Soroti Ancaman Gletser Mencair, Prancis Siapkan Dana Rp16 Triliun

Seruan bersama untuk mengatasi perubahan iklim

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan tentang ancaman mencairnya gletser pada Paris Peace Forum 2023. Dia menilai, pencairan itu akan menjadi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Macron berbicara di depan utusan lebih dari 40 negara yang hadir, untuk bersatu mengurangi emisi yang menyebabkan pemanasan global. Selain itu, Macron juga menekankan untuk bekerja sama melindungi lingkungan dan berkolaborasi dalam penelitian ilmiah tentang ekosistem es di bumi.

1. Desakan untuk bersatu dan kerja sama

Macron mengatakan, dunia saat ini sedang menyaksikan runtuhnya kriosfer, es di bumi, sebagai dampak perubahan iklim.

"Dampak yang paling langsung dan nyata adalah mencairnya lapisan es, ini merupakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi umat manusia," kata Macron dikutip dari Associated Press.

Gletser yang mencair berdampak pada keanekaragaman hayati dan kenaikan permukaan laut. Hal itu juga berkontribusi terhadap kelangkaan air minum, migrasi, pelepasan CO2 dan risiko pandemik baru.

Dengan tegas, Macron mengatakan bahwa semua ancaman tersebut nyata. Dia menyerukan dan mendesak dilakukan kerja sama lintas negara untuk mengatasinya.

Baca Juga: Melawat ke Asia Tengah, Prancis Ingin Jauhkan Kazakhstan dari Rusia

2. Seruan bersama untuk mengatasi perubahan iklim

Banyak negara-negara maju yang hadir dalam acara di Paris, termasuk China. Namun, Rusia tidak diundang meski negara itu memiliki bagian wilayah di Arktik (kutub utara).

Saat ini, konflik internasional seperti Hamas-Israel dan Rusia-Ukraina telah membuat fokus publik bergeser. Macron menilai, konflik tersebut membuat hubungan rapuh dan sudah seharusnya negara-negara untuk bekerja sama secara erat dengan cara yang damai.

Dilansir Le Monde, negara-negara juga mengeluarkan seruan untuk mengambil tindakan guna mengatasi perubahan iklim. Para peserta yang hadir di acara itu juga meluncurkan kelompok tingkat tinggi, yang akan berfokus pada dampak pencairan es terhadap kota-kota pesisir. Keputusan itu diambil untuk menghadapi kenaikan permukaan air laut.

"Ada peran besar manusia dalam pemanasan bumi yang cepat ini dan merupakan tanggung jawab kita untuk memperlambat dan membalikkan perubahan ini, jika memungkinkan," kata Miriam Jackson, ilmuwan iklim yang berbasis di Kathmandu.

3. Prancis akan investasi Rp16 triliun untuk penelitian kutub

Pencairan gletser di muka bumi telah melaju dengan kecepatan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Dari Pegunungan Alpen hingga Himalaya, akibat pemasan suhu, banyak di antara gletser itu diperkirakan akan hilang seluruhnya pada akhir abad ini.

Tidak berbeda jauh dengan di pegunungan, es di Arktik juga menghilang dengan cepat karena pemanasan global. Antartika juga mengalami pencairan lapisan es secara dramatis.

Dilansir France24, Prancis berencana menginvestasikan satu miliar euro atau sekitar Rp16,8 triliun untuk penelitian kutub pada 2030. Secara khusus, Paris juga akan membiayai dua inisiatif besar di Kutub Utara dan Selatan, termasuk ekspedisi dengan kapal tanpa emisi.

Selain itu, Prancis akan membangun kembali stasiun ilmiah di Antartika mulai 2026. Presiden Macron mengatakan, Paris akan berkoordinasi erat dengan mitra Eropa dalam proyek penelitian besar di Antartika Timur.

Baca Juga: Uni Eropa Setujui RUU Restorasi Alam, Apa Dampaknya?

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya