Turki Lancarkan Serangan Udara ke Pemberontak Kurdi di Irak

Irak tak terima Turki terus lancarkan serangan ke wilayahnya

Jakarta, IDN Times - Turki melancarkan serangan udara dan membombardir puluhan target pemberontak Kurdi di Irak utara pada Minggu (1/10/2023). Langkah itu dilakukan usai ibu kota Ankara mendapatkan serangan bom bunuh diri yang diklaim dilakukan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Tindakan balas dendam Turki itu menargetkan tempat persembunyian PKK, termasuk gua, depot dan bunker. Pengeboman diklaim untuk mencegah serangan teroris dari Irak utara terhadap penduduk dan lembaga penegak hukum Turki.

PKK merupakan kelompok yang memiliki akar gerakan Marxis-Leninisme. Kelompok itu dibentuk pada akhir 1970-an dan pernah melancarkan perjuangan bersenjata pada 1984. Mereka menginginkan kemerdekaan dari Turki. Lebih dari 40 ribu orang tewas dalam konflik tersebut.

Baca Juga: 4 Fakta Bom Bunuh Diri yang Meledak di Ankara, Turki

1. Turki klaim banyak melumpuhkan teroris

Turki Lancarkan Serangan Udara ke Pemberontak Kurdi di Irakilustrasi (Unsplash.com/Meg Jerrard)

Hanya beberapa jam setelah ibu kota Ankara dikejutkan oleh serangan bunuh diri, pihak berwenang Turki segera melakukan serangan balasan yang menargetkan tempat persembunyian PKK di Irak utara. Serangan balasan terjadi di pegunungan Qandil yang berbatasan dengan Iran.

Dilansir CNN, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pesawat tempur mereka menghancurkan setidaknya 20 target PKK, termasuk di antaranya gua, bunker dan gudang. Ini khususnya target yang berada di Metina, Hakurk, Qandil dan Gara.

"Banyak teroris yang berhasil dilumpuhkan dengan menggunakan amunisi domestik dan nasional dalam jumlah maksimum," kata Kementerian.

Pada Minggu pagi, dua penyerang melakukan serangan di dekat gedung Kementerian Dalam Negeri Turki. Satu pelaku meledakkan diri dan satu lagi tewas dalam baku tembak dengan petugas keamanan. PKK mengklaim berada di balik serangan tersebut.

Baca Juga: Usai Diserang, Turki Bombardir Markas Kurdi di Irak

2. Irak tidak terima Turki terus melancarkan serangan ke Irak utara

Kurdi merupakan suku minoritas terbesar yang ada di Turki. Mereka tidak memiliki tanah air resmi dan jumlanya antara 15 hingga 20 persen dari populasi Turki. Sebagian wilayah Kurdistan, diakui oleh Iran dan Irak. Di Irak utara, daerah itu menjadi wilayah otonomi yang dikenal sebagai Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG).

Ankara menuduh PKK telah melatih pejuang separatis dan melancarkan serangan terhadap Turki dari basis di Irak utara dan Suriah.

Dilansir Al Jazeera, Presiden Irak Abdul-Latif Rashid pada Senin mengatakan negaranya tidak menerima serangan Turki yang berulang, atau kehadiran pangkalan Turki di wilayah Kurdistan. Dia berharap dapat mencapai kesepakatan dengan pihak Ankara untuk mengatasi masalah tersebut.

Penjelasan Presiden Irak itu muncul dalam sebuah wawancara. Namun tidak diketahui apakah wawancara itu direkam sebelum atau sesudah serangan terbaru yang dilancarkan Turki.

3. Dua polisi Turki terluka dalam serangan bom bunuh diri

Investigasi yang telah dilakukan menjelaskan, salah satu penyerang tersebut terbukti sebagai anggota PKK. Namun, satu lagi belum diketahui.

Serangan bom bunuh diri melukai dua petugas. Satu orang tertembak di dada dan satu petugas lainnya terluka di kaki dan mata. Dilansir BBC, keduanya disebut tidak mengalami luka yang membahayakan nyawa.

Dalam keterangan para penyidik, mereka menjelaskan telah menemukan empat jenis senjata api berbeda yang dibawa serta oleh dua penyerang. Selain itu, mereka juga menemukan tiga granat tangan, satu peluncur roket dan bahan peledak C-4.

Presiden Turki Recep Tayyip Edogan dalam pidatonya, bersumpah akan terus melawan terorisme sampai teroris terakhir dilenyapkan di dalam negeri dan luar negeri. Dia mengutuk serangan yang diklaim dilakukan oleh PKK tersebut.

Baca Juga: Milisi Kurdi Klaim Lakukan Pengeboman di Kemendagri Turki

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya