Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. (Bingjiefu He, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Zohran Mamdani, calon Wali Kota Muslim pertama di New York

  • Mamdani lahir di Uganda, karir politiknya dimulai sebagai konselor dan anggota Majelis New York

  • Janji-janji besar kampanye Mamdani untuk menurunkan biaya hidup warga New York dengan dukungan kuat terhadap Palestina dan kritik Israel

Jakarta, IDN Times - Zohran Mamdani menandai kenaikan politiknya saat mendeklarasikan kemenangan dalam pemilihan pendahuluan Demokrat dan mengalahkan mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, pada 24 Juni lalu. Meski hasil akhir pemilihan belum dikonfirmasi, pria berusia 33 tahun itu menjadi calon kuat Wali Kota Muslim pertama di New York.

Dengan 95 persen suara yang telah dihitung, Mamdani mengungguli Cuomo dengan perolehan suara 43 persen berbanding 36 persen dalam pemilihan tersebut. Kemenangannya didorong oleh gelombang dukungan masyarakat akar rumput dan platform sayap kiri yang berani.

Yuk simak profil Zohran Mamdani berikut!

1. Kehidupan pribadi Zohran Mamdani

Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. (TMTv South Africa, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Mamdani lahir di Kampala, Uganda, dari orang tua berdarah India dan menerima naturalisasi sebagai warga negara AS pada 2018, tak lama setelah lulus kuliah. Mamdani sempat tinggal bersama keluarganya di Cape Town, Afrika Selatan, sebelum pindah ke New York City saat berusia 7 tahun.

Ibunya, Mira Nair, adalah seorang pembuat film yang telah memenangkan penghargaan yang karyanya meliputi Monsoon Wedding, The Namesake, dan Mississippi Masala.

Sementara itu, ayahnya, Mahmood Mamdani, adalah seorang profesor antropologi di Universitas Columbia.

Mamdani menikah dengan Rama Duwaji, seorang seniman AS-Suriah pada awal tahun ini.

Mamdani bersekolah di Bronx High School of Science dan memperoleh gelar dalam Studi Afrika dari Bowdoin College. Semasa kuliahnya, pria keturunan AS-India itu mendirikan cabang kampus Students for Justice in Palestine, dilansir The Hindu.

Mamdani juga terkenal di kancah hip hop lokal sebagai seorang rapper dengan nama panggilan Young Cardamom dan kemudian Mr. Cardamom. "Nani", sebuah lagu yang dibuat Mamdani pada 2019 untuk menghormati neneknya, mendapat audiens yang jauh lebih luas seiring dengan semakin gencarnya kampanye wali kotanya.

2. Karir politik Mamdani mulai dari konselor hingga anggota Majelis New York

Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani. (Bingjiefu He, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Setelah menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi, Mamdani bekerja sebagai konselor pencegahan penyitaan rumah di Queens untuk membantu warga menghindari penggusuran. Pekerjaan itu telah menginspirasinya untuk mencalonkan diri sebagai pejabat publik.

Mamdani mengasah kemampuannya dalam politik lokal melalui kampanye untuk kandidat Demokrat di Queens dan Brooklyn. Dia pertama kali terpilih menjadi anggota Majelis New York pada 2020, mengalahkan petahana Demokrat yang telah lama menjabat untuk distrik Queens. Pria berusia 33 tahun itu bahkan dengan mudah memenangkan pemilihan ulang dua kali.

Mamdani telah menggunakan video kampanye yang menarik dengan gerakan-gerakan yang sangat visual dan viral untuk menjangkau pemilihnya di luar wilayahnya di Queens. Salah satu yang menarik perhatian adalah saat dia ikut serta dalam kegiatan tahunan menyelam ke perairan dingin di lepas pantai Coney Island mengenakan setelan jas lengkap untuk menguraikan rencananya untuk "membekukan" sewa, mengutip BBC.

Saat kampanye memasuki tahap akhir, Mamdani berjalan kaki sepanjang Manhattan dan mendokumentasikan perjalanan sekitar 21 km dengan mengunggah foto dan video interaksinya di sepanjang jalan. Dalam video TikTok, Mamdani bahkan menarik perhatian para pemilihnya dengan berbicara dalam bahasa Spanyol, Bangla, Urdu, dan bahasa-bahasa lainnya.

3. Janji-janji besar kampanye Mamdani untuk menurunkan biaya hidup

Demonstran di New York membawa papan bertuliskan Zohran Mamdani. (Moonlightonasnowynight, CC0, via Wikimedia Commons)

Berbeda dengan Cuomo yang berfokus pada masalah kejahatan dan penegakan hukum, Mamdani menawarkan visi yang lebih optimistis. Kampanyenya dipenuhi dengan janji-janji besar untuk menurunkan biaya hidup warga New York, mulai dari penitipan anak gratis, bus gratis, pembekuan sewa bagi orang yang tinggal di apartemen dengan sewa yang diatur, dan perumahan baru yang terjangkau. Programnya sebagian besar akan dilakukan dengan menaikkan pajak bagi orang kaya.

Janji-janji besar Mamdani membuatnya disukai oleh sayap liberal Partai Demokrat. Mamdani memperoleh dukungan dari dua orang progresif terkemuka di AS, yakni representatif Alexandria Ocasio-Cortez dari New York, dan Senator Bernie Sanders dari Vermont.

Para lawan Mamdani, khususnya Cuomo, menganggap Mamdani sangat tidak siap untuk mengelola kompleksitas dalam menjalankan kota terbesar di AS. Namun, pria berdarah AS-India menganggap ketidakpengalamannya sebagai sebuah aset potensial. Dalam debat wali kota, dia mengaku bangga karena tidak memiliki pengalaman korupsi, skandal, dan aib seperti yang dialami Cuomo.

4. Dukungan kuat Mamdani dan kritik keras terhadap Israel

ilustrasi bendera Israel (unsplash.com/Stanislav Vdovin)

Dukungan kuat Mamdani terhadap Palestina dan kritik Israel melampaui sebagian besar kalangan Demokrat lainnya. Anggota dewan tersebut memperkenalkan sebuah RUU untuk mengakhiri status bebas pajak bagi badan amal New York yang memiliki hubungan dengan permukiman Israel yang melanggar hukum hak asasi manusia internasional.

Mamdani juga mengatakan dirinya yakin Israel melakukan genosida di Gaza. Dia juga mendukung bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus ditangkap.

Calon wali kota itu mengatakan dirinya menerima hak Israel untuk berdiri sebagai sebuah negara, tetapi harus bertanggung jawab untuk menegakkan hukum internasional. Mamdani menyebut bahwa tidak ada ruang bagi antisemitisme di Kota New York. Jika terpilih, dirinya akan meningkatkan pendanaan untuk memerangi kejahatan kebencian.

5. Pencalonan Mamdani ditentang oleh Trump

Presiden AS, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

Wakil Presiden AS, J.D. Vance, yang merupakan seorang Republikan mengucapkan selamat kepada Mamdani sebagai pemimpin baru Partai Demokrat. Meski demikian, badan kampanye kongres Republik menyebutnya sebagai radikal sosialis antisemit dan berjanji untuk mengaitkannya dengan setiap Demokrat yang rentan dalam pemilihan paruh waktu tahun depan.

"Akhirnya terjadi, Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang Komunis Gila 100 persen, baru saja memenangkan Pemilihan Pendahuluan Demokrat, dan sedang dalam perjalanan untuk menjadi Wali Kota," kata Presiden AS, Donald Trump.

Reaksi tersebut menggarisbawahi risiko sekaligus imbalan bagi Partai Demokrat, yang masih berusaha menemukan pijakannya setelah masa jabatan Trump, dalam memiliki calon sayap kiri yang berani untuk maju di kota terbesar AS tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama