PBB: 200 Lebih Eks Tentara Afghanistan Tewas Sejak Taliban Berkuasa

Taliban dinilai telah khianati kepercayaan masyarakat

Jakarta, IDN Times - Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) merilis laporan, yang menyebut lebih dari 200 mantan tentara Afghanistan tewas sejak Taliban berkuasa 2 tahun lalu.

Laporan yang dirilis pada Selasa (22/8/2023) menyebut, hampir separuh korban dalam empat bulan pertama Taliban berkuasa dibunuh di luar hukum.

Volker Turk, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, mengatakan laporan UNAMA merupakan gambaran serius tentang perlakuan Taliban. Ini khususnya terhadap individu yang terafiliasi dengan mantan pemerintah atau pasukan keamanan sebelumnya.

Selain pembunuhan di luar hukum, UNAMA juga mendokumentasikan sekitar 800 pelanggaran HAM serius, termasuk penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, penganiayaan, serta penghilangan paksa.

1. Eks tentara dibunuh di luar hukum

PBB: 200 Lebih Eks Tentara Afghanistan Tewas Sejak Taliban Berkuasailustrasi (Pexels.com/Jakson Martins)

Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, mereka telah menargetkan mantan tentara, polisi, dan pasukan intelijen pemerintahan sebelumnya. Menurut hasil investigasi UNAMA, Taliban juga melakukan pelanggaran HAM serius.

"Orang-orang ditahan oleh pasukan keamanan de facto (Taliban), sering kali hanya sebentar sebelum dibunuh," kata laporan UNAMA, dikutip dari Associated Press.

"Beberapa dibawa ke fasilitas penahanan dan dibunuh saat dalam tahanan, yang lain dibawa ke lokasi yang tidak diketahui dan dibunuh, jenazah mereka dibuang atau diserahkan kepada anggota keluarga," tambah laporan tersebut.

Volker Turk meminta Taliban untuk menegakkan kewajiban di bawah hukum hak asasi manusia internasional, salah satunya mencegah pelanggaran lebih lanjut dan meminta pertanggungjawaban pelaku.

Baca Juga: Taliban: Marwah Perempuan Akan Hilang Jika Wajahnya Dilihat Laki-laki

2. Taliban dinilai telah mengkhianati kepercayaan masyarakat

Sejak mengambil alih kekuasaan usai pasukan AS dan NATO hengkang, Taliban bergerak cepat membentuk pemerintahan. 

Menurut Al Jazeera, Taliban sempat mengumumkan amnesti umum. Tapi pembunuhan di luar proses hukum tetap terjadi yang menewaskan ratusan mantan tentara Afghanistan.

Beberapa anggota keluarga yang kerabatnya ditangkap atau hilang mengaku, jenazah ditemukan beberapa hari atau berbulan-bulan kemudian. Untuk beberapa kasus, ada yang jenazahnya tidak pernah ditemukan sama sekali.

Turk menilai Taliban telah melakukan pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat. Sebab, Taliban sebelumnya meyakinkan individu yang terafiliasi dengan pemerintah sebelumnya tidak akan jadi sasaran.

3. Taliban bantah laporan PBB

PBB: 200 Lebih Eks Tentara Afghanistan Tewas Sejak Taliban BerkuasaSuhail Saheen, juru bicara Taliban (youtube.com/Arab News)

UNAMA mencatat Taliban telah melakukan pelanggaran di 34 provinsi Afghanistan. Jumlah terbesar terjadi di provinsi Kabul, Kandahar dan Balkh.

Orang-orang yang diwawancarai oleh badan PBB itu juga menceritakan bagaimana mereka dipukuli dengan pipa, kabel serta menerima ancaman dan pelecehan verbal.

Dilansir VOA News, Kementerian Luar Negeri Taliban membantah laporan UNAMA. Mereka mengklaim tidak ada pembunuhan di luar proses hukum yang direstui negara, atau menargetkan orang-orang yang berjuang untuk pemerintahan sebelumnya.

"Tidak ada staf militer pada pemerintahan sebelumnya yang ditangkap, ditahan atau disiksa karena aktivitasnya di lembaga keamanan," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Pegawai pemerintahan sebelumnya yang bergabung dengan kelompok oposisi Imarah Islam (pemerintahan Taliban) atau melakukan kegiatan militer yang merusak sistem, telah ditangkap dan dibawa ke otoritas peradilan," tambahnya.

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen menilai laporan PBB bermotivasi politik. Dia menganggap PBB dan entitas lain telah melontarkan tuduhan tanpa dasar, tanpa mengetahui apakah orang-orang itu dibunuh karena balas dendam pribadi atau kasus kejahatan individu lainnya.

Baca Juga: Eks Presiden Afghanistan Minta Sekolah Perempuan Dibuka Kembali

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya