Populasi Harimau India Meningkat, Masyarakat Adat Tergusur

Lebih dari 3 ribu ekor harimau liar hidup di India

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, pada Minggu (9/4/2023), mengumumkan bahwa populasi harimau di negaranya terus berkembang. Tahun ini, populasi kucing besar itu telah lebih dari 3 ribu ekor dan disebut sebagai salah satu keberhasilan konservasi.

Harimau telah kehilangan 93 persen dari jangkauan alaminya. Sekarang, binatang itu hidup dalam populasi yang tersebar di hanya 13 negara.

Peningkatan populasi harimau di India memberi kabar baik, tapi juga membuat penduduk pribumi tergusur oleh proyek konservasi yang dilakukan oleh New Delhi.

1. Kesuksesan konservasi harimau India

Populasi Harimau India Meningkat, Masyarakat Adat Tergusurilustrasi harimau (Unsplash.com/Jennifer Ermlert)

Di kota Mysuru, negara bagian Karnataka, Modi mendapatkan tepuk tangan yang meriah. Modi menyampaikan bahwa populasi harimau di negara itu telah meningkat menjadi lebih dari 3 ribu ekor.

"India adalah negara di mana melindungi alam adalah bagian dari budaya kita. Inilah mengapa kita memiliki banyak pencapaian unik dalam konservasi satwa liar," kata PM Modi dikutip Associated Press.

Dia juga meluncurkan International Big Cats Alliance, aliansi yang akan fokus pada perlindungan dan konservasi tujuh spesies kucing besar, yakni harimau, singa, macan tutul, macan tutul salju, puma, jaguar dan cheetah.

India meluncurkan Project Tiger, upaya konservasi harimau pada 1973. Saat itu, populasi harimau diperkirakan sekitar 1.800. Pemerintah kemudian mengatur untuk melindungi satwa tersebut dengan model konservasi berpusat pada cagar alam, di mana ekosistem dapat berfungsi tanpa gangguan manusia.

Baca Juga: India Tangkap 5 Orang terkait Ritual Persembahan Manusia 

2. Protes masyarakat adat yang tergusur

Sebelum secara, Modi sempat didemo oleh masyarakat adat Adivasi. Mereka menyebut proyek konservasi pemerintah telah menggusur anggota komunitasnya.

Dilansir Al Jazeera, komunitas Adivasi di Karnataka pada bulan lalu mengorganisir protes untuk menyoroti bagaimana masyarakat yang hidup di hutan selama berabad-abad, telah dijauhkan karena proyek pemerintah.

Mereka mengatakan, strategi konservasi pemerintah pada akhirnya merugikan banyak komunitas yang telah lama tinggal di hutan. Anggota beberapa kelompok Adivasi itu menentang penggusuran dan mencari suara tentang bagaimana hutan harus dikelola.

"Nagarahole adalah salah satu hutan pertama yang dibawa di bawah Project Tiger, dan orang tua serta kakek nenek kami mungkin termasuk yang pertama dipaksa keluar dari hutan atas nama konservasi," kata JA Shivu.

"Kami telah kehilangan semua hak untuk mengunjungi tanah kami, kuil atau bahkan mengumpulkan madu dari hutan. Bagaimana kami bisa terus hidup seperti ini?" tambahnya.

3. Model konservasi India mencabut komunitas adat dari tempat hidupnya

Populasi Harimau India Meningkat, Masyarakat Adat Tergusurilustrasi harimau (Unsplash.com/UPASANA SAIGAL)

Empat tahun lalu, populasi harimau di India 2.967 ekor. Saat ini, sensus menunjukkan ada 3.167 harimau yang hidup di alam liar di seluruh India.

India merupakan rumah dari 75 persen populasi harimau liar dunia. Negara itu memiliki lebih banyak harimau daripada yang bisa ditampung oleh wilayahnya. Kini, para harimau banyak yang hidup di pinggiran kota dan di ladang tebu.

Model konservasi India, dilansir Deutsche Welle, dinilai oleh para ahli sebagai metode yang sering berakhir dengan mencabut komunitas adat yang tinggal di hutan.

Konflik antara harimau dan manusia merupakan tantangan ketika populasi kucing besar itu meningkat, sedangkan ruang hidup telah menyusut seiring perkembangan populasi manusia.

Di sisi lain, Kementerian Urusan Kesukuan India berulang kali mengatakan, sedang mengerjakan hak-hak masyarakat adat. Namun sejauh ini diketahui hanya sekitar satu persen dari lebih 100 juta masyarakat adat telah diberikan hak atas lahan hutan.

Baca Juga: India Menolak Tuduhan Organisasi Kerja Sama Islam Terkait Islamophobia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya