Rusia Serang PLTN Pivdennoukrainsk, Ukraina: Putin Membahayakan Dunia

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan

Jakarta, IDN Times - Ukraina memiliki empat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Pada Senin (19/9/2022), Kiev menuduh rudal Rusia menghantam salah satu PTLN tersebut yang ada di Pivdennoukrainsk, wilayah Mykolaiv.

Energoatom, perusahaan energi pemerintah Ukraina, menjelaskan sebuah ledakan terjadi 300 meter dari reaktor PLTN. Kejadian itu berlangsung tepat setelah tengah malam atau pada Senin dini hari.

1. Serangan rudal Rusia tidak melukai staf PLTN

Rusia Serang PLTN Pivdennoukrainsk, Ukraina: Putin Membahayakan DuniaIlustrasi PLTN. (Pexels.com/Pixabay)

Ukraina mengandalkan empat PLTN untuk memberikan pasokan setrum di negaranya. PLTN yang terbesar berada di Zaporizhzhia, yang juga merupakan PLTN terbesar di Eropa.

PLTN Pivdennoukrainsk, yang mendapatkan serangan terbaru rudal Rusia, merupakan PLTN terbesar kedua di negara tersebut.

Melansir Deutsche Welle, Energoatom mengunggah foto dari dampak ledakan rudal Rusia yang menghantam. Ada kawah di permukaan tanah bekas tumbuhan senjata tersebut.

"Saat ini, ketiga unit pembangkit listrik PNPP (Pivdennoukrainsk Nuclear Power Plant) beroperasi normal. Untungnya, tidak ada korban di antara staf," kata Energoatom.

Dampak serangan tersebut telah merusak bangunan dan kompleks pembangkit listrik. Serangan juga berdampak pada saluran transmisi untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di dekatnya.

Baca Juga: Eks Menlu Rumania: Teritori Ukraina Harus Dibagikan ke Negara Lain

2. Rusia membahayakan dunia

Usai Energoatom memberikan informasi di media sosial tentang serangan rudal Rusia yang hampir mengenai reaktor nuklir di pembangkit listrik, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberikan komentarnya.

"Para penyerbu (Rusia) ingin menembak lagi, tetapi mereka lupa apa itu pembangkit listrik tenaga nuklir. Rusia membahayakan seluruh dunia. Kita harus menghentikannya sebelum terlambat," kata Zelenskyy dikutip dari Reuters.

Wilayah Mykolaiv berada di bagian Ukraina selatan. Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah meluncurkan serangan rudal dengan target di kota tersebut. Sejauh ini, Rusia belum memberikan reaksi atas tuduhan yang dilontarkan pihak Ukraina.

3. IAEA minta Rusia menarik pasukan dari PLTN Zaporizhzhia

Sebelum serangan rudal ke PLTN Pivdennoukrainsk, Rusia dan Ukraina saling tuduh meluncurkan tembakan ke PLTN Zaporizhzhia. Bahkan, pertempuran di lokasi tersebut membuat organisasi nuklir internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (IAEA) turun tangan untuk mediasi.

Pada 15 September, anggota Dewan IAEA mengeluarkan resolusi yang menyerukan agar pasukan Rusia menarik diri dari PLTN Zaporizhzhia.

Melansir RFE/RL, IAEA menyerukan agar Moskow segera menghentikan semua tindakan terhadap dan di pembangkit listrik Zaporizhzhia serta fasilitas nuklir lainnya di Ukraina.

Dewan tersebut memiliki anggota 35 orang dengan 26 orang mendukung resolusi. Dua orang menentang dan tujuh orang memilih abstain.

Resolusi tersebut menjelaskan, pendudukan militer di PLTN secara signifikan meningkatkan risiko kecelakaan nuklir yang akan membahayakan penduduk Ukraina. Selain itu, penduduk di negara tetangga dan komunitas internasional juga terancam risiko dari kecelakaan nuklir tersebut.

Baca Juga: Ukraina Temukan Ratusan Kuburan di Kota yang Sempat Dikuasai Rusia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya