Menlu China-AS Bertemu: Bahas Laut China Selatan dan Taiwan

Pembicaraan substantif pertama dalam hampir 18 bulan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) China Dong Jun dan Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin telah mengadakan pembicaraan substantif pertama mereka, di mana sebelumnya terjadi pada 18 bulan lalu.

Pembicaraan tersebut dilakukan melalui telekonferensi video pada Selasa (16/4/2024), ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer, serta membahas masalah keamanan regional dan global.

1. AS serukan kebebasan navigasi di Laut China Selatan

Dalam pembicaraan tersebut, Menlu AS menegaskan bahwa Washington akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman dan bertanggung jawab, di mana pun hukum internasional mengizinkan.

"Menteri Austin menggarisbawahi pentingnya menghormati kebebasan navigasi di laut lepas yang dijamin berdasarkan hukum internasional, khususnya di Laut China Selatan," kata Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder.

"Dia juga menegaskan kembali komitmen Washington pada One China Policy, yang telah lama diterapkan, yang dipandu oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan, Tiga Komunike Bersama AS-China, dan Enam Jaminan, serta menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," Ryder menambahkan, dikutip dari laman resmi Departemen Pertahanan AS.

Austin menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi militer-ke-militer antara Washington dan Beijing tetap terbuka. Ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pembicaraan kedua negara lainnya yang dimulai pada Desember tahun lalu, antara Kepala Staf Gabungan Angkatan Udara AS CQ Brown Jr dan Ketua Kepala Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat (CMC) dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, Liu Zhenli.

Baca Juga: Jerman Desak China agar Bujuk Rusia Hentikan Perang 

2. Bagi China, Taiwan tidak bisa dikompromikan

Sementara itu, Menhan China mengatakan bahwa Beijing-Washington harus mencari cara untuk menjalin hubungan yang pragmatis dan kooperatif antara militer mereka. Juga, secara bertahap membangun rasa saling percaya.

"Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan China dan tidak boleh dirugikan, dan bahwa AS harus menghormati kedaulatan teritorial dan hak maritim China, serta kepentingan di Laut China Selatan," kata Dong Jun, dikutip dari The Straits Times.

AS juga didesak untuk mengambil tindakan praktis untuk menjaga perdamaian regional.

3. China-AS berupaya memperbaiki hubungan kedua negara

Menlu China-AS Bertemu: Bahas Laut China Selatan dan TaiwanIlustrasi bendera AS (kiri) dan bendera China (kanan). (pixabay.com/mohamed_hassan)

Dilansir Al Jazeera, kedua negara telah berupaya memperbaiki hubungan yang semakin memanas terkait isu-isu, mulai dari Taiwan, Laut China Selatan, perdagangan, dan hak asasi manusia.

Namun, meningkatnya pertikaian diplomatik dan insiden baru-baru ini antara China dan Filipina, sekutu perjanjian AS, di perairan dangkal yang disengketakan telah mengubah Laut China Selatan menjadi titik konflik antara Beijing-Washington.

Pada November tahun lalu, Presiden AS Joe Biden menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di California. Dalam pertemuan itu, mereka sepakat untuk menstabilkan hubungan dan melanjutkan komunikasi militer tingkat tinggi yang sempat dibekukan, imbas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan saat itu.

Baca Juga: Menlu China Wang Yi Bakal ke Indonesia Pekan Ini

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya