Gelar Komunikasi Tingkat Tinggi, Menlu China Akan Kunjungi AS

Wang Yi akan kunjungi AS selama tiga hari, 26-28 Oktober

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan menjamu Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi di Washington pada 26-28 Oktober. Hal itu pertama kali disampaikan Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) dan dibenarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.

"Kami berharap AS akan bekerja sama dengan China untuk meningkatkan komunikasi dan dialog, memperluas kerja sama praktis, mengelola perbedaan dengan baik, dan bersama-sama mengembalikan hubungan bilateral ke jalur pembangunan yang sehat dan stabil," ungkapnya saat konferensi pers pada Selasa (24/10/2023).

Pertemuan Wang dan Blinken dinilai sebagai indikasi persiapan pertemuan puncak antara presiden dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, meski saat ini Washington-Beijing sedang menjalani hubungan bilateral yang sulit terkait masalah ekonomi dan diplomatik.

Baca Juga: Blinken: Rusia Selalu Anggap AS Sumber Masalah

1. Selain Blinken, Wang juga akan bertemu dengan penasihat keamanan Gedung Putih

Di sisi lain, Washington mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus menggunakan diplomasi guna memajukan kepentingan dan nilai-nilainya. AS ingin memastikan perbedaan pendapat dengan Beijing tidak berubah menjadi konflik dan bahwa mereka dapat bekerja sama dalam isu-isu yang menjadi perhatian bersama.

"Blinken dan Wang akan membahas berbagai masalah bilateral, regional, dan global sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengelola hubungan AS-China secara bertanggung jawab dan menjaga saluran komunikasi terbuka," kata Deplu AS dalam pernyataannya pada Senin.

Pejabat senior pemerintah AS mengatakan Wang juga akan bertemu dengan Penasihat Keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan.

Baca Juga: ASEAN-China Sepakati Panduan Percepatan Negosiasi Laut China Selatan

2. Apa saja yang akan dibahas China di AS?

Gelar Komunikasi Tingkat Tinggi, Menlu China Akan Kunjungi ASMenlu AS Antony Blinken (kanan) saat bertemu dengan Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China, Wang Yi, di Jakarta pada Kamis (13/7/2023) waktu setempat. (twitter.com/SecBlinken)

Beijing-Washington diperkirakan akan membahas perlunya membuka kembali komunikasi militer-ke-militer, pengembangan rudal dan program nuklir Korea Utara, situasi di Laut China Selatan dan Timur, serta di sekitar Selat Taiwan

Para pejabat mengatakan bahwa yang hampir pasti menjadi agenda utama dalam pembicaraan isu-isu besar lainnya adalah pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Negeri Tirai Bambu di Xinjiang, perang antara Israel-Hamas, dan invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir Kyodo News, Lawatan Wang terjadi ketika Presiden AS Joe Biden berharap dapat mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada pertengahan November mendatang di San Francisco.

Sementara itu, Xi juga menyatakan keinginannya pada awal bulan ini untuk meningkatkan hubungan China-AS, ketika dia bertemu dengan delegasi kongres AS di Beijing. Xi mengatakan bahwa hubungan baik kedua negara akan menentukan masa depan umat manusia dan konfrontasi tidak sejalan dengan tren zaman.

Biden dan Xi terakhir kali bertemu pada November tahun lalu di sela-sela KTT G20 di Indonesia. Saat itu, keduanya sepakat untuk melanjutkan perundingan, membentuk kelompok kerja mengenai isu-isu tertentu dan meningkatkan pertemuan tatap muka.

3. Pasang-surut hubungan Washington-Beijing

Gelar Komunikasi Tingkat Tinggi, Menlu China Akan Kunjungi ASIlustrasi bendera AS (kiri) dan bendera China (kanan). (pixabay.com/mohamed_hassan)

Hubungan kedua negara telah memburuk sejak 2018 karena berbagai isu yang menyeruak, seperti perdagangan, situasi di Xinjiang, militerisasi Beijing di Laut China Selatan dan Timur, meningkatnya tekanan terhadap Taiwan, serta asal muasal COVID-19, dilansir Al Jazeera.

Dukungan AS terhadap Filipina juga memperburuk hubungan kedua negara. China menganggap pengaktifan perjanjian pertahanan bersama Washington-Manila adalah tindakan yang mengancam. Beijing pun telah berulang kali memperingatkan AS untuk tidak ikut campur dalam sengketa wilayah regional.

Baca Juga: China Usulkan Komunitas Maritim untuk Stabilitas Laut China Selatan

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya