Rombak Militer, Xi Jinping Ganti 2 Jenderal Persenjataan Nuklir

Perubahan besar militer China dalam satu dekade

Jakarta, IDN Times - Presiden China Xi Jinping membuat keputusan mengejutkan dengan mengganti dua jenderal yang bertanggung jawab atas persenjataan nuklir (PLARF). Dua jenderal tersebut adalah Li Yuchao dan wakilnya Liu Guangbin.

Penggantian yang tak direncakan itu, disebut sebagai perubahan besar dalam militer China selama satu dekade terakhir. Wang Houbin, dari angkatan laut dan Xu Xisheng, dari angkatan udara, ditunjuk untuk menggantikan dua jenderal tersebut.

Analisis melihat perubahan yang dilakukan Xi Jinping berarti masih ada kekhawatiran tentang kesetiaan dan masalah korupsi. Presiden Xi mengisyaratkan upaya konsolidasi untuk memperkuat kendalinya atas Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Baca Juga: AS Sandar Kapal Induk, China Tawarkan Kerja Sama Militer ke Vietnam

1. Indikasi korupsi pejabat militer

Rombak Militer, Xi Jinping Ganti 2 Jenderal Persenjataan NuklirPotret Presiden China, Xi Jinping (twitter.com/liupheonix)

Tidak diketahui secara rinci apa alasan dibalik penggantian tersebut. Namun Li Yuchao dan wakilnnya yang digantikan, dilaporkan telah menghilang dalam beberapa bulan terakhir. Mereka berdua dikabarkan telah dibawa pergi untuk penyelidikan terkait korupsi.

PLARF merupakan divisi militer terpenting China yang didirikan pada 2016. Divisi ini khususnya mengawasi rudal balistik konvensional dan nuklir berbasis darat.

Dilansir The Guardian, perubahan yang dilakukan Presiden Xi disebut mengejutkan karena Wang Houbin dan Xu Xisheng dinilai tidak memiliki latar belakang luas tentang pengalamannya dalam rudal.

Namun Xi pada bulan Juli, telah menekankan perlunya memperkuat kontrol Partai Komunis atas militer. Dalam pidatonya, dia menekankan pentingnya mempertahankan kepemimpinan mutlak partai atas militer dan memastikan kesiapan tempur yang lebih kuat.

2. Pembersihan yang signifikan

Xi Jinping telah melakukan upaya besar dorongan anti-korupsi. Hal itu juga meluas ke militer, di mana Xi Jinping sebagai Presiden China juga sekaligus pemimpin tinggi militer.

Upaya yang telah dilakukan, telah menyapu dua juta kader berpangkat tinggi dan rendah, yang dalam istilah Xi Jinping disebut "harimau dan lalat." Pada 2019, kepala staf PLA Fang Fenghui dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena tuduhan korupsi.

Dilansir BBC, peneliti kebijakan luar negeri di Asia Society Policy Institute Lyle Morris, menilai perombakan yang dilakukan Xi Jinping merupakan pembersihan yang signifikan.

"(Ini karena) China sedang melakukan salah satu perubahan paling besar dalam strategi nuklir dalam beberapa dekade," kata Lyle Morris.

" Xi (Jinping) telah mengkonsolidasikan kendali atas PLA dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi itu tidak berarti sudah selesai. Xi masih khawatir tentang korupsi di jajaran dan telah mengisyaratkan bahwa kesetiaan mutlak kepada (partai) belum tercapai," jelasnya.

3. Partai penguasa menginginkan loyalitas mutlak

Rombak Militer, Xi Jinping Ganti 2 Jenderal Persenjataan Nuklirilustrasi (Unpslash.com/Bao Menglong)

Taylor Fravel, seorang profesor ilmu politik dan direktur program studi keamanan di Massachusetts Institute of Technology, juga menilai terjadi perubahan besar dalam penunjukan Xi Jinping itu. Selama beberapa tahun, komandan dipilih dari pasukan roket yang sangat teknis dan khusus.

Dilansir NBC News, Fravel berpendapat, membawa orang luar untuk menjalankan unit militer khusus, menunjukkan Beijing khawatir tentang bagaimana divisi itu dijalankan apakah memiliki loyalitas atau kepentingan pribadi.

"Kita perlu melihat ini sebagai bagian dari kampanye anti-korupsi yang jauh lebih besar yang terjadi di seluruh pemerintahan," kata Meia Nouwens, peneliti senior di International Institute for Strategic Studies.

Sementara ini belum ada komentar resmi tentang penggantian tersebut. Tapi status sekitar 10 pejabat PLARF dan mantan pejabat, diyakini nasibnya belum jelas.

Baca Juga: China-Jepang Bertemu Bahas Laut China Timur dan Taiwan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya