Atasi Kutu Busuk, Seoul Tingkatkan Pemeriksaan di Rumah Kos-Kosan

Pemerintah juga akan menyuntikkan dana sebesar Rp2,3 miliar

Jakarta, IDN Times - Pemerintah kota (Pemkot) Seoul mengatakan mereka akan meningkatkan pemeriksaan terhadap rumah-rumah dengan hunian satu kamar, yang biasanya disewakan sebagai tempat kost, alias goshiwon. Pasalnya, banyak laporan kasus kutu busuk terjadi di goshiwon.

Langkah tersebut diambil setelah adanya 39 dari 89 laporan yang datang dari goshiwon. Tempat tersebut sejenis akomodasi hemat yang terdiri dari satu ruang studio kecil, tanpa dapur atau kamar mandi terpisah.

Pemkot juga akan menugaskan personel profesional untuk mengawasi jenis akomodasi ini di setiap daerah otonom. Akomodasi tersebut dianggap sebagai fasilitas perumahan yang sangat rentan di ibu kota. 

Pihaknya juga berencana untuk memeriksa 4.852 goshiwon yang terdaftar di Seoul guna memeriksa adanya kutu busuk, dilansir The Straits Times.

Baca Juga: Tak Disangka, Ini Tempat Persembunyian Kutu Busuk!

1. Upaya pemkot Seoul atasi masalah kutu busuk di ibu kota

Menurut pemkot Seoul, inspeksi tersebut akan dilakukan pada satu atau dua kamar goshiwon per bangunan setelah mendapat persetujuan dari penghuni dan pengelola goshiwon

Kemudian, pihak berwenang akan memeriksa semua retakan dan celah di sekitar tempat tidur, kasur, dan lantai. Seluruh fasilitas akan diperiksa jika ditemukan kutu busuk atau ganti kulit kutu busuk di sana.

Selain itu, Seoul akan memeriksa mereka yang tinggal di desa dengan satu kamar yang dikenal sebagai jjokbangchon, daerah lain yang rawan kutu busuk.

Namun, apabila kutu busuk tidak ditemukan, maka petugas akan mengedukasi warga mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan jika menemukan kutu busuk. Petugas juga akan mengajarkan cara melaporkan kasus kutu busuk ke pusat laporan pemerintah kota dan Call Center 120 Dasan.

Meskipun hanya terdapat 3 kasus kutu busuk di daerah tersebut, Seoul mengatakan akan melakukan pemeriksaan, menjelaskan bahwa kutu busuk dapat menyebar dengan mudah dalam kondisi perumahan seperti itu.

Baca Juga: Pemerintah Korsel Perangi Kutu Busuk di Seluruh Negeri

2. Pemkot Seoul akan kembali mengucurkan dana untuk mengatasi masalah tersebut

Atasi Kutu Busuk, Seoul Tingkatkan Pemeriksaan di Rumah Kos-KosanIlustrasi suasana Myeongdong di Seoul, Korea Selatan. (unsplash.com/Cait Ellis)

Sehubungan dengan penyebaran kutu busuk, pemkot Seoul akan menggelontorkan dana sekitar 200 juta won (sekitar Rp2,3 miliar) guna mengelola dan mendukung fasilitas perumahan yang rentan. Sebelumnya, Seoul telah mengalokasikan anggaran sebesar 500 juta won (Rp5,9 miliar) pada bulan lalu untuk mengatasi masalah ini.

Pihaknya juga akan memberikan layanan pengendalian hama hingga tiga kali jika ditemukan serangga penghisap darah tersebut. Serta, melakukan dua sesi pemeriksaan tambahan dengan interval 10 hari guna memastikan keberhasilan pengobatan kutu busuk.

3. Para pemilik hewan peliharaan juga khawatir terhadap meningkatnya kasus kutu busuk

Atasi Kutu Busuk, Seoul Tingkatkan Pemeriksaan di Rumah Kos-KosanIlustrasi hewan peliharaan. (unsplash.com/Bundo Kim)

Kekhawatiran akan kasus kutu busuk yang meningkat juga melanda para pemilik hewan peliharaan di Korea Selatan. Ini menyusul serangkaian laporan baru-baru ini mengenai penyebaran hama tersebut.

"Saya biasanya senang berkemah bersama anjing saya, namun akhir-akhir ini dengan pemberitaan tentang kutu busuk yang ditemukan di mana-mana, saya menahan diri untuk melakukan aktivitas di luar ruangan," kata Kim, seorang pekerja kantoran, dikutip dari Korea Herald.

Lee, seorang pemilik kucing juga mengungkapkan kekhawatirannya, di mana dia menjadi lebih teliti dalam memeriksa kutuk busuk pada kucingnya.

"Sekarang saya selalu memeriksa pakaian luar saya sebelum memasuki rumah. Saya menjadi lebih teliti dalam memeriksa tubuh kucing saya dan jika saya melihat sesuatu di dalamnya, saya bereaksi dengan sensitif," ungkapnya.

Para ahli mengakui bahwa meskipun kemungkinan hewan peliharaan digigit kutu busuk lebih rendah dibandingkan manusia, tindakan pencegahan yang tepat sangatlah penting. Rasa gatal yang parah bisa menjadi tanda, jika hewan peliharaan digigit karea bulunya dapat menyembunyikan luka dan disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter hewan.

"Hewan peliharaan dengan bulu lebat, menyulitkan kutu busuk untuk mencari makan. Namun, pemilik harus memeriksa area rentan yang tidak berbulu, seperti perut," kata Yang Yeong-cheol, profesor di Departemen Kesehatan, Lingkungan, dan Keselamatan di Eulji University.

Baca Juga: Prancis Diserang Kutu Busuk, Pemerintah Segera Gelar Pertemuan Darurat

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya