Krisis Energi di Musim Dingin, Jepang Akan Operasikan 9 Reaktor Nuklir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jepang akan mengoperasikan sembilan reaktor nuklir pada musim dingin untuk memastikan pasokan listrik yang stabil. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, pada Kamis (14/7/2022).
"Ada kekhawatiran tentang kekurangan listrik musim dingin ini. Kita harus mencegah situasi ini," kata Kishida dalam konferensi pers, dilansir Bloomberg.
1. Menutupi 10 persen pasokan dari konsumsi Jepang
Dalam keterangannya, Kishida juga mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan hal tersebut kepada Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, Koichi Hagiuda.
Diharapkan, Hagiuda dapat mendorong sembilan reaktor untuk beroperasi guna menutupi sekitar 10 persen dari konsumsi Jepang. Hal ini sejalan dengan rencana dari utilitas regional untuk memiliki banyak reaktor yang dapat menghasilkan listrik di saat cuaca dingin melanda negara tersebut.
Kishida juga telah menginstruksikan pejabat terkait untuk menyiapkan 10 lagi unit pembangkit listrik termal, guna memastikan pasokan listrik yang stabil di saat musim dingin karena permintaan untuk konsumsi listrik yang lebih besar.
Baca Juga: WEF: Jepang Peringkat Buncit dalam Laporan Kesenjangan Gender 2022
2. Sembilan reaktor yang akan beroperasi
Editor’s picks
Dilansir Asahi Shimbun, sembilan reaktor yang beroperasi tersebut telah melewati penyaringan Otoritas Regulasi Nuklir, yang mana empat di antaranya beroperasi pada 14 Juli.
Menurut sumber pemerintah Jepang, lima dari sembilan reaktor berada di pembangkit listrik tenaga nuklir Kansai Electric Power Co. di Prefektur Fukui, yaitu reaktor No.3 dan 4 di pembangkit Oi, reaktor No.3 di pembangkit Mihama, dan reaktor No.3 dan 4 di pembangkit Takahama.
Selain itu, tiga di antaranya dioperasikan oleh Kyushu Electric Power Co, yakni reaktor No.3 di pembangkit nuklir Genkai di Prefektur Saga dan reaktor No.1 dan 2 di pembangkit Sendai di Prefektur Kagoshima.
Sisanya, dioperasikan pada reaktor No.3 di pembangkit nuklir Ikata di Prefektur Ehime milik Shikoku Electric Power.
3. Jepang dan krisis energi
Saat ini, Jepang sedang dihadapkan pada krisis energi imbas dari penangguhan operasi di sebagian besar reaktor nuklir setelah bencana nuklir Fukushima pada 2011 dan kenaikan bahan bakar setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Selain itu, negara tersebut juga sedang berjuang menghadapi pasokan listrik yang terbatas karena cuaca ekstrem dan penghentian pembangkit listrik yang telah berumur.
Pemerintah Jepang telah mengimbau warganya untuk menghemat listrik pada musim panas ini dampak terbatasnya pasokan listrik, yang diperkirakan pasokan akan menjadi sangat tipis saat menghadapi musim dingin.
Baca Juga: Jepang Ungkap 4 Tantangan Bangun Ibu Kota Nusantara di Kaltim
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.