AS Cairkan Aset Iran yang Dibekukan di Korsel, Hanya untuk Beli Obat!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Sentral Iran (CBI), Mohammad Reza Farzin, mengatakan bahwa aset Iran yang diblokir oleh Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel) mencapai 7 miliar dolar AS (sekitar Rp106,4 triliun). Sayangnya, nilai uang turun 1 miliar dolar AS imbas depresiasi won Korea, dilansir KBS World.
Farzin menambahkan, aset telah dibekukan di bank-bank Korsel selama beberapa tahun tanpa bunga dan semua dana itu kini telah dicairkan. Dana tersebut ditransfer ke negara ketiga, yakni Swiss, guna ditukar dengan mata uang Euro. Nantinya negara ketiga yang akan membayar biaya konversi mata uang tersebut.
Diharapkan dana itu akan ditransfer ke rekening di enam bank Iran di Qatar, yang akan digunakan untuk pembelian 'barang-barang non-sanksi'.
1. Pernyataan AS dan Korsel perihal pencairan aset Iran
Menurut Washington, tidak ada dampak signifikan dari pelepasan aset Teheran yang dibekukan tersebut. Ini menyusul laporan bahwa hal itu dapat melemahkan mata uang lokal.
"Kami telah bekerja secara ekstensif dengan Korsel dalam hal ini dan tidak ada dampak pada perpindahan akun dari Korsel," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS (NSC), John Kirby, pada Sabtu (12/8/2023) dikutip dari Korea Herald.
Sementara itu, Korsel menolak untuk mengonfirmasi kesepakatan AS-Iran. Meski begitu, Seoul mengatakan bahwa pihaknya berharap penyelesaian yang lancar atas masalah aset Iran yang dibekukan.
Korsel juga telah melakukan konsultasi erat dengan negara-negara terkait, termasuk Washington-Teheran guna mengatasi hal tersebut.
Editor’s picks
Baca Juga: Topan Khanun Terjang Korsel, 1 Orang Tewas dan 1 Warga Hilang
2. Dana dapat digunakan untuk kemanusiaan
Kendati Iran telah diberikan akses terhadap asetnya yang bernilai miliaran dolar AS oleh Washington, namun dana tersebut hanya dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan, seperti membeli makanan atau obat-obatan, Arirang melaporkan.
Kesepakatan langka antara kedua negara ini membutuhkan waktu setidaknya 2 tahun negosiasi. Meski dipandang sebagai langkah positif bagi hubungan kedua negara, namun upaya tersebut mendapat kritik, bahwa dana yang dialokasikan sebagai bantuan kemanusiaan dapat digunakan untuk program nuklir Iran.
3. Penyebab aset Iran dibekukan
Sebelumnya, AS telah setuju untuk melepaskan aset Iran yang dibekukan di dua bank Korsel sejak 2019. Ini sebagai bentuk imbalan atas pembebasan lima warga AS yang ditahan di Iran.
Pembekuan aset Iran terjadi pada 2018, di bawah sanksi Washington terhadap Teheran setelah Presiden AS saat itu, Donald Trump, menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015.
Baca Juga: Iran Minta "Tebusan" untuk Bebaskan 5 Warga AS yang Dituduh Mata-mata
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.