Terombang-ambing Menuju RI, Pengungsi Rohingya Diselamatkan Sri Lanka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tentara angkatan laut (AL) Sri Lanka menyelamatkan 104 pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di lepas pantai utara pulau Samudera Hindia itu. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat AL Sri Lanka pada Senin (19/12/2022) waktu setempat.
Dilaporkan, bahwa terdapat 104 warga negara Myanmar ditemukan di atas kapal pukat kecil. Kapal tersebut diduga berlayar dari Myanmar dan sedang menuju ke Indonesia saat mengalami masalah pada mesin di tengah laut.
Baca Juga: Kapal Vietnam Selamatkan 154 Pengungsi Rohingya yang Hampir Tenggelam
1. Para pengungsi yang diselamatkan, termasuk perempuan dan anak-anak
AL Sri Lanka pertama kali mendeteksi kapal pengungsi tersebut saat berada 3,5 mil laut dari pantai. Menanggapi hal ini, operasi pencarian dan penyelamatan pun dilakukan guna menarik kapal tersebut ke pelabuhan utara pada Minggu malam.
"Terdapat 39 wanita dan 23 anak di bawah umur, termasuk di antara orang-orang yang diselamatkan," kata Gayan Wickramasuriya, juru bicara AL Sri Lanka, dikutip dari Reuters.
"Seorang pria berusia 80 tahun dan seorang ibu beserta dua anaknya dilarikan ke rumah sakit karena sakit ringan," lanjutnya.
Para pengungsi tersebut telah diserahkan ke polisi. Mereka pun akan dihadirkan di hadapan hakim dan akan diputuskan langkah apa yang diambil selanjutnya.
Baca Juga: UNHCR Desak Asia Tenggara Selamatkan Rohingya Terdampar di Andaman
2. UNHCR serukan penyelamatan bagi pengungsi Rohingya
Editor’s picks
Pekan lalu, badan pengungsi PBB, UNHCR, telah berulang kali menyerukan untuk menyelamatkan dan menurunkan orang-orang yang terdampar di kapal yang berada di Laut Andaman dan Selat Malaka. Namun, seruan badan tersebut tidak diindahkan.
Kapal tersebut dilaporkan membawa hingga 200 pengungsi Rohingya. UNHCR sangat prihatin dengan para pengungsi Rohingya tersebut karena kondisi mereka sangat memprihatinkan. Mereka telah terapung-apung di laut sejak akhir November.
"Beberapa laporan menunjukkan puluhan orang telah meninggal selama cobaan berat ini, sementara yang selamat kelaparan dan kehausan tanpa akses makanan dan air serta menderita penyakit," kata UNCHR dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Sedihnya Nasib 110 Imigran Rohingya, Ditolak di Mana-Mana
3. Tentang pengungsi Rohingya
Rohingya adalah sebuah kelompok etnis minoritas muslim di Myanmar yang pada 2018. Lebih dari 730. ribu orang Rohingya melarikan diri dari negaranya. Mereka sebagian besar pergi menggunakan jalur laut dan mempertaruhkan nyawa mereka menuju negara-negara tetangga, seperti Bangladesh, Indonesia, dan Malaysia.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menghindari tindakan keras yang dilancarkan oleh aksi militer di Myanmar. Menurut para saksi militer bahkan melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan.
Dilansir BBC, Jumlah pengungsi tersebut terus melonjak tiap tahunnya karena kondisi yang memburuk di kamp-kamp pengungsian. Bahkan, orang Rohingya yang masih berada di Myanmar, mencoba untuk pergi menyusul kudeta militer tahun lalu di negara itu.
Kelompok HAM dan media pun telah mendokumentasikan pembunuhan warga sipil dan pembakaran desa. Meski begitu, pihak berwenang Myanmar menyangkal telah melakukan kekejaman sistematis dan berdalih mereka memerangi pemberontakan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.