PM Hungaria Sebut Ukraina Tidak Akan Menang Lawan Rusia

Etnis Hungaria di Ukraina juga jadi korban perang

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban berbicara di Forum Ekonomi Qatar pada Selasa (23/5/2023). Dia tiba di Doha pada Minggu dalam sebuah kunjungan resmi.

Dalam pidato yang ia sampaikan, Orban mengatakan beberapa hal, termasuk tentang niatnya membeli gas dari Qatar,. Dia uga mengomentari tentang perang Rusia di Ukraina.

PM Hungaria yang dekat dengan Rusia tersebut, menilai bahwa Ukraina tidak akan dapat menang perang melawan Rusia dan konflik itu hanya bisa diselesaikan lewat diplomasi.

1. Membeli gas dari Qatar

PM Hungaria Sebut Ukraina Tidak Akan Menang Lawan RusiaViktor Orban di Froum Ekonomi Qatar (Twitter.com/Orbán Viktor)

Hungaria sebagian besar memenuhi kebutuhan gasnya dengan membeli dari Rusia. Tapi, dengan menjalin kerja sama bilateral yang lebih kuat dengan Qatar, Budapest bergerak lebih jauh dan siap membeli gas dari negara kaya minyak di Teluk tersebut.

Dilansir Doha News, pada Selasa, PM Orban mengatakan bahwa negaranya berharap dapat meningkatkan keamanan energi dengan membuat kesepakatan kerja sama dengan Qatar. Itu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kerja sama antar kedua negara.

"Selama setahun terakhir, kami telah belajar bahwa Qatar adalah negara yang sangat penting bagi Eropa. Ekonomi Eropa telah tertutup (karena) sebagian besar gas Rusia yang hilang dengan LNG yang (diganti) berasal dari sini (Qatar)," kata Orban.

"Kami menyetujui kerja sama energi, kami juga akan membeli gas dari sini (Qatar), selalu lebih baik berdiri dengan beberapa kaki daripada satu kaki," tambahnya.

Baca Juga: Ukraina Panggil Dubes Hungaria Buntut Pernyataan PM Viktor Orban 

2. Ukraina tidak akan menang perang melawan Rusia

Hungaria memiliki ketergantungan pasokan gas dari Rusia. Negara itu telah bergerak untuk mendiversifikasi sumber energinya, termasuk meningkatkan impor dari Azerbaijan dan mengembangkan ladang gas di Rumania untuk mengalirkan gas dari Teluk.

Berbicara di Qatar, PM Orban juga mengomentari tentang peran negara kaya minyak terhadap netralitasnya dalam konflik Rusia-Ukraina. Menurutnya, Doha telah bersedia menjadi penengah untuk pembicaraan damai.

Dilansir Al Jazeera, PM Hungaria juga mengatakan bahwa Ukraina tidak akan dapat memenangkan perang melawan Rusia. Solusi dari konflik tersebut adalah diplomasi.

"Melihat kenyataan, angka-angka, lingkungan sekitar, fakta bahwa NATO belum siap mengirim pasukan, jelas tidak ada kemenangan bagi rakyat Ukraina yang malang di medan perang. Itu posisi saya," kata Orban.

"Perang bisa dihentikan hanya jika Rusia bisa membuat kesepakatan dengan AS. Di Eropa, kami tidak senang dengan itu, tapi itu satu-satunya jalan keluar," tambahnya.

Baca Juga: Viktor Orban, Sekutu Putin yang Terpilih Kembali sebagai PM Hungaria

3. Prioritas menyelamatkan nyawa

PM Hungaria Sebut Ukraina Tidak Akan Menang Lawan RusiaViktor Orban (kiri) dan Vladimir Putin (kanan) (Twitter.com/MFA Russia)

Hungaria merupakan anggota Uni Eropa (UE) sekaligus NATO. Tapi posisi negara itu hampir selalu berbeda ketika mengenai Rusia. Budapest telah berusaha menjadi penyeimbang, sekaligus tetap mendekat kepada Moskow.

Dalam upaya bantuan militer lebih banyak dari UE ke Ukraina, PM Orban selaku pemimpin populis di negaranya, telah menolak hal tersebut. Ini karena bank OTP Hungaria dimasukkan dalam daftar hitam.

Dilansir Al Arabiya, Orban mengatakan jika Kiev butuh lebih banyak uang, mereka harus menghormati Budapest dan tidak memberi sanksi kepada perusahaan Hungaria

Orban juga menjelaskan, Hungaria dalam posisi yang unik karena memiliki etnis minoritas di Ukraina, yang menjadi bagian dari perang, mengikuti wajib militer dan tewas dalam pertempuran.

"Jadi kami kehilangan nyawa, nyawa (orang) Hongaria juga. Hati kami bersama orang Ukraina. Kami mengerti berapa banyak yang telah terjadi. Tapi saya berbicara di sini sebagai politisi dan solusinya adalah menyelamatkan nyawa," tegas PM Viktor Orban.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya