Thailand Tangkap Jurnalis Myanmar yang ke Negaranya

Thailand didesak untuk melindungi jurnalis Myanmar 

Bangkok, IDN Times - Polisi Thailand dikabarkan telah menangkap tiga orang jurnalis Myanmar yang melarikan diri dan menyeberangi perbatasan. Pihak berwenang di Thailand juga telah mengonfirmasi bahwa petugasnya menahan jurnalis tersebut pada Selasa, 11 Mei 2021.

Tiga jurnalis Myanmar yang kabur dan nekat menyeberang perbatasan dikarenakan merasa terancam dari tindakan keras militer yang melakukan kudeta pada 1 Februari lalu. Sejak militer melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah, mereka terus berusaha membredel media dengan cara mencabut izin terbitnya dan menahan para jurnalis.

1. Tiga jurnalis Myanmar bekerja untuk DVB

Lebih dari tiga bulan kudeta militer Myanmar dilakukan, ratusan orang telah tewas dan ribuan orang dipenjara. Banyak dari jurnalis, baik lokal dan internasional juga ditahan oleh pihak militer. Sejauh ini, informasi yang diketahui bahwa militer Myanmar masih menahan sekitar 40 jurnalis.

Melansir dari laman Deutsche Welle, dari 40 jurnalis tersebut, dua jurnalis di antaranya bekerja untuk DVB, Democratic Voice of Burma. Tiga jurnalis yang melarikan diri menyeberang perbatasan ke Thailand juga diketahui bekerja untuk DVB.

Pihak DVB menjelaskan bahwa penangkapan tiga jurnalisnya itu dilakukan dalam operasi acak di Chiang Mai, kota di utara Thailand. Para jurnalis yang ditahan akan diseret ke pengadilan dan akan didakwa dengan tuduhan memasuki Thailand secara ilegal.

Jika tiga jurnalis itu terancam dideportasi ke Myanmar, maka besar kemungkinan mereka akan berhadapan dengan tindakan keras militer yang saat ini berkuasa.

2. Thailand sedang mempertimbangkan solusi kemanusiaan untuk jurnalis Myanmar yang ditangkap

Baca Juga: Thailand Pastikan 3 Juta Warga Asing Juga Divaksinasi

DVB telah dibredel oleh militer Thailand dengan cara mencabut izin terbit media tersebut pada bulan Februari usai kudeta terjadi. Media yang menyuarakan gagasan demokratis itu telah dilarang oleh junta militer untuk terbit dan melakukan siaran.

Selain tiga jurnalis, polisi Thailand rupanya juga menangkap dua aktivis. Mereka juga terancam akan dideportasi. Namun, ada seruan bahwa deportasi hanya akan mengancam jiwa mereka sehingga perlu adanya tindakan perlindungan.

Melansir dari laman Bangkok Post, pemerintah Thailand melalui Kementrian Luar Negeri sedang mencari jalan keluar untuk kasus tersebut. Juru bicara kementerian luar negeri Tanee Sangrat mengatakan "pihak berwenang Thailand yang bersangkutan sedang berkoordinasi untuk menemukan kemungkinan solusi kemanusiaan untuk kasus ini."

3. Desakan untuk membebaskan dan melindungi jurnalis Myanmar

Izin DVB dicabut oleh junta militer pada bulan Februari dan pada awal Maret, semua aktivitas media yang dilaksanakan oleh DVB tidak diperbolehkan. Meski begitu, pihak DVB terus berjuang mengabarkan kekejaman junta militer melalui laman Facebook milik mereka.

DVB juga berusaha tetap melakukan siaran televisi satelit untuk mengabarkan tindakan keras militer Myanmar terhadap penduduk dan aktivis demokrasi. Karena itu, beberapa waktu lalu junta militer melarang rumah-rumah memiliki antena parabola sehingga tidak bisa menyaksikan siaran dari satelit.

Banyak dari jurnalis Myanmar yang menghadapi ancaman serius dari militer. Mereka melarikan diri, beberapa diantaranya adalah tiga jurnalis DVB. Kini ketika tiga jurnalis yang tidak dirilis namanya tersebut akan menghadapi persidangan, desakan untuk membebaskan dan melindungi mereka semakin bergaung.

Melansir dari laman CNN, Aye Chan Naing, nama alias yang dipakai oleh direktur eksekutif dan pemimpin redaksi DVB mengatakan "DVB sangat mendesak pihak berwenang Thailand untuk tidak mendeportasi mereka kembali ke Burma, karena nyawa mereka akan dalam bahaya serius jika mereka kembali."

The Foreign Correspondents' Club of Thailand (FCCT), klub koresponden asing di Thailand juga menyerukan hal yang senada. Mereka menyatakan bahwa "jurnalis DVB dan rekan mereka harus dibebaskan dari penahanan, segera menawarkan perlindungan, dan diberikan hak untuk tinggal sementara di Thailand." 

Baca Juga: Pembelot Militer Myanmar Latih Pemberontak: Junta Harus Bersiap-Siap!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya