China Marah Eks PM Jepang Singgung soal Kesiapan Taiwan Berperang

China tuduh Jepang ikut campur urusan dalam negeri

Jakarta, IDN Times - China mengutuk pernyataan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang sekaligus wakil presiden Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, Taro Aso, terkait Taiwan. Aso mengatakan bahwa 'kesiapan untuk berperang' berfungsi sebagai pencegahan di wilayah tersebut, dilansir NHK News.

Kementerian Luar Negeri China, pada Rabu (9/8/2023), mengatakan bahwa politikus Jepang mengunjungi Taiwan meskipun ditentang oleh Beijing dan membuat pernyataan tidak bertanggung jawab yang berusaha meningkatkan ketegangan lintas-selat. Aso juga dituduh campur tangan urusan dalam negeri China. 

Aso melakukan kunjungan ke Taiwan dan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada 8 Agustus. Aso juga menyatakan kesediaannya untuk meningkatkan hubungan bilateral Tokyo-Taipei.

1. Pernyataan Aso melanggar prinsip satu China

China Marah Eks PM Jepang Singgung soal Kesiapan Taiwan BerperangEks Perdana Menteri Jepang Taro Aso (kiri) saat bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di Taipei pada 8 Agustus 2023. (twitter.com/iingwen)

China menambahkan, komentar Aso melanggar prinsip satu China dan semangat dari empat dokumen politik Beijing-Tokyo. Serta, menginjak norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional.

Kementerian tersebut juga mengatakan, pihaknya telah menyampaikan protes diplomatik serius ke Jepang dan sangat mengutuk ini.

Di sisi lain, Kedutaan Besar China di Tokyo menggambarkan pernyataan Aso sebagai omong kosong. Kedutaan mengatakan bahwa beberapa orang di Jepang bersikeras menghubungkan urusan dalam negeri China dengan keamanan Jepang. Dia menyebut Tokyo rentan mengambil jalan yang salah.

Baca Juga: AS Gelar KTT Trilateral dengan Jepang-Korsel, Bahas Apa?

2. Pidato Aso pada konferensi keamanan regional di Taipei

Saat mengunjungi Taiwan, Aso menyerukan sikap pencegahan yang kuat untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Dia juga mengatakan bahwa Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Taiwan perlu bertekad untuk berperang, guna mencegah kemungkinan serangan di tengah meningkatnya tekanan militer China.

Aso juga menegaskan bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di selat, merupakan hal yang penting bagi Tokyo dan komunitas internasional. Dia juga menekankan, prioritas utama adalah mencegah perang di kawasan tersebut, termasuk Selat Taiwan.

"Belum pernah ada waktu seperti sekarang ketika Jepang, Taiwan, AS, dan negara-negara yang berpikiran sama perlu memutuskan untuk melakukan pencegahan yang kuat. Ini adalah tekad untuk melawan," kata Aso, dikutip dari Kyodo News.

3. Konflik China-Taiwan

China Marah Eks PM Jepang Singgung soal Kesiapan Taiwan BerperangIlustrasi peta Tiongkok. (Unsplash.com/Liam Read)

Taipei dan Beijing telah diperintah secara terpisah sejak mereka berpisah pada 1949 karena perang saudara. China menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak dan berniat untuk menyatukan kembali, jika perlu dengan kekerasan.

Pada Agustus 2022, China melakukan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan. Ini sebagai respons atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau tersebut.

Baca Juga: Kecam Bantuan Militer AS ke Taiwan, Korut: Itu Provokasi Berbahaya!

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya