Sempat Ngambek, Rusia Kini Ingin Ekspor Gandum ke Afrika Gratis

Rusia ingin gandumnya dimanfaatkan oleh negara miskin

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pada kesempatan itu, Erdogan mengatakan bahwa Putin sepakat mengirim gandum ke negara-negara miskin di Afrika secara gratis.

Gandum akan dikirim melalui Laut Hitam. Ini terkait kesepakatan ekspor gandum bersama Ukraina yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki.

Sebagai informasi, invasi Rusia ke Ukraina telah memicu naiknya harga pangan global dan mengancam kekurangan pangan untuk negara-negara miskin.

1. Putin ajak Erdogan kirim gandum gratis ke Afrika

Sempat Ngambek, Rusia Kini Ingin Ekspor Gandum ke Afrika GratisPresiden Rusia, Vladimir Putin. (Twitter.com/President of Russia)

Sebelumnya, Rusia baru saja menarik diri kesepakatan ekspor gandum bersama Ukraina lewat Laut Hitam. Keputusan itu membuat PBB dan negara-negara Barat mendesak agar Rusia kembali ke perjanjian.

Sebabnya, jika Rusia mundur dari perjanjian tersebut, maka kerawanan pangan global akan semakin meningkat. Akhirnya, Moskow sepakat untuk kembali lagi ke perjanjian itu dengan syarat kapalnya tidak mendapat serangan Ukraina.

Pada Jumat (4/11/2022), Erdogan berbicara dengan Putin untuk memastikan bahwa kesepakatan ekspor gandum tidak terhenti. Putin pun menyambut dengan positif dan mengajak Erdogan untuk mengirim gandum serta biji-bijian ke negara miskin di Afrika.

"Dalam panggilan telepon saya dengan Vladimir Putin, dia berkata 'mari kita kirim gandum ini ke negara-negara seperti Djibouti, Somalia dan Sudan secara gratis', dan kami setuju," kata Erdogan, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Putin: Rusia Tangguhkan Ekpor Biji-bijian karena Ukraina Bandel

2. Turki akan pastikan ekspor biji-bijian Rusia sampai di negara tujuan

Rusia sempat mengungkap kekhawatirannya bahwa biji-bijian yang diekspor tidak mendarat di negara miskin, justru mendarat di negara kaya. 

Menanggapi hal itu, Ankara menjamin bahwa biji-bijian yang berangkat dari Laut Hitam akan tiba di negara miskin dan yang membutuhkan, khususnya di Afrika. 

"Tidak ada upaya yang dilakukan untuk mengakhiri tragedi ini. Kami akan memastikan bahwa pengiriman biji-bijian mencapai semua negara yang membutuhkan, terutama Somalia, Djibouti dan Sudan, yang sedang berjuang dengan krisis pangan dan kelaparan yang serius," kata Erdogan, dikutip dari Daily Sabah.

Putin memuji upaya Turki dalam melakukan mediasi untuk mengembalikan kesepakatan. Dia juga memuji netralitas Ankara dalam konflik secara keseluruhan dan upaya memastikan kepentingan negara termiskin.

3. Turki upayakan Rusia perpanjang kesepakatan ekspor gandum

Sempat Ngambek, Rusia Kini Ingin Ekspor Gandum ke Afrika GratisPresiden Vladimir Putin dan Presiden Tayyip Erdogan. (Twitter.com/ Republic of Turkiye Directorate of Communications)

Rusia dan Ukraina adalah dua negara penghasil gandum terbesar di dunia. Perang Rusia di Ukraina telah memicu krisis kelangkaan pangan, meningkatkan harga pangan global, dan mengancam banyak negara miskin.

Turki dan PBB menengahi agar kedua negara bisa menjalin kesepakatan ekspor gandumnya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam kabar terbaru, Erdogan juga telah menghubungi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Dia mengatakan akan membahas masalah itu pada pertemuan G20 di Bali, Indonesia.

Melansir Tass, Erdogan berjanji akan mengupayakan agar Rusia dan Ukraina memperpanjang kesepakatan ekspor gandum.

"Tercatat selama pembicaraan bahwa setelah upaya diplomatik tingkat atas dengan Rusia dan Ukraina, fungsi koridor gandum dilanjutkan dan diputuskan untuk memfokuskan upaya pada perpanjangan kesepakatan gandum dalam waktu dekat," kata Erdogan.

Baca Juga: Ukraina Minta Rusia Dikeluarkan dari G20

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya