Pemerintah Korsel Perangi Kutu Busuk di Seluruh Negeri

Serangan kutu busuk telah membuat warga gelisah

Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang Korea Selatan berupaya untuk membendung serangan kutu busuk yang telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh negeri. Media lokal melaporkan, pemerintah setempat telah menerima sedikitnya 17 kasus terkait kutu busuk di kota Seoul, Busan dan Incheon pada 5 November.

Pemerintah Seoul juga telah menyisihkan 500 juta won (sekitar Rp5,9 miliar) dan membentuk tim tanggap untuk mencegah meningkatnya serangan kutu busuk, terutama di lingkungan dengan kondisi sanitasi yang buruk.

Baca Juga: Ciri-ciri Kamu Digigit Kutu Busuk, Ini Cara Mengatasinya

1. Kasus kutu busuk muncul pada September

Serangan kutu busuk di Korea Selatan pertama kali dilaporkan di sebuah universitas di kota Daegu di barat daya pada awal September. Serangga penghisap darah tersebut kemudian dilaporkan muncul di tempat wisata dan sauna umum. Beberapa warga Korea Selatan telah menghindari bioskop dan transportasi umum karena takut akan kutu busuk.

Masyarakat di Seoul juga dilaporkan berbondong-bondong mendatangi pusat kesehatan. Mereka meminta agar gigitan serangga di kulit mereka diperiksa dan meminta saran mengenai tindakan yang harus diambil.

EDaily News melaporkan, seorang warga Seoul berusia 34 tahun, yang bernama Choi, enggan naik kereta bawah tanah dengan kursi berbahan kain untuk sementara waktu. Ia juga menyemprotkan pestisida ke seluruh rumahnya karena khawatir akan kutu busuk.

Warga lainnya, yang bernama Seo, mengatakan bahwa ia akan tinggal di rumah bersama pacarnya untuk sementara waktu.

Baca Juga: Korsel Minta RI Lunasi Utang Proyek Jet Tempur KF-21 Rp14 T Pada 2026

2. Kutu busuk telah resisten dengan insektisida

Dilansir The Korea Herald, pemerintah Seoul dijadwalkan memeriksa 3.175 fasilitas umum yang rawan kutu busuk, termasuk hotel, fasilitas akomodasi dan pemandian umum. Pihak berwenang juga berencana untuk memanaskan kursi berbahan kain di kereta bawah tanah di seluruh kota secara rutin, dan mengganti kursi berbahan kain dengan bahan lain.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) juga bertemu dengan perusahaan dan pakar pengendalian hama pada Senin (6/11/2023) untuk mendiskusikan cara memberantas parasit tersebut.

Setelah berdiskusi, KDCA menyimpulkan bahwa kutu busuk yang muncul di negara tersebut sangat resisten terhadap insektisida piretroid, yang merupakan insektisida yang paling umum tersedia di Korea.

“Di negara lain, insektisida lain sudah banyak digunakan untuk membasmi kutu busuk karena masalah resistensi. KDCA sedang melakukan pembicaraan dengan Kementerian Lingkungan Hidup mengenai kemungkinan memperkenalkan insektisida alternatif dalam waktu dekat,” kata KDCA.

Badan itu menyarankan, kombinasi metode, seperti pemanasan suhu tinggi, penggunaan pengering, penyedot debu, dan pengendalian bahan kimia seperti pestisida, harus digunakan secara bersamaan jika kutu busuk ditemukan di rumah atau fasilitas akomodasi.

Saat membuang kasur atau barang lain yang diserang kutu busuk, maka kasur tersebut harus disemprot insektisida terlebih dahulu demi mencegah penyebarannya. Berhubung hewan tersebut dapat berpindah-pindah dan bertelur, benda yang dihinggapinya juga harus diperiksa kembali tujuh hingga 14 hari setelah perawatan.

3. Korsel lakukan pemberantasan kutu busuk secara nasional pada 1960an

Sebelum wabah baru-baru ini terjadi, Korea Selatan dianggap telah memberantas kutu busuk setelah kampanye pemusnahan secara nasional pada 1960an.

Meskipun kutu busuk tidak menularkan penyakit, gigitannya dapat menyebabkan rasa gatal yang parah, ruam kulit, atau reaksi alergi. Hama tak bersayap yang sering ditemukan di celah-celah tempat tidur ini juga diketahui menimbulkan dampak emosional. Mereka yang hidup dengan kutu busuk mungkin merasa tidak nyaman, malu atau bahkan takut tidur.

Menurut pihak berwenang, peningkatan perjalanan ke luar negeri setelah pandemi dan pencabutan pembatasan perjalanan mungkin telah mempengaruhi wabah kutu busuk yang terjadi di Korea saat ini.

Wabah kutu busuk sebelumnya juga pernah melanda Perancis dan Inggris, yang menyebabkan kepanikan di beberapa komunitas.

Baca Juga: Kenapa Indonesia Kesulitan Bayar Proyek Jet Tempur KF-21 ke Korsel?

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya