Prancis akan Longgarkan Lockdown ketika Inveksi Tembus 2 Juta Kasus 

Pencabutan lockdown tanggal 15 Desember 

Paris, IDN Times – Gelombang kedua wabah virus corona yang menyerang Prancis telah menyebabkan negara yang dipimpin oleh Emmanuel Macron tersebut melakukan penguncian (lockdown) nasional untuk yang kedua kalinya. Prancis memulai penguncian nasional sejak akhir Oktober 2020. Rencananya, penguncian nasional hanya akan dilakukan sekitar satu bulan saja.

Namun, rencana pelonggaran penguncian nasional akan dilakukan dalam tiga tahap. Pelonggaran penguncian nasional tidak serta merta langsung mencabut aturan penguncian nasional seperti yang dilakukan oleh negara bagian Victoria di Australia Selatan. Prancis akan kembali membuka beberapa sektor bisnis dengan pelan-pelan dan dengan catatan mematuhi aturan jaga jarak yang ketat.

1. Pelonggaran penguncian tahap pertama

Prancis akan Longgarkan Lockdown ketika Inveksi Tembus 2 Juta Kasus Toko pakaian, sepatu, mainan dan salon akan dibuka pada akhir pekan. Ilustrasi (unsplash.com/Freestocks)

Bersandar pada data yang berhasil dikumpulkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), per 24 November 2020 jumlah penduduk Prancis yang terinfeksi virus corona adalah 2.144.660 orang. Jumlah tersebut adalah tertinggi di Eropa. Prancis menduduki “peringkat” pertama jumlah infeksi virus corona.

Meski begitu, infeksi virus sudah mulai menurun dan Macron mulai berencana untuk membuka kembali bisnis agar ekonomi tidak semakin hancur lebur. Pada tahap pertama pelonggaran penguncian nasional, melansir dari The Guardian, akhir pekan ini akan kembali dibuka salon dan toko pakaian juga toko mainan dan sepatu dengan aturan jaga jarak yang ketat (25/11). Selain itu, toko-toko tersebut tetap harus tutup pada jam sembilan malam, sesuai dengan aturan jam malam yang masih berlaku.

2. Tahap kedua pelonggaran, olahraga di luar ruangan diperbolehkan

Prancis akan Longgarkan Lockdown ketika Inveksi Tembus 2 Juta Kasus Olahraga di luar ruangan akan diperbolehkan dan pelonggaran lockdown di Prancis. Ilustrasi (unsplash.com/Alexander Redl)

Selain membuka kembali salon dan toko-toko pakaian, Macron rencananya akan membuka tempat ibadah seperti gereja pada tahap ke dua. Selain itu, tempat-tempat budaya juga akan dibuka. Penduduk Prancis juga akan diijinkan melakukan olahraga di luar ruangan dengan radius yang lebih luas dan durasi yang lebih lama.

Sebelumnya, penduduk Prancis hanya boleh berolahraga luar ruangan dalam radius satu kilometer dengan durasi satu jam. Nantinya jika pelonggaran sudah dibuka, penduduk bisa berolahraga dengan radius 20 kilometer dan durasi tiga jam. Melansir dari The Guardian, sedangkan tempat ibadah dan tempat budaya boleh menerima pengunjung maksimal 30 orang saja (25/11).

Hingga 24 November ini, meski Prancis menempati “posisi puncak” sebagai negara dengan jumlah infeksi tertinggi, namun jumlah kematian akibat virus corona terbilang cukup rendah. Kematian di Inggris akibat virus corona, menurut ECDC, mencapai 55.230 orang yang meninggal. Sedangkan di Prancis, ada 49.232 orang yang meninggal karena virus corona.

Baca Juga: Misteri Kematian Paus Terjadi di Prancis Dalam Jumlah Tidak Biasa

3. Pelonggaran tahap ketiga akan dimulai pada tahun 2021

Prancis akan Longgarkan Lockdown ketika Inveksi Tembus 2 Juta Kasus Malam Natal di Prancis tidak akan ada jam malam. Ilustrasi (unsplash.com/Sabri Tuzcu)

Jumlah infeksi virus corona di Prancis sudah mulai turun dan infeksi rata-rata harian sekitar 5.000 kasus. Meskipun jumlah tersebut sebenarnya masih dalam kategori banyak, namun pencabutan penguncian nasional secara resmi akan dilakukan pada tanggal 15 Desember 2020. Meski pencabutan penguncian nasional akan dilakukan pada tanggal tersebut, tapi kebijakan jam malam yang dimulai pada jam 9 malam sampai jam 7 pagi akan tetap dipertahankan. Kusus pada malam Natal dan malam Tahun Baru, jam malam tidak diberlakukan.

Melansir dari laman Euro News, pada tanggal 15 Desember bioskop, teater dan museum kembali akan dibuka. Setiap penduduk Prancis diperbolehkan melakukan perjalanan ke seluruh negeri dan menghabiskan Natal bersama keluarga (24/11). Lalu tahap tiga pada tanggal 20 Januari 2021, restoran, bar, pub, gim kemungkinan akan kembali mulai diijinkan untuk dibuka.

Macron mengatakan “Jika kita tidak ingin menjalani penguncian nasional untuk yang ketiga kalinya, kita harus melipatgandakan kewaspadaan kita; melindungi orang yang kita cintai, terutama yang paling rentan, dengan memakai masker di rumah ketika bersama teman atau saudara yang tidak tinggal bersama setiap hari”.

4. Program vaksinasi pada akhir Desember atau awal Januari

Prancis akan Longgarkan Lockdown ketika Inveksi Tembus 2 Juta Kasus Emmanuel Macron berencana lakukan vaksinasi mulai akhir Desember atau awal Januari. Ilustrasi (instagram.com/emmanuelmacron)

Seiring dengan berjalannya uji coba vaksin yang memiliki keakuratan hingga 95 persen, harapan kapan akan berakhirnya wabah virus corona mulai terlihat. Presiden Macron sendiri memantau perkembangan uji coba keberhasilan vaksin yang “menawarkan secercah harapan”.

Karena itu, Macron akan memulai program vaksinasi pada akhir Desember atau sekitar awal Januari 2021. Melansir dari laman BBC, vaksinasi COVID-19 akan dimulai dari orang tua dan dari orang-orang yang paling rentan (25/11). Macron juga memberikan informasi melalui sosial media bahwa sektor bisnis yang tutup selama penguncian seperti restoran, bar dan gim akan memiliki pilihan untuk meneriba “dana solidaritas” sebanyak 10.000 euro, sekitar Rp 168 juta atau pembayara 20 persen dari omset mereka.

Untuk bisnis resort ski, belum ada kejelasan. Resort ski bertanggung jawab atas banyak kasus infeksi wabah virus corona di seluruh Eropa pada awal-awal pandemi. Kemungkin resort ski akan tetap tutup hingga tahun depan. Macorn masih akan membicarakan hal tersebut dengan para pemimpin negara Eropa lainnya.

Baca Juga: Dubes Prancis: Aksi Boikot Juga Rugikan Ekonomi Indonesia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya