Polisi AS Dipecat karena Tembak Mati Pria Kulit Hitam

Dua warga kulit hitam jadi korban dalam satu bulan 

Washington, IDN Times – Penembakan polisi kepada warga Afro-Amerika kembali berulang di negara bagian Ohio, Amerika Serikat. Penembakan terjadi pada hari Selasa, 22 Desember 2020 di kota Colombus, Ohio. Petugas polisi yang menembak dan membuat seorang pria kulit hitam meninggal, saat itu memenuhi panggilan non-darurat atas laporan kebisingan.

Kebisingan yang dilaporkan terkait dengan seorang pria yang dianggap menyalakan dan mematikan mobilnya dalam jangka waktu yang lama. Korban pria kulit hitam yang meninggal bernama Andre Maurice Hill, seorang pria paruh baya dengan usia sekitar 47 tahun.

Korban meninggal beberapa saat kemudian ketika dilarikan ke rumah sakit. Nyawanya tidak tertolong karena luka tembak pada tubuhnya, hasil dari peluru yang dilepaskan dari moncong senjata petugas polisi yang bernama Adam Coy.

1. Tidak ada senjata ditemukan di lokasi kejadian perkara

Polisi AS Dipecat karena Tembak Mati Pria Kulit HitamIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Penyelidikan yang dilangsungkan oleh kepolisian Colombus tidak berhasil menemukan bukti bahwa pria Afro-Amerika yang ditembak membawa senjata. Di lokasi kejadian, tidak ditemukan senjata tajam atau senjata api. Dengan begitu, Maurice Hill menjadi korban baru dalam daftar panjang tindak kekerasan petugas polisi Amerika Serikat.

Melansir dari laman US News, petugas polisi yang datang ke lokasi karena panggilan non-darurat, dalam sebuah video dari kamera tubuh polisi, Marurice Hill terlihat di garasai dan mendatangi petugas dengan tangan kiri memegang ponsel (23/12). 

Kamera tubuh polisi yang merekam tidak diaktifkan sepenuhnya, sehingga hanya terlihat video saja tanpa audio. Dalam video itu, tidak terdengar percakapan atau perintah apa yang diberikan oleh petugas Adam Coy. Adam Coy lalu melepaskan tembakan kepada Maurice Hill yang kemudian tergeletak dan terbaring di garasi. Setelah insiden, kamera baru kemudian diaktifkan.

Menurut Al Jazeera, Walikota Colombus, Andre Ginther, menyalahkan petugas polisi. Hal itu berdasar kebijakan departemen kepolisian yang menyatakan “personel tersumpah harus mengaktifkan (kamera tubuh) pada awal tindakan penegakan hukum atau pada kesempatan pertama yang wajar untuk melakukannya” (23).

2. Petugas polisi dipecat dari pekerjaannya

Baca Juga: Kepolisian Belanda Tangkap Pelaku Penembakan Kantor Kedubes Arab Saudi

Rentetan insiden kebrutalan petugas polisi Amerika Serikat telah mewarnai tahun 2020 dengan ratusan aksi demonstrasi yang melelahkan. Kepolisian Amerika Serikat telah mendapatkan sejumlah kritik atas perlakukan para personelnya kepada warga Afro-Amerika. Mereka dianggap melakukan tindakan rasis yang menyebabkan banyak korban nyawa warga kulit hitam Amerika Serikat.

Korban dari mulai George Floyd yang menyebabkan guncangan, Breonna Taylor yang kasus penembakan terhadapnya sangat kontroversial, dan masih ada beberapa lagi. Maurice Hill adalah korban terbaru atas aksi kebrutalan polisi AS.

Melansir dari laman Associated Press, Kepala Polisi Colombus, Thomas Quinlan mengatakan “Divisi menginvestasikan jutaan dolar dalam kamera ini untuk tujuan menciptakan rekaman video dan audio dari pertemuan semacam ini’(23/12). Rekaman kamera tubuh pada polisi akan memberikan akuntabilitas dan tranparansi guna melindungi publik dari tindakan hukum yang semena-mena.

Petugas polisi Adam Coy yang berusia 19 tahun, segera dipecat dari pekerjaannya. Quinlan memerintahkan Adam Coy untuk menyerahkan senjata dan lencananya, dan mencabut pekerjaannya sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Penembakan yang menyebabkan kematian warga Afro-Amerika oleh petugas polisi Amerika Serikat di Colombus terbaru adalah peristiwa kedua. Pada awal Desember, Casey Goodson Jr. juga meninggal karena ditembak oleh polisi. Keluarga Goodson saat itu mengatakan bahwa dia hanya memegang sandwich, dan bukan senjata seperti yang dituduhkan oleh pengacara petugas polisi.

3. Andre Maurice Hill yang ditembak polisi adalah tamu

Penembakan terhadap Casey Goodson, seorang warga Afro-Amerika, oleh wakil sherif Jason Meade menimbulkan banyak persoalan yang belum terjawab. Goodson dituduh mengacungkan senjata kepada petugas, dan menurut Meade, Goodson dilumpuhkan dengan tembakan. Rekaman peristiwa itu tidak ada karena Meade tidak dibekali kamera tubuh.

Menurut CNN, Goodson tidak memiliki catatan kriminal signifikan kecuali hanya melakukan pelanggaran lalu lintas kecil. Penembakan terhadap Goodson yang berusia 23 tahun itu, dicurigai aksi salah sasaran terkait pencarian buronan tidak kekerasan (12/12). Penyelidikan secara independen dijanjikan Thomas Quinlan dalam kasus tersebut.

Aksi protes terjadi menuntut keadilan atas kematian Casey Goodson. 

Sedangkan kurang dari tiga minggu penembakan terhadap Goodson, petugas polisi Colombus kembali melakukan penembakan terhadap Maurice Hill. Maurice Hill juga tidak melakukan kejahatan apapun dan kedatangannya di garasi sebuah rumah itu adalah menjadi seorang tamu bagi temannya.

Walikota Colombus, Ginther menuduh bahwa polisi melakukan tindakan tidak manusiawi karena tidak segera melakukan pertolongan ketika korban sudah terbaring di lantai. Thomas Quinlan, kepala polisi, mengungkapkan kemarahannya karena petugas tidak mengaktifkan kamera sebelumnya.

Melansir dari laman Associated Press, Dave Yost, Jaksa Agung dari partai Republik menjanjikan “penyelidikan lengkap, independen dan ahli” terkait insiden yang terjadi. Biro Investigasi Kriminal yang berada di bawah Jaksa Agung masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh berdasarkan kesepakatan dengan dewan kota.

Baca Juga: Kasus Jacob Blake Berujung Penembakan Wisconsin dan Pemboikotan NBA 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya