Menlu China-Jepang-Korsel Akan Gelar Pertemuan Trilateral, Bahas Apa?
![Menlu China-Jepang-Korsel Akan Gelar Pertemuan Trilateral, Bahas Apa?](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2021/11/daniel-bernard-qjsmpf0ao48-unsplash-b285563a85e7aa4779d1d659cceca37a-391d1cd56a7f7b1ae6b273270430ff7d_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Yoko Kamikawa, bersama dengan Menlu Korea Selatan (Korsel) Park Jin dan Menlu China Wang Yi akan menggelar pertemuan langsung untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir.
Hal ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korsel pada Jumat (24/11/2023), di tengah ketegangan baru setelah peluncuran satelit pengintaian militer Korea Utara (Korut).
Negeri Ginseng akan menjadi tuan rumah perhelatan tersebut pada Minggu di Busan.
1. Para menteri akan membahas isu regional dan global
Dilansir Kyodo News, pengumuman itu datang di tengah mencairnya hubungan Seoul-Tokyo, yang telah lama bersitegang oleh konflik masa perang.
Sementara itu, hubungan Beijing dengan Tokyo dan Seoul, yang keduanya merupakan sekutu keamanan Amerika Serikat (AS) di Asia, masih tegang.
Kemlu Korsel mengatakan, ketiga negara diperkirakan bertukar pandangan mengenai arah dan pengembangan kerja sama timbal balik, serta masalah regional dan global lainnya.
Para menteri juga akan membahas persiapan untuk melanjutkan pertemuan puncak trilateral yang telah lama tertunda di antara para pemimpin ketiga negara, yang belum diadakan sejak 4 tahun lalu.
Pengaturan juga sedang dilakukan di sela-sela pertemuan trilateral untuk pertemuan menlu bilateral. Pertama, antara Jepang dan China pada Sabtu sore. Lalu, Jepang-Korsel dan China-Korsel yang diperkirakan terjadi pada Minggu pagi.
Baca Juga: Peternak Korsel Protes Usulan Larangan Makan Daging Anjing
Editor’s picks
2. Pertemuan puncak trilateral terakhir digelar pada 2019
Ketiga negara terakhir kali mengadakan pertemuan puncak pada Desember 2019 dan pertemuan tingkat menteri luar negeri secara langsung pada Agustus tahun itu. Dua acara itu berlangsung di China.
KTT trilateral belum terlaksana sebagian besar karena pandemik COVID-19. Ada juga faktor memburuknya hubungan bilateral antara Seoul-Tokyo, terkait kompensasi warga Korea yang menjadi korban kerja paksa selama pemerintahan kolonial Jepang di Semenanjung Korea pada 1910-1945.
Sebagai ketua bergilir saat ini, Korsel telah berusaha untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak tersebut sebelum akhir tahun ini.
Pada akhir September, para pejabat senior dari ketiga negara tersebut menegaskan pada pertemuan di Seoul, bahwa mereka bermaksud mengadakan pertemuan para menteri luar negeri dalam beberapa bulan ke depan dan pertemuan puncak sedini mungkin.
3. Salah satu agenda akan membahas provokasi terbaru Pyongyang
Dilansir Korea Herald, pembicaraan tingkat menteri terjadi ketika ketegangan meningkat setelah Pyongyang menempatkan satelit pengintai militer ke orbit pada Selasa, sebuah keberhasilan yang diyakini dicapai dengan bantuan Rusia.
Korsel, AS, Jepang, dan Inggris meyakini bahwa Korut menyediakan senjata dan amunisi kepada Moskow untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Mereka menyebutnya sebagai imbalan atas bantuan teknologi militer.
Provokasi terbaru Korut dan meningkatnya hubungan militer antara negara itu dengan Moskow, diperkirakan akan menjadi agenda utama dalam pembicaraan akhir pekan ini.
Baca Juga: Korsel: Korut Terima Bantuan Rusia dalam Peluncuran Satelit
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.