Penyakit Kulit LSD Serang Ternak, Korsel Luncurkan Vaksinasi Nasional

Jumlah laporan penyakit LSD mencapai 42 kasus

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) mengonfirmasi empat kasus tambahan penyakit kulit berbenjol atau lumpy skin disease (LSD) di provinsi Gyeonggi dan Gangwon pada Kamis (26/10/2023) pukul 14.00 waktu setempat. Dengan demikian, jumlah total kasus LSD di negara itu menjadi 42 kasus, dilansir KBS World.

Sejak kasus LSD pertama kali terdeteksi pada pekan lalu, virus ini telah menyebar ke 42 peternakan sapi di 14 kota dan kabupaten di Negeri Ginseng.

LSD adalah virus yang ditularkan melalui serangga penghisap darah, seperti nyamuk, yang menyebabkan demam, bintil-bintil pada kulit, dengan tingkat kematian di bawah 10 persen. Penyakit menular ini menyerang ternak, termasuk sapi dan kerbau, namun tidak berdampak pada manusia.

Baca Juga: Penyakit LSD Ternak, Disnakkeswan Lampung: Jaga Kebersihan Kandang

1. Korsel mengamankan 4 juta dosis vaksin untuk ternak

Setelah wabah ini terjadi secara nasional, otoritas kesehatan negara tersebut telah meluncurkan kampanye vaksinasi intensif. Pihaknya menyerukan vaksinasi semua ternak di Korsel pada awal November, Korea Herald melaporkan.

Pemerintah Korsel berencana untuk mendapatkan empat juta dosis vaksin pada akhir bulan ini. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar tiga minggu bagi hewan ternak yang divaksinasi untuk pembentukan antibodi terhadap penyakit ini. 

Otoritas karantina memperkirakan jika vaksinasi selesai sesuai rencana, situasi akan stabil setelah pertengahan bulan depan.

Baca Juga: Korsel, AS, dan Jepang Kecam Pasokan Senjata Korut ke Rusia

2. Pemerintah Korsel pertama kali mendeteksi penyakit LSD di provinsi Chungcheong Selatan

Penyakit Kulit LSD Serang Ternak, Korsel Luncurkan Vaksinasi NasionalIlustrasi bendera Korea Selatan. (unsplash.com/Daniel Bernard)

Untuk pertama kalinya Korea Selatan melaporkan wabah infeksi virus tersebut pada Jumat lalu. LSD ditemukan pada sapi di peternakan di Seosan, provinsi Chungcheong Selatan.

Sejak itu, provinsi tersebut melakukan segala upaya untuk mendukung Kantor Peningkatan Sapi Korea Nonghyup. Kantor tersebut mengelola 2.500 ekor sapi, termasuk 150 ekor sapi jantan yang memproduksi frozen semen untuk 97 persen peternakan sapi asli Korea di seluruh negeri.

Dilaporkan, bahwa hingga inokulasi selesai, pengangkutan sapi dari peternakan yang terinfeksi di sekitar kota dan kabupaten terdekat akan dibatasi. Ini dikecualikan, jika mereka dipindahkan ke rumah potong hewan setelah dilaporkan sebelumnya. 

Pihak berwenang telah memusnahkan ternak di peternakan yang terinfeksi, serta melakukan pemeriksaan pencegahan dan desinfeksi. Beberapa kota, seperti Pyeongtaek dan Anseong di Provinsi Gyeonggi mengoperasikan pusat kendali 24 jam, guna membendung wabah tersebut.

3. Wabah LSD berimbas pada naiknya harga daging di Korsel

Penyakit Kulit LSD Serang Ternak, Korsel Luncurkan Vaksinasi NasionalIlustrasi produk daging. (pexels.com/Dana Sredojevic)

Imbas merebaknya penyakit LSD, membuat rata-rata harga grosir daging sapi Korea meningkat lebih dari 10 persen dalam seminggu.

Institut Evaluasi Kualitas Produk Hewan Korea pada Rabu melaporkan, harga grosir daging sapi Korea pada hari sebelumnya adalah 20.053 won (sekitar Rp234 ribu) per kilogram, naik 13,1 persen dari 17.723 won (Rp207 ribu) seminggu yang lalu sebelum wabah penyakit tersebut merebak.

Setiap Selasa di bulan Oktober, harga grosir daging sapi Korea stabil antara 16 ribu dan 17 ribu won, namun setelah adanya penyakit ini harga melambung ke angka 20 ribu. Ini adalah pertama kalinya dalam sebulan terakhir harga grosir daging sapi Korea melebihi 20 ribu won per kg.

LSD dulunya penyakit endemik di wilayah Afrika, namun sekitar tahun 2012 mulai menyebar ke Timur Tengah dan Asia. Survei epidemiologi pun sedang dilakukan untuk mengetahui asal muasal penyakit ini masuk ke Semenanjung Korea. Sementara itu, Kementerian Pertanian menyatakan bahwa daging sapi dan susu poroduksi dalam negeri aman untuk dikonsumsi, dikutip dari Arirang.

Baca Juga: AS-Korsel-Jepang Latihan Militer Bareng Hadapi Ancaman Nuklir Korut

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya