Ulama Pro-Taliban Tewas dalam Ledakan di Dekat Masjid Afghanistan

Ledakan merupakan serangan bom bunuh diri 

Jakarta, IDN Times - Serangan bom masih terjadi di Afghanistan, saat Taliban telah memerintah negara tersebut selama lebih dari satu tahun. Dalam serangan terbaru, bom meledak di dekat masjid Guzargah, provinsi Herat.

Ledakan bom pada Jumat (2/9/2022) sejauh ini disebut menewaskan 18 orang. Jumlah korban kemungkinan akan bertambah, seiring dengan operasi penyelamatan yang terus berlanjut.

Salah satu di antara korban tewas adalah ulama pro-Taliban yang terkemuka.

1. Serangan bom bunuh diri

Ulama Pro-Taliban Tewas dalam Ledakan di Dekat Masjid AfghanistanIlustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Serangan ledakan bom masih kerap terjadi di Afghanistan saat Taliban telah menguasai pemerintahan. Dalam serangan terbaru yang mengejutkan, ledakan bom terjadi di provinsi Herat, bagian barat Afghanistan.

Melansir media Afghanistan Tolo News, ledakan itu terjadi saat akan dilaksanakan salat Jumat dan bom meledak di dekat masjid. Sejauh ini, diketahui bahwa aksi itu merupakan serangan bom bunuh diri.

Penduduk setempat memberikan pengakuan bahwa banyak orang tewas dan terluka dalam ledakan. Mahmood Shah Rasuli, juru bicara departemen keamanan Herat, mengatakan mereka yang terluka akibat ledakan itu telah dievakuasi ke rumah sakit provinsi.

Baca Juga: Fatwa Baru Taliban: Larang Perempuan Afghanistan Studi ke Luar Negeri

2. Ulama terkemuka termasuk korban tewas

Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan mayat berlumuran darah berserakan di sekitar masjid. Salah satu korban adalah Mawlawi Mujeeb Rahman Ansari, ulama terkemuka di Afghanistan yang pro-Taliban.

"Mujib-al-Rahman Ansari, beberapa pengawalnya, dan warga sipil tewas dalam perjalanan mereka ke masjid," kata juru bicara Mahmood Rasuli dikutip dari Gandhara.

Ansari sebelumnya dilaporkan menghadiri pertemuan dengan para pejabat Taliban, termasuk Mullah Abdul Ghani Baradar, pejabat wakil perdana menteri pemerintah.

Ansari adalah seorang ulama terkemuka dan merupakan imam masjid Guzargah, yang diledakkan oleh pelaku bom bunuh diri. Dia pernah berbicara keras membela Taliban pada akhir Juni di dalam pertemuan besar ribuan ulama dan tokoh masyarakat.

3. Pelaku meledakkan diri saat bersalaman dengan sang ulama

Penyelidikan tentang ledakan tersebut saat ini telah dilakukan oleh pasukan Taliban. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengonfirmasi kematian ualama Rahman Ansari dan mengatakan para pelaku di balik pengeboman akan dihukum.

Melansir dari Al Jazeera, rincian ledakan bom bunuh diri itu dikisahkan bahwa pelaku bersalaman dan mencium tangan Ansari ketika ulama tersebut berangkat dari rumah menuju masjid.

"Salah satu pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya sambil mencium tangannya," kata Rasuli.

Sampai saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut.

Ansari saat ini tercatat sebagai ulama besar kedua pendukung Taliban, yang meninggal karena serangan bom. Sebelumnya adalah Rahimullah Haqqani yang meninggal dalam serangan bunuh diri di madrasahnya di Kabul.

Haqqani dikenal karena pidato kemarahannya terhadap kelompok bersenjata ISIL (ISIS), yang kemudian mengaku bertanggung jawab atas kematiannya.

Baca Juga: Taliban Tuduh Pakistan Izinkan Drone AS Terobos Udara Afghanistan 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya