiden Muhammadu Buhari berasal. Nasib sembilan siswa sekolah Islam itu sampai saat ini belum diketahui karena mereka dilarikan dengan sepeda motor ke dalam hutan terdekat.

Baca Juga: 7 Tahun Diculik Boko Haram, Gadis Nigeria Ini Bebas

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya