Perluas Sanksi, Jepang Larang Mobilnya Diekspor ke Rusia

Berimbas pada 20 persen dari nilai yang diekspor ke Rusia

Jakarta, IDN Times - Jepang memperluas daftar hitam untuk larangan ekspor ke Rusia yang mencakup 758 item, termasuk mobil dan peralatan optik. Pembatasan tersebut berlaku mulai Rabu (9/8/2023), dilansir NHK News.

Langkah tersebut sebagai bagian dari sanksi yang diperketat di tengah perang Rusia-Ukraina. Hal ini juga sejalan dengan kesepakatan para pemimpin negara-negara anggota G7 untuk memperkuat sanksi terhadap Rusia pada konferensi tingkat tinggi di Hiroshima pada Mei lalu.

1. Daftar hitam yang masuk dalam larangan ekspor

Barang-barang yang berhubungan dengan otomotif, yang mencakup kendaraan bertenaga bensin dan diesel baru dengan perpindahan mesin yang melebihi 1.900 cc, kendaraan hybrid, serta suku cadang seperti ban untuk kendaraan besar termasuk dalam daftar hitam.

Selain itu, barang-barang lainnya yang ditambahkan dalam larangan tersebut, termasuk logam, seperti besi dan baja, boiler dan serat yang dapat digunakan untuk mempertahankan aktivitas industri Rusia.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) memperkirakan, imbas dari larangan terbaru akan menghentikan sekitar 20 persen dari nilai yang diekspor ke Rusia pada 2021, Kyodo News melaporkan.

Baca Juga: Jepang Berencana Buang Limbah Fukushima Agustus-September

2. Mobil bekas Jepang termasuk dalam embargo

Perluas Sanksi, Jepang Larang Mobilnya Diekspor ke RusiaIlustrasi ribuan peti kemas di atas sebuah kapal kontainer. (Unsplash.com/Rinson Chory)

Sebelumnya, pemerintah Jepang telah melarang pengiriman truk dan kendaraan mewah ke Rusia yang bernilai lebih dari 6 juta yen (sekitar Rp636 juta) sejak April 2022.

Ekspor barang penting lainnya, seperti semikonduktor yang dapat difungsikan pada penggunaan militer, peralatan mesin, serta robot juga telah dilarang menyusul invasi militer Rusia ke Ukrain pada Februari tahun lalu.

Di sisi lain, mobil bekas Negeri Sakura sangat populer dan diminati di Rusia, namun barang tersebut masuk dalam daftar embargo yang diperluas.

Menurut data Kementerian Keuangan Jepang, ekspor mobil bekas ke Rusia pada 2022 berjumlah sekitar 200 ribu unit. Ini menunjukkan kenaikan sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya.

3. Sanksi ekonomi Jepang sudah diterapkan sejak tahun lalu

Perluas Sanksi, Jepang Larang Mobilnya Diekspor ke RusiaPerdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kiri) saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev pada 21 Maret 2023 waktu setempat. (twitter.com/kishida230)

Jepang dan sekutunya telah memberlakukan sanksi ekonomi pada Kremlin sejak perang berkecamuk di Ukraina pada 24 Februari 2022. Saat itu, sanksi tersebut termasuk pembekuan aset Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tokyo dengan tegas memberikan dukungannya untuk kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Kremlin pun menuding Tokyo bergabung dengan Barat, guna melancarkan kebijakan Russophobia. 

Tidak tinggal diam atas sanksi yang dilancarkan oleh Tokyo, Moskow pun membalas dengan menarik perjanjian bilateral dengan Jepang mengenai bebas visa untuk mantan penduduk Jepang yang mengunjungi empat pulau yang disengketakan antara kedua negara. Rusia menyebutnya sebagai Kuril Selatan, sementara Jepang menyebutnya sebagai Wilayah Utara.

Baca Juga: Susul Uni Eropa, Islandia-Norwegia Cabut Larangan Impor Makanan Jepang

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya