Kanada Akan Melarang Jaringan 5G Huawei dan ZTE China Beroperasi

Keputusan serupa sudah diterpkan di AS dan Selandia Baru

Jakarta, IDN Times - Kanada akan melarang telekomunikasi terbesar China, yaitu Huawei dan ZTE, untuk beroperasi pada jaringan telepon 5G. Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Inovasi, Sains, dan Industri Kanada, Francois-Philippe Champagne, pada Kamis (19/5/2022) waktu setempat.

Dilansir dari laman resmi pemerintah, Kanada mengambil langkah tersebut setelah melakukan tinjauan menyeluruh dari badan keamanan independen, dan berkonsultasi dengan sekutu terdekatnya.

Seperti yang diketahui, sekutu terdekat yang dimaksud adalah negara yang tergabung dalam jaringan intelejen five eyes, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, dan Selandia Baru.

1. Terkait masalah keamanan

Pemerintah Kanada mengatakan, pelarangan produk dan layanan Huawei dan ZTE dalam sistem telekomunikasi Kanada guna memastikan keamanan jangka panjang infrastruktur telekomunikasi negaranya.

"Pemerintah kami akan selalu melindungi keselamatan dan keamanan warga Kanada dan akan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk menjaga infrastruktur telekomunikasi penting kami," kata Champagne dalam pernyataannya di Ottawa.

Menurut laporan CBC, nantinya perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Kanada tidak lagi diizinkan untuk menggunakan jaringan atau layanan khusus yang disediakan oleh Huawei dan ZTE.

Perusahaan diberi waktu hingga 28 Juni 2024 untuk menghapus atau menghentikan jaringan 5G dari kedua perusahaan tersebut. Serta, diharuskan menghapus atau menghentikan jaringan 4G yang ada yang disediakan oleh perusahaan pada 31 Desember 2027.

Baca Juga: Badai Petir di Kanada Tewaskan 4 Orang, 1 Mati Tertimpa Pohon

2. Sejak 2018, Kanada telah melakukan tinjauan jaringan Huawei

Kanada Akan Melarang Jaringan 5G Huawei dan ZTE China BeroperasiBendera Kanada. (Pexels.com/Social Soup Social Media)

Sebenarnya, keputusan pemerintah Kanada untuk menerapkan langkah tersebut telah lama datang, Menurut Reuters, Kanada pertama kali mengumumkan peninjauan jaringan Huawei pada September 2018.

Pada tahun yang sama di bulan Desember, Chief Financial Officer Huawai Meng Wanzhou ditangkap di Kanada atas surat perintah AS, yang dibalas China dengan penangkapan dua warga Kanada, Michael Kovrig dan Michael Spavor atas tuduhan melakukan spionase.

Perselisihan antara Ottawa dan Beijing berakhir pada September tahun lalu, dengan pembebasan Meng dan pembebasan kedua lelaki Kanada tersebut.

Dilansir BBC, beberapa tahun terakhir perusahaan teknologi dan telekomunikasi terbesar China telah menjadi sasaran AS dan negara Barat lainnya terkait masalah keamanan nasional.

November tahun lalu, Presiden AS Joe Biden meneken undang-undang guna menghentikan perusahaan yang dinilai sebagai ancaman keamanan untuk menerima lisensi peralatan telekomunikasi baru di Negeri Paman Sam, yang berarti Huawei dan ZTE China dilarang untuk digunakan di jaringan telekomunikasi AS.

3. China mengecam keputusan Kanada

Kanada Akan Melarang Jaringan 5G Huawei dan ZTE China BeroperasiBendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Langkah agresif Kanada dengan melarang Huawei dan ZTE dari jaringan mereka, dan membatasi penggunaan peralatan Huawei dan ZTE, mendapat kecaman keras dari Beijing.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan guna melindungi kepentingan sah perusahaan China.

Selain itu, Juru bicara Kedutaan China di Kanada juga menyoroti langkah yang diambil Ottawa. Beijing menuduh Kanada bekerja sama dengan AS untuk menekan perusahaan-perusahaan China, bahkan berdalih untuk manipulasi politik perihal masalah keamanan.

4. Tanggapan Huawei dan ZTE

Kanada Akan Melarang Jaringan 5G Huawei dan ZTE China BeroperasiIlustrasi telepon seluler Huawei. (unsplash.com/Kamil Kot)

Di sisi lain, Huawei dan ZTE pun angkat bicara soal keputusan pemerintah Kanada tersebut.

"Perusahaan masih menunggu untuk mendengar ancaman keamanan nasional macam apa yang menurut mereka (Kanada) ditimbulkan oleh Huawei," kata Alykhan Velshi, wakil presiden urusan perusahaan untuk Huawei di Kanada, dikutip dari Reuters.

Menurutnya, Huawei saat ini memiliki sekitar 1.500 karyawan di Kanada, yang sebagian besar dari mereka bekerja dalam penelitian dan pengembangan, serta menjual produk seperti ponsel.

Sementara itu, ZTE menolak alasan dari pengumuman pemerintah Kanada yang dianggap sangat spekulatif.

"Kami selalu mematuhi standar internasional dan praktik terbaik, dengan membuka laboratorium keamanan siber kami, untuk memungkinkan regulator dan pemangku kepentingan memverifikasi keamanan produk ZTE," kata perusahaan tersebut.

Baca Juga: 5 Jalur Hiking Paling Populer di Kanada untuk Para Pecinta Alam

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya