Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Ukraina (pexels.com/@imawassi)

Jakarta, IDN Times - Mahkamah Agung Ukraina pada Rabu (5/10/2022) memecat salah satu hakimnya yang bernama Bohdan Lvov. Hal itu menyusul adanya investigasi oleh Badan Anti-Korupsi Nasional (NABU) atas permintaan Badan Keamanan Ukraina (SBU) terkait kepemilikan warga negara Rusia. 

Pasalnya, Ukraina mengharuskan warganya menghapus kewarganegaraannya jika mereka tercatat sebagai warga negara asing. Sedangkan, pejabat yang punya kewarganegaraan asing akan dipecat dari jabatannya sesuai aturan yang tertuang dalam pasal 126 Konstitusi Ukraina. 

1. Nama Lvov tercantum dalam sistem basis data Rusia

Keputusan itu disampaikan Mahkamah Agung setelah kebenaran bahwa ia memiliki kewarganegaraan Rusia dikonfirmasi oleh SBU. Hal itu setelah SBU menemukan bukti dari media Schemes bahwa Lvov memiliki kewarganegaraan Rusia di samping Ukraina. 

Laporan dari jurnalis Schemes didapat dari berbagai sumber, termasuk mendapatkan dari basis data milik Pemerintah Rusia. Dalam basis data tersebut, ternyata nama Lvov tercantum dan membuktikan bahwa pejabat itu memiliki paspor Rusia, dilaporkan RFE/RL.

Bahkan, namanya dengan jelas tercantum dalam paspor Rusia tersebut untuk mendaftarkan sebagai pemilik apartemen di Moskow. Lewat paspor itu, ia dapat mentransfer kepemilikan properti tersebut kepada istrinya di tahun 2012. 

Padahal, hakim di Ukraina dilarang memiliki kewarganegaraan ganda. Terlebih sensitifitas  dalam beberapa tahun terakhir dan setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina membuat penyelidikan terkait pejabat pemegang kewarganegaraan Rusia terus digalakkan. 

2. Desakan penyelidikan kepada Lvov sudah menyeruak sejak 30 September

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di