Perdana Menteri Jepang dan China Akan Bertemu di Indonesia 

Akan dilangsungkan di sela-sela pertemuan ASEAN

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, akan mengadakan pertemuan puncak dengan PM China Li Qiang di sela-sela pertemuan internasional bulan depan, kata sumber-sumber diplomatik Jepang pada Rabu (9/8/2023), dilansir Kyodo News.

Pertemuan akan berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Indonesia pada September 2023 mendatang.

Ini akan menjadi dialog puncak pertama antara Tokyo-Beijing, sejak Kishida dan Presiden China Xi Jinping melakukan pembicaraan pada November tahun lalu.PM Jepang dan Presiden China Akan Bertemu di Indonesia 

1. Pertemuan akan membahas tentang rencana pembuangan air Fukushima

Baik Tokyo maupun Beijing tetap terbuka untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi guna meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. 

Ini merujuk pada hubungan yang akhir-akhir ini terhambat oleh rencana Jepang, untuk melepaskan air radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima yang rusak paling cepat akhir bulan ini.

China telah berulang kali mengkritik rencana Tokyo dan menyampaikan penentangannya, meski Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah memberi lampu hijau pada Juli.

Beijing menyebut proyek pelepasan air Fukushima Jepang yang diolah tersebut terkontaminasi nuklir, dikutip dari Nippon.

Baca Juga: AS Gelar KTT Trilateral dengan Jepang-Korsel, Bahas Apa?

2. Jepang akan memberikan penjelasan berdasarkan bukti ilmiah

Perdana Menteri Jepang dan China Akan Bertemu di Indonesia Ilustrasi reaktor nuklir. (pexels.com/Pixabay)

Pada pertemuan nanti, diperkirakan PM Jepang akan mengungkapkan posisi pemerintahnya untuk menekankan dialog dengan China, sambil memberi pemahaman kepada Beijing atas rencana Tokyo merilis air olahan dari PLTN Fukushima yang lumpuh karena bencana ke laut.

Kishida akan menjelaskan niatan tersebut berdasarkan bukti ilmiah. Dia juga akan meminta China untuk memikirkan kembali pengetatan pembatasan impor produk perikanan Jepang baru-baru ini.

3. China perketat kontrol impor makanan Jepang

Perdana Menteri Jepang dan China Akan Bertemu di Indonesia Ilustrasi hasil laut. (unsplash.com/Duangphorn Wiriya)

Baru-baru ini, media China melaporkan bahwa pihak berwenang di kabupaten Jiashan, provinsi Zhejiang, China timur, melakukan penyitaan makanan dari Jepang yang dijual oleh perusahaan lokal.

Otoritas tersebut menyita permen dan cokelat, serta minuman yang diproduksi di Fukushima, Saitama, dan Nagano. Mereka juga memerintahkan perusahaan untuk memperbaiki praktik bisnisnya.

Tindakan keras oleh otoritas lokal terjadi setelah China memulai pengujian radiasi menyeluruh pada impor makanan laut dari Jepang pada bulan lalu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, keamanan makanan yang diproduksi di Jepang telah terbukti secara ilmiah.

"Pemerintah akan terus mendesak China untuk menghapus pembatasan impor makanan dari Jepang secepat mungkin," kata Matsuno saat konferensi pers di Tokyo pada Rabu.

Baca Juga: Perluas Sanksi, Jepang Larang Mobilnya Diekspor ke Rusia

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya